Setelah sibuk dengan bermacam acara tadi malam, Suho bersantai sebentar meminum kopi di ruang kerja kantornya, ya semalam setelah usai dari acara pertunangan itu ia tidak bisa langsung istirahat mana mungkin bisa?
Saat semua pikirannya dipenuhi oleh sosok Irene, Suho mulai menebak nebak, apa yang sebenarnya terjadi pada Irene. Karena perubahan sikapnya baru baru ini. " aku harus segera cari tahu, aku curiga jangan jangan...."
Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunanya,Masuk...
" Permisi Pak, ada apa ya koq Bapak memanggil saya? " tanya Seulgi,
" Duduk dulu. "
" Baik Pak. "
" Saya mau tanya sesuatu, ini memang ga ada hubungannya sama pekerjaan. Tapi tolong kamu jawab jujur ya. " ujar Suho dengan wajah seriusnya,
" Iya, ada apa ya Pak? "
" Kamu masih berteman dekat dengan Irene? "
" Ya iya dong Pak deket banget. " jawab Seulgi santai,
" Kalau begitu kamu tau dong Irene sedang hamil? " tanya Suho datar,
Seulgi terkejut mendengar pernyataan Suho itu, ia merasa tidak nyaman karena bingung harus bagaimana menjawab,
" Koq kamu kaya canggung gitu? Jangan diem aja Gi, kalau kamu diem aja aku anggap jawabannya iya, terus kamu tau tidak siapa calon suaminya? Semalam dia bilang katanya mau menikah? " tanya Suho mengintimidasi,
" Em.. kalau itu sepertinya Bapak lebih baik tanya langsung ke orangnya, saya takut Irene marah karena nanti dia pikir saya ember. " jawab Seulgi takut,
" Masa kamu ga tau? Tenang aja, aku ga akan bilang sama Irene. "
" Nanti juga Bapak tau siapa calon suaminya, dan untuk soal hamil itu saya ga tau siapa yang nyebar rumor itu. " elak Seulgi sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal,
" Bkannya badan Irene sudah terlihat selayaknya wanita hamil muda ya? "
" Aduh Pak, saya minta maaf tapi saya ga bisa ngomong apa apa, Bapak langsung ngomong sama Irene aja ya. Pleaseee " Jawab Seulgi dengan wajah memelas layaknya anak kucing,
" Hmmm... Yaudah. " jawab Suho sambil mengangguk,
" Permisi Pak.. " pamit Seulgi,
Suho mengangguk, lalu tersenyum, sepertinya ia telah mendapatkan jawaban dari Seulgi. Walaupun bukan jawaban seperti yang ia ingin tetapi jawaban dan tingkah Seulgi sudah sangat cukup jelas bagi Suho. Ia segera meraih handphone dan menghubungi seseorang.
" Anyeong Dokter Choi-- "
🎁🎁🎁
Sementara itu di ruang kerja staffnya, Chanyeol datang dengan wajah sumringah, ia lalu mulai membagikan sebuah amplop undangan berwarna pink kepada teman-temannya,
" Omo omo omo, ohmygod Chanyeol dan Irene, selamat ya.. " ujar Wendy kegirangan,
" Chukae Bos.. " sambung Joy,
" Iya makasih Wen, Joy.. " jawab Chanyeol malu malu,
" Ohh jadi Chanyeol itu bapaknya... " ceplos Lay,
" Heh mulut kamu minta ditabok ya? "
Bisik Wendy pada Lay," Kenapa sih Wen? Kan kemaren kamu bilang, awww... "
Wendy langsung mencubit lengan Lay," Diem aja kamu. " perintah Wendy,
" Koq dicubit sih, salah Lay apa? " tanya Lay dengan wajah polosnya yang membuat Wendy semakin gemoy,
KAMU SEDANG MEMBACA
Irene Birthday Gift ✔
Fanfic(COMPLETED) Dokter : selamat irene, anda hamil.. Irene : what..?? Anda pasti salah dok, mana mungkin saya hamil, saya kan belum nikah, pacar aja ga ada.. Terus ini anak siapa?! Kisah tentang irene yang mendapat hadiah ulangtahun berupa baby, namun...