Tertinggal 5 hari lagi sebelum keberangkatan Jungkook ke London dan dalam keadaan yang sama Suzy masih enggan untuk beranjak dari kamarnya. Tuan Bae semakin frustasi akan keadaan Suzy, sudah berbagai cara ia lakukan agar anak sulungnya itu kembali seperti dulu
"Sudah kukatakan berapa kali padamu, izinkanlah mereka menjalin hubungan. Aku yakin Jungkook akan mampu membahagiakannya" gerutu nyonya Bae.
"Kau fikir aku akan menyetujuinya? Jangan harap" ucap tuan Bae ketus dan segera pergi.
"Dasar keras kepala" gumam nyonya Bae.
Saat ini mereka berdua tengah bersiap-siap untuk pergi ke Jepang untuk beberapa hari kedepan karena masalah pekerjaan. Walau sebenarnya tuan Bae sangat takut untuk meninggalkan Jungkook dan Suzy berdua saja dirumah namun apa daya masalah pekerjaan tak bisa ia tinggal dan nyonya Bae diminta untuk menemaninya karena istri rekan kerjanya itu meminta agar tuan Bae dapat mengenalkan nyonya Bae
---***---
Jungkook duduk seorang diri disalah satu bangku ditepian sungai Han dengan membawa sebuah buku ditanganya
Sana berjalan seorang diri, karena memang setiap malam ia sering datang ketempat ini untuk menghilangkan rasa bosannya. Langkahnya terhenti kala ia melihat Jungkook tengah duduk seorang diri disalah satu bangku. Tubuhnya menegang saat Jungkook menoleh kearahnya dengan raut wajah datar seperti biasa
Dugaan Jungkook benar, gadis itu akan datang ketempat ini. Namun Sana hanya berjalan melewatinya begitu saja tanpa memperdulikan Jungkook yang sudah menunggunya sedari tadi
"Kau mengabaikanku sekarang?" Tanya Jungkook.
Langkah Sana terhenti dan berbalik menatap Jungkook
"Bukankah ini kemauanmu? Menyuruhku untuk menjauhimu, tidak lagi muncul dihadapanmu dan menghilangkan rasa sukaku padamu bukan begitu?" Tanya Sana sinis.
Jungkook menghela nafasnya dan menyodorkan buku catatan itu kepada Sana yang dibalas dengan tatapan bingung oleh gadis itu
"Bukankah ini milikmu? Ini kukembalikan, terima kasih karena sudah mau repot-repot membuat catatan untukku" ucap Jungkook "Aku sengaja menunggumu disini karena aku tahu kau pasti selalu datang ketempat ini jika kau sedang bosan bukan" sambung Jungkook.
Sana mengambil buku catatan itu, ia tak percaya ternyata Jungkook rela menunggunya hanya untuk mengembalikan buku catatan miliknya dan bahkan ia tahu jika Sana selalu datang ketempat ini jika sedang bosan
Jungkook menatap langit yang tak memperlihatkan bintang, hanya awan gelap yang terlihat saat ini
"Waktuku sudah habis disini" lirih Jungkook.
Sana menyirit heran maksud dari perkataanya
"Aku pergi, selamat malam. Berhati-hatilah jika kau pulang nanti" ujarnya segera melangkah pergi meninggalkan Sana yang masih menatapnya dengan tatapan tak mengerti.
---***---
Jungkook pulang kerumahnya yang sangat sepi, bahkan lampu seluruh rumahnya mati seolah-olah rumah itu kosong tanpa penghuni dan tentu saja itu tidak mungkin karena Suzy pasti ada dirumah
Jungkook berjalan dengan hanya menggunakan cahaya dari ponselnya enggan menyalakan lampu dan berjalan menuju kamarnya, ia berhenti sejenak dan melirik kamar Suzy dengan pintu terbuka sedikit, ia berjalan untuk melihat keadaan gadis itu
Jungkook menghela nafasnya, ia melihat Suzy tengah berdiri didepan jendela kamarnya menatap luar dengan hanya menggunkan dress mini berwarna putih yang tipis dengan rambut yang terurai dibiarkan terhempas terkena angin malam yang berhasil masuk dari jendelanya
Jungkook memutuskan untuk masuk menghampiri gadis itu dan menyalakan lampu tidur untuk sedikit memberikan cahaya agar memudahkan penglihatannya
"Sedang apa kau disana? Kau bisa sakit jika terus berdiri disana, angin malam tidak baik untuk kesehatan" ucap Jungkook mendekat kearah Suzy.
Suzy berbalik dengan tatapan kosong
"Kenapa kau memakai dress setipis dan sependek ini jika ingin menikmati angin malam, lalu apa kau sudah makan?" Tanya Jungkook semakin mendekat kearah Suzy dan berhenti tepat dihadapan wanita itu.
"Apa yang harus kulakukan agar dapat melupakannya?" Lirih Suzy.
Jungkook terdiam enggan berkomentar
"Apa aku harus pergi jauh dari tempat ini? Seperti mati misalnya?" Tanya Suzy lagi yang berhasil membuat Jungkook geram.
"Apa yang kau katakan heoh! Hanya karena pria brengsek sepertinya kau menghacurkan hidupmu sendiri dan rela mati karenanya begitu? Dasar gadis bodoh! Apa kau tidak memikirkan orang disekitarmu yang masih menyayangimu! Kenapa pemikiranmu begitu dangkal noona!" Pekik Jungkook dengan suara keras.
Suzy terisak kembali ia memang gadis yang bodoh, bahkan sangat bodoh. Jungkook sadar jika ia sudah membentak Suzy, ia mengulurkan tanganya mengusap air mata Suzy dan menyingkirkan anak rambut yang sedari tadi menutupi wajah Suzy
"Apa kau tidak bisa sedikit saja mengerti perasaanku noona? Aku sangat tersiksa melihat keadaanmu yang seperti ini, betapa hancurnya aku saat melihat kau menangisi pria lain. Apa kau tidak bisa mebalas perasaanku ini walau sedikit saja?" Lirih Jungkook yang juga menitihkan air mata.
TBC~
Aku kok greget ya 😂
Jangan lupa vote dan komenya ya chinggu
Makasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU NOONA [JJK & BSZ] ✅
Фанфікиapakah mencintai saudara sendiri adalah sebuah kesalahan? haruskah Jungkook menyerah untuk mempertahankan cintanya pada Suzy?