Divide (01)

1.1K 54 2
                                    

" Aku mohon gi-ya, tahan aku. Jangan izinkan aku melakukan ini. Aku mohon " Ucap Jimin memeluk Seulgi

" Oppa, dengarkan aku. Kita akan bahagia apabila kau mau menerima ini semua. Ne " Seulgi menangkup wajah Jimin

" Lalu bagaimana denganmu?  Apa kau bahagia? "

" Oppa, aku akan tetap bahagia selagi kau masih bersamaku. Hmm "

Jimin memeluk Seulgi lagi.

Ceklekk

" Jimin-ah, Appa sudah menunggumu dibawah! Cepatlah"

Seulgi menatap Jimin dan mendorong kecil tubuh Jimin untuk segera keluar.

" Pergilah Oppa, aku.. Aku harus memperbaiki makeup ku dulu "

Seulgi menatap kepergian Jimin sendu.

………………………………………………………

" Seulgi noona, gwenchana? " namja itu memegang bahu Seulgi

" Hmm, aku bahagia melihatnya "

" Jika noona mau, kita bisa pergi sebentar untuk menenangkan pikiranmu "

" Hmm, baiklah "

" Kajja! "

Pria itu menggandeng tangan Seulgi keluar ruangan resepsi itu.

" Noona, aku akan membeli minum sebentar. Kau jangan kemana mana ne "

" Hmm "

Seulgi menangis, entah mengapa ada rasa sakit di dadanya tatkala suaminya berjalan diatas altar,bukan bersamanya. Melainkan bersama dengan wanita lain. Wanita pilihan Eomma Jimin.

" Noona, ini minumlah!  Aku lihat kau seperti kekurangan cairan "

" Hmm, gomawo Jihoon-ah "

Pria bernama Jihoon itu tersenyum,

" Noona, jangan bersedih ne. Aku yakin hyungku juga terpuruk karena kejadian ini "

Seulgi tersenyum dan menatap sendu kearah taman

" Aku tau Jihoon-ah, kau tau aku sangat bahagia karena Oppa mu itu mau melakukan ini semua. Hfffttt, baiklah. Kajja! Kita harus kembali kesana! Bagaimana kalau orang orang mencari kita? 😂 "

Jihoon berjalan dan sesekali melirik kearah Seulgi. Ia tau wanita itu sedang rapuh sekarang, ia tau wanita itu terluka. Namun ia tak tau harus melakukan apa? Semua adalah rencana Tuhan.

" Kau darimana? Aku mencarimu " Jimin memeluk Seulgi

" Ahhh, aku dari luar sebentar bersama Jihoon. "

Seulgi melirik wanita yang tengah menunduk sambil mencengkeram bagian bawah dressnya

" Oh, Park Hana. Selamat atas Pernikahanmu, semoga kalian bisa menjadi pasangan yang bahagia hmm " Seulgi memeluk gadis itu

" Hmm, aku yakin aku akan bahagia. Kandunganku subur, dan aku pasti akan punya anak dan juga membangun keluarga kecilku dengan bahagia " Ucap gadis bernama Hana itu dengan angkuhnya.

" Hmm " Seulgi tersenyum lalu menghampiri Jimin

" Selamat atas Pernikahanmu Oppa, Aku yakin dia akan memberimu keturunan, aku yakin kau akan bahagia bersamanya "

Seulgi berbalik dan meninggalkan Jimin ditempatnya.

" Seulgi-ya! " Suara sang eomma mertua terdengar jelas di Indera pendengarnya

" Ne Eommonim? "

" Apa yang kau lakukan disini!? Bantu para pelayan menjamu para undangan! "

" N.. Ne Eommonim "

Seulgi berjalan kesana kemari seperti seorang pelayan
" Nyonya, apa yang nyonya lakukan? Ini tugas para Pelayan, kenapa anda -"

" Bibi Shin, aku kan hanya membantu sedikit, lagipula ini pernikahan suamiku, jadi.. Jadi aku harus membuat acara ini sukses 😂"

Bibi Shin memeluk majikannya itu, ia mengelus puncak kepala Seulgi

" Tenanglah Nyonya, aku akan ada disampingmu dan menghiburmu. Kau masih memilikiku " Bibi Shin mengusap air mata Seulgi.

" Gomawo Bibi Shin, ahh, aku..  Aku akan ke ruang utama dulu ne? "

Seulgi berjalan dan

Brugghhh

Maaf

Seulgi-ya

Divide ( Park Jimin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang