11

4.8K 278 5
                                    

Setelah berkali kali bergulat dengan hati dan pikiran, akhirnya suho memberanikan diri untuk memulai bicara kepada wanita yang ia sukai selama ini, suho memanggil wanita itu untuk masuk ke ruangan kerjanya,

" Bagaimana hasil vote tentang respon client terhadap majalah kita? " tanya Suho sambil menyeruput secangkir kopi latte dengan santainya, beda sekali dengan Irene yang sudah merasa hawa aneh,

" Ba..bagus, sejauh ini lebih banyak respon positif yang masuk. " pungkasnya,

" Oke. " 

" Ada lagi? " tanya Irene,

" Sudah, eh tunggu dulu ada sesuatu yang mau aku sampaikan. " kata Suho dengan mimik wajah serius,

" Ada apa? "

" Apa kamu masih ingat dengan janjimu? " 

Pertanyaan Suho sungguh sangat jelas dan Irene tau kemana arah pemicaraan ini, namun dia sudah sangat tidak ingin berdebat saat ini, " Maksudmu? "

" You know what i mean.. " jawab Suho lalu memalingkan muka ke sembarang arah,

" Memangnya kenapa? kamu mau bahas itu lagi? " tanya Irene malas, beda dengan Suho yang kini malah menatapnya penuh perasaan,

" Karena sampai hari ini aku masih Cinta sama kamu. kamu pasti bisa merasakannya kan? " kata Suho, 

" Udah nggak ada gunanya lagi_"  kata Irene menggantung,

" Karena aku sedang hamil, aku ga pingin bahas tentang perasaan kita seperti dulu sekarang, yang paling penting buatku saat ini menemukan siapa pelakunya" batin Irene

" Kalau kamu gak mau nunggu aku sampai aku siap ya sudah terserah.. " lanjut Irene,

" Lalu mau sampai kapan Irene? Aku ga punya banyak waktu, aku mau sekarang. " 

" Yaudah kalau gitu tinggalin aja aku. " kata Irene dengan santainya.

* flashback 5 tahun yang lalu *

Suho sudah mencari Irene di seluruh ruangan kampus tetapi tidak menemukan dimana gadis itu berada, dia sudah menanyakan kepada hampir seluruh temannya kemana Irene pergi namun tak ada yang tahu, akhirnya Suho memberanikan diri untuk mencoba menemui Irene dirumahnya,

" Mau apa lo kesini? hah! " sentak Tao,

" Aku mau ketemu sama Irene bang. " jawab Suho sambil berusaha menekan pintu untuk masuk,

" Pergi lo! Irene ga ada! " 

" Pliss banget bang sebentar aja. " pintanya,

" Gue bilang nggak ada ya nggak ada, masih ngeyel juga gue pukul lo! " Ucap Tao dengan nada tinggi lalu mendorong Suho keluar dan menutup pintu dengan keras.

Irene yang sedang berada di kamarnya menangis sesenggukan melihat kedatangan Suho berubah menjadi semakin kencang menangis, mendengar suara tangisan adiknya, Tao segera menghampiri Irene,

" Udah dek, ga usah dipikirkan lagi, dia itu ga pantas buat kamu, aku yakin kamu bisa dapat pria yang lebih baik. "

" Tapi dia first love aku oppa, dan aku sangat menci_ " belum sempat Irene bicara, Tao memotongnya,

" Udah Ren, jangan dibahas lagi, kamu ga kasian sama mendiang adik keponakan kita, Suho itu benar-benar pria brengsek yang gak pantes buat jadi pacar apalagi suami kamu kedepan, oppa gak akan rela sampai mati. titik." tegasnya,

Irene memang tahu bahwa suho adalah pria yang cukup tampan, populer dan kaya di kampusnya, banyak sekali gadis yang sangat ingin mendapatkan hatinya, tetapi hanya Irene yang mampu menaklukan hati Suho, dan mereka sudah berpacaran selama hampir satu tahun.

Irene Birthday Gift ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang