Dia jalang..., Allysa memang wanita murahan.
Michaaaaa..., kau dimana?
Sekarang aku benar benar membutuhkanmu.
Allysa.., aku akan menuntut balas.*******
Semua terlihat berkabung tangis pilu memecah keheningan malam, perayaan liturgi dan ibadat sedang berlangsung tepat dimalam natal. Ini pertama kalinya aku masuk kedalam gereja, deretan kursi panjang, beragam lukisan, patung jesus serta lambang salib. Ini adalah kali pertama aku turut andil dalam perayaan natal, perayaan yang seharusnya penuh dengan keceriaan berubah menjadi suasana haru biru. Aku mendekati peti jenazah dengan tanggis yang tak kunjung berhenti.
"Ryan..., bangunlah kumohon bangun...., kau janji untuk melamarku dimalam natal.., kita akan merayakannya bersama tapi kau jangan tertidur, hari ini aku datang untukmu. Ini natal pertamaku kau harus mengajariku banyak hal..., Ryan....,kau lihat keluarga mu menangis, malam ini seharusnya mereka berbahagia...., bangunlah tolol...., bangunlah....."
" sayang, ibadat akan segera dilaksanakan. Mohon untuk kembali ketempat duduk terlebih dahulu."
Aku tak mengerti apa apa mengenai proses pemakaman disini, yang bisa kulakukan hanyalah menangis. Aku merasa canggung hingga akhirnya memutuskan untuk pergi keluar gereja, aku melihat pemandangan janggal diluar Allysa tengah mengobrol dengan seorang wanita, tampaknya sebuah obrolah yang sangat serius. Aku berusaha untuk mendekat dengan cara bersembunyi dibalik pepohonan disekitar gereja.
Apa yang mereka lakukan?.
Sosok wanita yang tidak asing buatku, setelah kuperhatikan dengan baik ternyata mereka berdua terlihat mirip. Mungkin hanya terpaut usia yang cukup jauh, Allysa yang hampir menginjak 30 sementara wanita tersebut terlihat sangat muda mungkin baru sekitar 19 tahun.
" apa apaan kau!!!..., jangan bicara yang bukan bukan. Aku tidak mau terlibat apa pun kau mengerti."
Aku sedikit terkejut begitu mendengar nada bicara Allysa yang meninggi bahkan hampir berteriak.
" terserah padamu nyonya, aku hanya melakukan sebisaku. Senang berbisnis dengan anda."
Mereka berjabat tangan, sesuatu berpindah dari tangan wanita tersebut ketangan Allysa. aku melihat allysa terlihat pucat dan bingung.
Mungkinkah dia menyewa wanita itu untuk mencelakai Ryan?.
Heh..., ternyata dugaanku benar, Allysa pelakunya. Bisa saja wanita barusan meminta bayaran lebih, dengan cara mengancam akan melaporkan Allysa kepada pihak berwajib.
Tapi yang menjadi pertayaan ku sekarang siapa yang melaporkan kasus ini kepada pihak polisi?.
Wanita itukah?, kalaupun benar sama saja dengan ia bunuh diri.Aku masih berdiri dibelakang pohon, sekilas aku mendengar seseorang memanggilku.
" Ryan.., kaukah itu?.....,bukannya kau sudah.."
" Ila..., tolong......, kumohon....., tolong aku....., hentikan....,hentikan....kumohon tolong aku.."
Aku mendekat dan berusaha memeluknya namun tiba- tiba saja ia menghilang, tak lama aku melihat seorang wanita berpakaian jaman belanda dia tersenyum padaku. Seorang anak kecil menabrakku dan aku terjatuh, ia menjatuhkan sebuah liontin ditanah. Aku memungutnya dan mengejar anak kecil tersebut tapi ia menghilang dikerumunan orang, banyak hal aneh terjadi aku menjadi takut dan memutuskan untuk pergi meski acaranya belum selesai.
Sekarang masalah terbesarku adalah..., aku tidak tahu jalan pulang. Ah..., anak kecil itu...,Aku kembali mengejar anak kecil tersebut.
Hilang...,mustahil..., ia menembus dinding.., apa ini?..., aaaaa....,
Liontin yang ku pegang berubah menjadi cacing tanah, dan sekarang aku tidak tahu sedang berada dimana. Banyak orang lalu lalang disini mengenakan pakaian yang aneh, terlihat seperti jaman penjajahan. Beberapa wanita terlihat bukan seperti orang indonesia dengan mengenakan gaun belanda, apa aku kembali ke jaman penjajahan?. Mustahil bukan?.
Air menetes diwajahku, akupun menatap langit. Hujannya sangat deras membuat tubuhku basah kuyub, aku tidak peduli dengan itu kuresapi tetes demi tetes air hujan. Menyegarkan seolah semua masalahku hilang seketika, semakin deras air hujan semakin deras pula air mata yang mengalir. Untuk pertama kalinya aku menikmati hujan dimalam hari, kepalaku pusing dan aku terjatuh ditengah hujan setelah itu aku tidak ingat apa apa lagi.Ryan saputra terima kasih kau telah mengajariku banyak hal, Mungkin kita berbeda keyakinan tapi aku tetap mencintaimu, ya aku jatuh cinta padamu. Kau selalu menepati janjimu, bahkan hari ini kau menepatinya. Kau berjanji untuk bertemu denganku digereja, kita memang bertemu disana tapi kau lupa meminta kepada tuhanmu untuk menyatukan kita dan keinginanmu untuk melamarku belum terwujud. Ryan...,Aku bukanlah ahli dalam membuat teori atau merangkai kata tentang cinta untuk menceritakan kisah mengenai dirimu. Tapi aku akan berusaha menceritakan kisahmu dengan caraku, serta membalaskan kematian mu. Semoga arwahmu tenang dan kita dipertemukan kembali disyurga.
*to be continue*
Wahhh..., ngak jelas ya..., haduh maaf..., kalo ada yang kurang mohon dicoment ya biar bisa diperjelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lakuna " Milana " (Tamat.., Cerita Lengkap)
Mystery / ThrillerKehidupan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Rentetan peristiwa, yang membuat ku kehilangan segalanya. Apa yang harus aku lakukan?. Semua yang semula biasa saja menjadi teka teki . Sosok misterius yang tiba tiba mengubah segalanya. Apakah aku...