Drrttt Drrttt Drrttt
" Yeoboseyo Baek? "
" Berbaliklah!"
Seulgi menoleh ke belakang, Baekhyun sudah berada di belakangnya.
Grebb
Baekhyun memeluk tubuh Seulgi erat. Hatinya ikut sakit melihat wanita yang dicintainya sedih,terlebih hanya karena masa lalu nya.
" Menangislah! Aku ada disini! "
" hiks hiks.. Baek.. Kenapa sakit sekali? Hiks hiks "
Baekhyun mengusap lembut kepala Seulgi. Memberi ketenangan agar wanita itu bisa sedikit tenang.
" Sssttttt, Gwenchana "
" Baek " Seulgi mendanga memperhatikan sang lawan bicara
" Ne? "
" Bawa aku pergi! "
" Kajja! " Baekhyun menarik tangan Seulgi, namun langkahnya terhenti karena Seulgi yang masih terdiam ditempat itu menggenggam tangannya.
" Ada apa? " Baekhyun kembali mendekat
" Kau harus membawaku pergi jauh dari sini Baek! "
" Hmm, Kajja "
………
Ceklekk
" Hyung " Pria dengan beberapa luka bekas pukulan itu mendekat kearah Jimin. " Aku tau kau marah padaku, tapi disini aku.. Aku memang-"
Grebb
" Kenapa kau tidak mengatakan semuanya padaku Hmm? Kenapa kau tega menghancurkan hidup hyungmu ini? Hiks hiks " Jimin memeluk sang adik, meluapkan segala emosi batin yang telah ia tahan.
" Mianhaeyo, aku tidak bermaksud untuk melakukan semua itu. Aku juga tersiksa disini! Aku juga terluka hyung, hiks hiks " Jihoon mempererat pelukannya pada sang Kakak
" Jihoon-ah "
Jihoon sedikit merenggangkan pelukannya, menunggu kalimat yang akan keluar dari mulut sang kakak
" Mari kita perbaiki semua ". Kedua kakak-beradik itu kembali saling berpelukan. Ada rasa lega saat mengetahui bahwa Jimin akan mengajaknya untuk memperbaiki apa yang tengah terjadi. Tunggu, Memperbaiki?. Jihoon melepaskan pelukannya
" Maksudmu? "
" Kita bisa memperbaiki semuanya bukan? "
" Tidak! Aku ingin kau mengembalikan Hana padaku hyung! dan Kau bisa kembali bersama dengan Seulgi noona "
" Bagaimana dengan anaknya? Siapa yang akan menjadi ayah untuknya? Kau? Apa yang akan terjadi jika mereka tau bahwa anak itu anakmu huh? Kau ingin membuat sebuah keributan? " Jimin sedikit meninggikan suaranya
Brukk
" Eomma " Jihoon dan Jimin berlari kearah Nyonya Park yang kini tengah Pingsan, Park bersaudara saling menatap. Apakah Eomma mendengar semuanya? .
…………
" Kajja " Pria dengan setelan jas yang menambah kesan tampan itu menarik beberapa Koper untuk dibawa masuk kedalam Apartemen.
" Baek "
" Hmm? " Lelaki itu menghentikan langkahnya dan berbalik " Ada apa Seul? "
" Gomawo "
" Sudahlah Seul! Aku harus selalu ada untukmu bukan? Tenanglah! Aku tidak akan mengingkari janjiku padamu "
Seulgi tersenyum, munafik bila ia mengatakan bahwa ia tidak menyukai Baekhyun, Seulgi menyukai lelaki baik itu, lelaki yang dengan sabar untuk selalu ada disaat Seulgi terpuruk. Tapi, menyukai bukan berarti Mencintai kan?
" Kajja! Aku sudah lelah seharian di perjalanan! Apa kau tidak lelah? " Lelaki jangkung itu berjalan menuju salah satu kamar di lantai atas " Kau tidur diatas ya " Teriak pria itu sembari menoleh kearah Seulgi
Seulgi langsung berlari kearah Baekhyun yang masih berada di depan pintu kamar.
" Baek, biar aku saja. Sudah! Sekarang kau mandilah! Aku akan memasakkan makanan untukmu. Hmm? "
" Baiklah baiklah, tata saja barang-barangmu! Kita bisa memesan makanan bukan. "
" Kau ini! Apa kau-"
" Ini bukan Korea Seul " Baekhyun mengacak surai Seulgi lalu berlari
" Yakk! Awas kau Byun Baekhyun! "
……
" Eomma " Jihoon mendekat kearah sang ibu yang baru saja sadar.
Plakk
Nyonya Park menampar Jihoon, menatap nyalang kepada putra keduanya.
" Eomma ak-"
Plakk
" Mianhaeyo "
" Kenapa kau melakukan semua ini Hmm? Kenapa kau tumbuh menjadi lelaki brengsek begini Jihoon-ah? Apa Eomma dan Appamu mengajarkan kepada mu hal menjijikkan seperti itu huh? Katakan! " Nyonya Park menangis, Jihoon memeluk sang Eomma dan terus berucap maaf.
" Eomma "
Nyonya Park mendanga, menatap wajah Jihoon yang masih terdapat luka karena pukulan Jimin.
" Ceraikan Jimin hyung dan Hana, aku.. Aku masih mencintainya kalau Eomma ingin tau " Jihoon menatap manik Nyonya Park memulai
" TIDAK! Tidak akan! Bagaimana pun, Eomma tidak akan memisahkan hyungmu dengan Hana! Jimin butuh Pewaris dan hanya Hana yang bisa memberikan semua itu. "
" Eomma memang Egois "
Jihoon meninggalkan sang Ibu dalam ruangannya. Bagaimana bisa ibunya tidak mau memisahkan kakaknya dengan Hana yang notabennya kekasihnya sekalipun ibunya itu tau anak siapa yang tengah mereka permasalahkan disini.
^
Jihoon melangkah menuju ruangan Hana, wanita itu sudah bangun dan tengah menatap keluar Jendela ruangannya.
Ceklekk
" Oppa " Hana menoleh kearah Jihoon yang tengah berjalan kearahnya. Pria itu memeluk tubuh Hana erat. " Mianhae " Ucap Hana sembari menangis dalam pelukan Jihoon.
" Uljjima " Jihoon mengusap lembut pipi Hana. " Tidak semuanya salahmu Hana-ya "
Hana semakin menangis mendengar ucapan Jihoon.
" Uljjima Chagiya, aku ada disini ".
" Kau benar Oppa, seharusnya aku tidak melakukan semua ini! Mianhae, Mianhaeyo "
" Gwenchana, aku masih ada untukmu, Hmm "
Ceklekk
" Jihoon-ah "
" Hyung " Jihoon terkejut melihat Jimin datang dan menatapnya sendu
" Bisa kita bicara? "
" Ne " Lelaki manis itu mengikuti sang Kakak. Ternyata Jimin membawanya ke Taman Rumah Sakit. Mereka saling diam, hingga Jihoon berniat mengawali semuanya
" Hyung "
" Kapan terakhir kau bersama Seulgi? "
.
.
.Jeng jeng Jreng
Holaa 💃Ada yang kangen sama Divide (?)
Gada ya 😂😂
udah bosen ya sama ceritanya?
Kalo masih stay, Author bakal Update kelanjutannyaKepo ngga sih sama kelanjutannya?
😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Divide ( Park Jimin)
FanficJimin hanya bisa pasrah melihat keadaannya yang sekarang . . Memilih salah satu diantara kedua Wanitanya. . . Seulgi yang ia cintai atau Hana yang mengandung buah hatinya?