Jungkook terus saja melampiaskan amarahnya kepada samsak dihadapanya itu, ia ingin sekali menceritakan kejadian tadi siang namun ia memikirkan perasaan Suzy yang pasti akan kecewa atau mungkin Suzy yang tak akan percaya apa yang telah ia lihat. Itulah yang membuat Jungkook marah karena ia merasa tidak berguna
Nafasnya tersenggal dengan keringat terus bercucuran hingga
BRAK
Pintu ruang latihan terbuka menampilkan sosok yang selama ini ia fikirkan. Suzy berjalan mendekat kearah Jungkook dan berdiri tepat dihadapanya dengan wajah memerah padam
"Ternyata disini kau rupanya, kau berniat pergi meninggalkanku heoh, Bae Jungkook?" Tanya Suzy.
Jungkook tak menjawab dan menggeser tubuh Suzy secara paksa
"Menyingkirlah dari hadapanku" ucap Jungkook ketus berjalan lalu ditahan oleh Suzy dengan tangan kanannya dicengkram kuat oleh gadis itu hingga mereka kembali bertatapan.
"Jawab aku Bae Jungkook! Apa kau menyetujui tawaran ayah padamu?" Pekik Suzy dengan suara gemetar.
"Jika iya memang kenapa? Apa urusanmu, kau tidak punya hak untuk ikut campur dalam urusanku mengerti" jawab Jungkook dingin kembali melangkahkan kakinya.
Suzy menangis ditempatnya
"Lalu bagaimana denganku? Kau tega meninggalkanku seorang diri disini? Kau tahu ayah dan ibu jarang berada dirumah, aku pasti akan sangat kesepian" lirih Suzy dengan tangisanya.
Jungkook tersenyum kecut, dasar gadis bodoh bahkan ia sebentar lagi akan menikah dan secara tidak langusung suaminyalah yang akan menggantikan posisinya kelak untuk menjaga Suzy
"Bukankan kau akan segera menikah, kau bisa menyuruh suamimu untuk menemanimu apa susahnya? Lagi pula hidupku bukan hanya sekedar untuk menjagamu seorang. Masih banyak yang ingin kulakukan dimasa mudaku ini, aku tidak ingin terikat oleh sesuatu dan bukankah aku sudah memutuskan untuk menyerah padamu? Seharusnya kau sadar itu" terang Jungkook dengan smirknya.
Hati Suzy bagaikan disambar oleh petir, kenapa perkataan Jungkook sangat menusuk dihatinya. Apa ini yang dirasakan oleh Sana selama ini untuk mengejar cinta yang bertepuk sebelah tangan
"Kenapa kau jadi sedikit egois Jungkook" gumam Suzy yang masih dapat didengar oleh Jungkook.
Lagi Jungkook kali ini ia tertawa mendengar gumaman Suzy
"Kau bilang aku egois? Sadarlah noona siapa yang egois disini, kau menyuruhku untuk tetap disisimu dengan kau yang sudah hidup bahagia dengan seseorang. Sedangkan aku bertahan dengan perasaan yang sama? Itukah yang kau bilang egois? Aku punya kehidupanku sendiri yang harus kujalani. Aku tidak ingin ikut campur lagi dalam urusanmu aku sudah memilih untuk mencoba berhenti mencintaimu dan kumohon padamu jangan pernah menghalangi langkahku mengerti" tegas Jungkook pergi berlalu bergitu saja.
Suzy terdiam ditempatnya ia menangis sejadi-jadinya, ia benar-benar takut jika harus berpisah dengan Jungkook terlebih pria itu sudah tak lagi perduli olehnya
---***---
Jungkook merasakan hal yang sama seperti Suzy, ia tak menyangka dapat berkata sekasar itu pada Suzy karena pasalnya ia tak pernah melakukan hal seperti itu sekalipun
Jungkook pulang kerumah dan langsung disambut oleh tuan Bae yang tengah duduk diruang tamu memandangnya
"Ambil ini, itu adalah tiket pernerbanganmu persiapkan dirimu hanya tersisa seminggu waktumu untuk berada di Korea. Nikmatilah waktu sempitmu itu" ujar tuan Bae segera pergi.
Jungkook menghela nafasnya dan memasuki kamarnya, ia terkejut melihat nyonya Bae yang tertidur diatas ranjangnya. Jungkook menatap ibunya yang kini tengah terlelap wajah letih dan mata yang membengkak dapat dipastikan nyonya Bae baru saja menangis
Jungkook merebahkan tubuhnya dan memeluk tubuh nyonya Bae dari belakang, ia ingin sekali mengadu keluh kesahnya yang saat ini ia alami. Tidak lama nyonya Bae terbangun lalu menongak keatas melihat wajah lelah Jungkook
"Belakangan ini kau terlihat lesu, apa kau tidak beristirahat dengan cukup?" Tanya nyonya Bae.
Jungkook hanya menjawab lewat deheman, matanya terpejam. Ia ingin sekali menangis saat ini namun ia teringat dengan perkataan ibunya jika seorang pria tidak boleh menangis. Nyonya Bae mengatakan jika seorang pria hanya boleh menangis saat dirinya tengah sendiri, seorang pria harus terlihat kuat walau dalam kondisi yang lemah karena itulah Jungkook tak pernah memperlihatkan air matanya pada siapapun
"Ibu pasti akan sangat kesepian saat kau pergi nanti, apa kau tidak berniat merubah keputusanmu? Lalu bagaimana dengan perasaanmu dengan Suzy?" Tanya nyonya Bae.
Jungkook melepaskan pelukanya dan duduk menatap nyonya Bae, bagaimana ibunya ini tahu
"Aku sudah tahu, aku melihatnya kemarin. Bukankah ibu sudah memyuruhmu untuk tak berhenti? Lalu kenapa kau menyerah heoh, ibu menyetujuinya jika kau mencintai Suzy" ujar nonya Bae dengan senyuman.
"Ibu, kau-" jungkook terkejut.
"Cintamu kepada Suzy tidaklah salah, hanya keadaan sajalah yang membuatmu terlihat salah. Ibu ingin kau berhenti menyakiti dirimu sendiri dan cobalah untuk kembali memperjuangkannya" tambah nyonya Bae.
Jungkook memeluk ibunya itu, ia merasa beruntung mempunyai ibu seperti nyonya Bae
TBC~
Jangan lupa streaming mvnya TWICE Heart Shaker ya chinggu, disana mereka lucu-lucu looh
Mumpung lagi libur aku bisa up cepet
Btw makasih fotonya kak @nekaahrita
Tolong vote dan komenya ya chinggu
Makasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU NOONA [JJK & BSZ] ✅
Fanfictionapakah mencintai saudara sendiri adalah sebuah kesalahan? haruskah Jungkook menyerah untuk mempertahankan cintanya pada Suzy?