8

5.2K 290 18
                                    

Pagi hari ini merupakan jadwal bagi Irene untuk kontrol kandungannya di dokter, sekaligus akan menyerahkan ke lima rambut tersangka ayah jabang bayinya, " gak lama lagi satu diantara kalian bakal gue cekik sampai mati " ucap Irene mengumpat,

Bagaimana tidak merasa bertambah kesal, pemandangan di rumah sakit itu membuatnya merasa bersedih, semua ibu hamil yang datang disana didampingi oleh suaminya masing-masing . Bahkan perlakuan mereka sangat lembut, ada yang mengelus elus perutnya, ada pula yang memijat punggung istrinya, sangat berbeda sekali dengan keadaan Irene.

Sebenarnya Irene sangat kesal jika mengingat semua kejadian yang menimpanya ini, disatu sisi ia merasa sangat jengkel karena hamil tanpa ada yang memperhatikannya seperti suami, tapi disisi lain ia bersyukur karena ia di percaya di beri hadiah oleh Tuhan untuk merawat seorang anak, siapa yang tidak mau mempunyai anak, anak itu kan sumber kebahagiaan dan Cinta dalam keluarga.

Irene berbisik sendiri sambil mengelus perutnya seraya berbicara pada bayinya " sayang maafin mama ya,kalau selama ini mama kurang memperhatikan kamu, tapi mama janji mulai sekarang mama akan menomor satukan kamu, tanpa seorang ayahpun mama akan buat hidup kamu lebih bahagia "

Tes~

Air matanya kembali menetes tanpa sadar, ia pun segera mengusapnya, tak lama menunggu di depan ruang poli kandungan, suster pun datang menghampiri Irene,

" Nyonya Bae Irene, mari silahkan masuk.. " ucap suster yang menghampirinya,

Irene mengangguk dan mengikuti suster itu berjalan masuk ke ruang periksa, namun begitu sampai di ruangan itu Irene terheran karena ada sosok namja yang telah duduk disana dan seperti sedang asyik mengobrol dengan dokternya.

Saat namja itu menoleh, ia memanggil rupanya dia adalah Chanyeol, " Mau apa dia disini? " batin Irene.

" Irene, sini tunanganku sayang.. " kata Chanyeol tanpa dosa

" What? tuangan? ini bocah kesurupan apa salah makan Sih? " kata hati Irene,

Namun tatapan Chanyeol seolah berkata " Udah duduk aja, percaya sama aku. " sambil menganggukan kepalanya,

Irene membalas pandangan mata Chanyeol dengan tatapan mengintimidasi, ia juga menggelengkan kepala, lalu dari matanya itu dapat dibaca kurang lebih seperti berkata" Lo udah gila ya? " 

Dokter yang melihat keheningan ini, merasakan aura yang aneh, sehingga ia putuskan untuk menengahi keheningan diantara mereka,

" Silahkan duduk nona Irene. " ucap dokter Cho, 

Irene yang masih merasa bingung hanya tersenyum dan mengangguk pasrah, lalu duduk di samping Chanyeol,

" Nona Bae Irene ternyata kamu calon istri Chanyeol ya..benar-benar surprise, saya sangat terkejut. " kata dokter itu

" Jangankan elu dok, gue aja terkejut terheran-heran. "  ingin rasanya Irene berkata seperti itu, namun apa daya, dia malah mengangguk sambil nyengir tak jelas,

" Emang bener jaman sekarang itu banyak sekali muda mudi yang datang kesini dengan keadaan yang sama seperti kalian, tapi gak papa yang penting jangan sekali kali punya pikiran jahat terhadap bayi yang tak bersalah itu ya. " Nasihat si dokter,

" Hmm iya Dok. " kata Irene

" Ya sudah ayo berbaring dulu biar kita usg melihat perkembangan bayinya. " 

Lalu Irene pun berbaring di atas kasur periksa itu, saat dokter hendak membuka perutnya, Irene sontak menariknya lagi,

" Dok apa ga papa ada dia? " bisik Irene kepada dokter Cho,

Irene Birthday Gift ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang