……
" Oppa, kau mau aku buatkan minuman? " Hana berdiri di hadapan Jimin yang baru saja datang
" Hmm "
" Oppa "
" Ada apa lagi? "
Chupp~
Ceklekk
Seulgi kembali menunduk, berjalan melewati Jimin dan Istrinya yang sedang berciuman. Ingat BERCIUMAN. Jimin. Pria itu tau bahwa ada Seulgi yang membuka pintu dan melihat mereka. Entah mengapa itu justru membuat Jimin membalas ciuman Hana. Mungkin dia memang masih Cemburu kepada Seulgi atas kejadian tadi siang. Ya. Mungkin.
Seulgi masuk kedalam kamar, kenapa ia harus melihat adegan itu,mengapa ada rasa sakit saat melihat semua itu. Seulgi tau. Hana berhak atas Jimin. Hana istri Jimin. Dan Jimin suaminya, sepertinya lelaki itu juga mencintai Hana. Mencintai.
Seulgi tersenyum kecut di depan cermin riasnya
" Kenapa kau jatuh huh? Astaga! hiks hiks. Berhenti bodoh! Aku bilang berhenti keluar!hiks hiks "
Mungkin orang yang tidak mengetahui masalah Seulgi akan menganggapnya gila. Gila, catat itu.
Ceklekk
" Seulgi-ya " Jimin, itu suara Jimin.
" Ne Oppa, sebentar. Aku masih di dalam kamar mandi"
Ceklekk
" Op.. Oppa, apa yang kau lakukan? Aku kan sudah bilang ak-"
" Shhhttt "
Jimin menautkan jari jari tangannya
" Ada apa? Kau menangis? " Seulgi menunduk
" Seulgi-ya "
" Oppa, aku.. Aku ingin mandi. Kau tau kan aku baru saja pulang dan ya, aku ingin mandi "
" Mau mandi bersama? "
Seulgi tersenyum, dan
.
.
.Author hanya bisa bercerita sampai sini :v
Ceklek
Jimin menatap Seulgi lekat, wanita ini. Istrinya ini sangat menggoda, entah mengapa perasaan Jimin sangat senang saat Seulgi menyerukan namanya dalam hati Seulgi.
" Ada apa? Aku rasa aku sangat lelah Oppa. Dasar?!" Seulgi mengeringkan rambutnya dan menatap leher jenjangnya yang banyak ia temukan tanda kepemilikan dari sang suami.
" Astaga Oppa! Kenapa banyak sekali " Seulgi menatap lehernya lekat, mencari cari tanda-tanda itu berada." Wae? Kau mau lagi? 😂 " Jimin memeluk pinggang Seulgi dan menghirup aroma favoritnya. Aroma sabun dan tubuh Seulgi adalah penenang baginya.
" Astaga Oppa! Dasar Byuntae! "
Seulgi menatap Jimin lekat
" Jimin-ah " Suara itu, Seulgi tau pemilik suara itu.
" Eomma " Jimin segera berlari keluar dan memeluk sang ibu
" Astaga! Kau ini. Oiya. Dimana istrimu? " Nyonya Park duduk di Sofa, Seulgi yang selesai berpakaian segera menghampiri Ibu mertuanya itu memberi salam. Bukan Nyonya Park kalau mau menghiraukan salam Seulgi.
" Dimana Hana? Kau ini bagaimana! Istri tidak ada, kau malah enak enakan di rumah, cepat Jemput dia di Kantornya! "
" Tapi Eomma-"
" Aku ingin berbincang bincang dengan menantuku ini. Kalau kau tidak pergi, bagaimana bisa kita berbincang bincang? "
" Mem- "
" Ini urusan wanita Jim, cepat pergi! "
Jimin pun keluar rumah dengan bahagia. Eommanya ingin berbincang-bincang dengan Seulgi? Astaga, mimpi apa Jimin sekarang.
…
" Aku tidak ingin bertele-tele. Aku tau kau mencintai Jimin, dan.. Jimin juga mencintaimu. Aku ingin tau bagaimana perasaanmu saat melihat Jimin dan Hana bersama? "
" Ak.. Aku, biasa saja Eommonim. Mereka suami istri kan. Bagiku mereka memang harus saling mencintai. "
" Aku mohon, jangan paksakan hatimu untuk tetap mencintainya. Kalau begitu aku pergi "
Seulgi mengantar Nyonya Park keluar rumah.
" Hati hati Eomma "
Nyonya Park masuk kedalam mobilnya dan melirik Kearah Seulgi sebelum pergi.
Aku memang tidak memaksakan hatiku bukan? - Seulgi
KAMU SEDANG MEMBACA
Divide ( Park Jimin)
FanfictionJimin hanya bisa pasrah melihat keadaannya yang sekarang . . Memilih salah satu diantara kedua Wanitanya. . . Seulgi yang ia cintai atau Hana yang mengandung buah hatinya?