Divide (09)

462 46 1
                                    

" Byun…" Seulgi menatap wajah Baekhyun yang sedang fokus dengan para muda mudi yang berkencan dan berlalu lalang di depannya.

" Apa kau marah? Mianhae " Tambahnya, lelaki bermarga Byun itu tersenyum lalu menatap wajah Seulgi

" Anii, kenapa harus marah? Seharusnya aku yang meminta maaf padamu karena mengakui dirimu sebagai calon istriku tadi "

" Hmm, Terimakasih. Berkat kau aku bisa pergi darinya. Sungguh, aku rasa tubuhku serasa lemah di depannya. Padahal.. Padahal sebenarnya aku.. Aku sudah mencoba untuk-"

" Sssttt, Aku tau apa yang kau rasakan. Tenanglah Nyonya Byun, kau hanya perlu waktu untuk terbiasa. Mau mencoba bersamaku? " Baekhyun tersenyum jahil,kebiasaan yang menjadi hobi seorang CEO muda Byun itu.

" Astaga Tuan muda Byun, aku rasa kau haus mau kencan denganku ne? 😂😂 "

" Hmm, sepertinya memang begitu "

_____________________

" Kajja! Rapat akan dimulai 30 menit lagi. Persiapkan dirimu seul " Baekhyun membernarkan setelan jas nya.

" Hmm, tanpa kau suruh aku sudah mempersiapkannya Byun "

" Noona " Seorang namja berlari kearah Seulgi dan Baekhyun

" Dia... " Baekhyun

" Jihoon, Park jihoon. Annyeonghaseyo, kau pasti bos dari kakak iparku kan? " Jihoon tersenyum melihat Baekhyun

Berbeda dengan Seulgi, wanita itu merasa aneh saat pria bernama Jihoon itu menyebutnya -- Kakak Ipar --

" Hmm, sepertinya kau masih mahasiswa Jihoon-ssi " Baekhyun mencoba mencairkan suasana

" Ne "

" Seul-ah, aku tunggu kau di ruanganku ne! Jangan lama-lama " Baekhyun meninggalkan Seulgi dan Jihoon

" Noona, aku ingin bicara denganmu. Tapi tidak sekarang. Nanti sore aku akan menjemputmu ne. Bye Noona " Jihoon berlari meninggalkan Seulgi. Jihoon tau semuanya, bahkan apa yang tidak diketahui Seulgi dan Jimin pun pria itu tau. Segalanya.

" Apa yang kau lakukan? "gumam Seulgi seraya menjauh

_____________________

"Yeoboseyo, Hyung "

" Ne? Ada apa Jihoon-ah? "

" Aku sudah di Korea "

" Lalu? "

" Astaga Hyung, apa kau tidak senang adikmu yang tampan,manis, dan-"

" langsung saja katakan apa maumu "

" Hmm, begini. Temui aku di Cafe seberang kantor Namjoon Hyung ne "

"Hmm"

" Jangan menghindar hyung "

" Ne, tunggu aku. Aku akan kesana sebentar lagi "

" Ditunggu ne "

______________________________

Rencanaku pasti berhasil -pjh

______________________________

Namj Cafe

" Yeoboseyo, Dimana kau? Aku sudah di parkiran Cafe "

Jimin melangkah memasuki Cafe yang dimaksudkan adiknya.

" Meja nomor 12 atas nama Park Jihoon "

Jimin duduk dan memainkan ponselnya

Tak lama kemudian, terdengar suara kursi yang digeser
" Chogiyo, ini meja pesananku " Suara itu melayangkan pikiran Jimin

Jimin mendanga, mendapati Seulgi tengah menatapnya

" Oppa " refleks Seulgi

" Tunggu, duduklah. Aku ingin bicara " Jimin menarik tubuh Seulgi

Seulgi menurut, wanita itu duduk di depan Jimin.

" Apa-" Belum sempat Jimin menyelesaikan ucapannya, Seulgi sudah memotong.

" Jihoon memintaku kemari, katanya ada sesuatu yang penting "

Jimin tersenyum, Dasar anak nakal

" Tunggulah sebentar, aku rasa sebentar lagi dia akan datang " Jimin mencoba mencairkan suasana.

Seulgi terdiam mencoba menetralkan detakan jantungnya

" Seul-

Oppa "

Mereka saling tertawa

" Mianhae " Seulgi menunduk

" Gwenchana, lanjutkan "

Seulgi mendongakkan kepalanya " Apa dia tidak tau tentang ini!?"

" Dia? Siapa?"

" Hmm, Jihoon. Apa dia tidak tau kalau kita-"

" Hyung, Noona "

Park Jihoon duduk diantara kedua suami istri itu. Ralat. Mantan.

" Hey, kenapa kalian diam saja? Apa kalian tidak suka aku ada disini? "

Divide ( Park Jimin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang