Pembantaian ( Allysa)

24 3 0
                                    

Kenapa ini? Mengapa allysa terjatuh?.., astaga kak melani.

" cepat sebelum ia sadarkan diri."
***********
" cepat pergi...."

Melani melepaskan tali yang mengikatku, aku berusaha keluar dari dalam kamar. Aku memutar mutar kenop pintu, ternyata dikunci. Aku menoleh kebelakang kulihat Allysa sedang bergulat dengan kakak ku, aku melihat darah berhamburan dan aku tidak tahu siapa yang terluka. Aku terus berusaha sampai akhirnya aku berhasil menjebol pintu, astaga pintu depan juga dikunci.

Allysa menarik tanganku, tubuhnya basah bersimbah darah, dan wajahnya hancur akibat pukulan.

" milana tolong..... Hentikan... Milana sayang tolong mama mu ini."

Melani langsung menjambak rambutnya dan menghujani tubuhnya dengan pisau, aku hanya bisa berdiri mematung melihat yang terjadi sekarang.
Syok...., dan ketakutan, darah seolah berhenti memgalir dan waktu seakan berhenti.

" sekarang semuanya sudah selesai, wanita ini tidak dapat menyakiti kita lagi. Dia sudah tamat."

Aku hanya berdiam menatap tubuh Allysa yang semakin melemah akibat kehabisan darah, ia merangkak dan berusaha mengambil handphone nya yg terjatuh tak jauh dari nya. Namun melani menginjak tangannya.

" apa yang mau kau lakukan sekarang menghubungi polisi?."

Allysa tersenyum sambil memegangi kalung dilehernya, sebelum akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Akhir yang tragis, untuk seorang pembunuh dan penipu ulung. Aku masih tak bisa bergerak bahkan untuk sekedar menarik nafas, tak lama berselang aku mendengar suara papa dan beberapa rombongan.

" Ila... Allysa..., kalian dimana?... astaga ya tuhan..., apa yang terjadi?."

" papa.., dedek takut.."

Papa berdiri didepan pintu kamar menatapku, dan menatap tubuh Allysa yang sudah tidak bernyawa. Ia terlihat frustasi, aku juga melihat beberapa orang bersama papa dan seorang gadis yang tak asing bagiku, gadis yang waktu itu hadir dipemakaman Ryan.

" apa yang terjadi?."

" papa jangan berfikir yang macam macam, Allysa jahat pa.., dia mau membunuh kami, dia mau membunuh kita semua. Kakak yang menyelamatkanku, kakak jelaskan padanya kak."

" tidak Ila..., aku..., aku..."

" kakak..., jelaskan semuanya, jelaskan kalau ia yang menculik kakak, dia yang membunuh mama. Dia juga menghabisi banyak nyawa selain yang kita sayangi, dia juga yang membunuh Ryan. "

"......"

"Kakak..., jelaskan ...., kumohon jelaskan kak...., kakak menyelamstkanku dengan membunuhnya... Wanita jalang itu pembunuh dan penipu..."

Aku menjerit histeris dan meluapkan semua yang kupendam selama ini, papa hanya menatapku. Berulang kali ia memukul kepalanya dan menutup telinga.

" ila hentikan..., kumohon hentikan........diam lah dasar sialan......"

Aku diam mematung melihat reaksi papa, air mata mengalir. Orang orang bersama papa menerobos masuk untuk memeriksa dan meng evakuasi jasad Allysa.

Aku mematung, dan membisu. Gadis itu mendekatiku lagi dan lagi aku dibius hingga tak sadarkan diri. Apa yang akan terjadi sekarang?.

----------------------------------

*tbc*

Lakuna " Milana " (Tamat.., Cerita Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang