surat terakhir Milana

27 5 2
                                    

    Dear sahabatku micha...,

  Maaf bila aku mengambil langkah paling buruk yang akan dibenci oleh siapapun terutama tuhan, aku mengakuinya..
Aku bersalah..

   Aku yang membunuh mama ku sendiri, aku kesal melihat papa bercumbu dengan gadis itu, sementara mama ku masih hidup. Lalu aku memutuskan untuk membawa mama pergi, aku mengendongnya, menaikannya  kedalam mobil. Ku kendarai mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi, menabrakanya kepohon. Sebelumnya aku telah merusak tangki bahan bakarku menggunakan bor.
   Aku keluar dari mobil, mengunci semua pintu. Bodohnya aku, waktu itu kak melani sedang mengendarai motornya. Ia melihat mobilku terparkir dengan keadaan rusak pada bagian depan. Ia menghampiriku dan Karna panik aku mengambil batu yang cukup besar. Kupukulkan kearah nya, ia tak sadarkan diri, lalu kumasukan ia kedalam mobil tepat disamping mama. Mamaku sangat tak berdaya ia menatapku lemas, aku sempat takut. Tapi amarahku lebih besar dari perasaan apapun, ku kunci rapat mobil.

Saat itu tidak ada seorangpun, memang sudah kurencanakan sebelumnya. Lokasi nya sudah kupilih dengan seksama.

  Aroma bensin sangat menyengat, keluar perlahan dari tangki mobil yang sudah kulubangi. Tak lupa aku menyiramkan lagi bensin di luar mobilku, Aku mengambil pematik yang telah lama kusimpan disaku, menghidupkannya. Melemparkannya tepat dikearah mobil, mobilnya mulai terbakar. lalu aku mencoba pergi menjauh. Sayangnya seseorang melihatku, ia adalah Ryan. Sahabat lamaku. Sebelum ia mendekat tiba - tiba saja mobil itu meledak, ledakan yang tak terlalu besar tapi cukup untuk membuat aku terpental. Aku mendapati tubuhku terluka, tapi tak terlalu parah.
  Suara sirine polisi dan pemadam kebakaran mengagetkan ku, dengan tubuh lemas aku berusaha melihat reaksi Ryan. Kalau kalau ia curiga, tetapi ia terlihat sangat khawatir, karna sudah tak kuat akupun tak sadarkan diri.

   Aku tak tahu berapa lama aku terbaring dirumah sakit, tapi aku bisa mengingat semuanya dengan jelas. Kesalahan yang kubuat, aku sempat frustasi. Tapi aku punya ide lain, aku berpura pura mengalami amnesia. Berakting seolah aku memiliki trauma terhadap api dan suara disekelilingku. Dan ternyata berhasil, papaku terkecoh.

  Namun aku sempat panik begitu Ryan mulai mengajar les untukku, dia tahu dan dia pasti bisa menjebak ku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk tetap terlihat santai dihadapannya, seolah aku gadis manis yang tak berdosa dan tak berdaya . Hingga suatu hari, aku mengajaknya makan malam diluar. Hari itu ia membahas tentang kesalahanku, dia bilang aku harus berani mengakuinya. Tapi aku menolak, aku memutuskan untuk menghabisinya dan aku mendapatkan cara untuk itu.
   Aku berpura pura meninggalkan barangku agar ia mau mengambilkannya untukku, lalu aku memotong kabel rem motor nya. Hampir saja aku ketahuan, untung dia mau mempercayaiku. Namun aku cukup merasa curiga dengan seorang gadis yang memperhatikanku dari jauh, aku sempat mengabaikan nya karna kupikir, mungkin dia hanya seorang PSK yang mencari pelanggan.
  Aku sempat khawatir, bisa saja aku mengalami kecelakaan bersama Ryan. Tapi tuhan menyelamatkan ku, yah secara tidak langsung aku juga membunuh Ryan.
  Mengenai Allysa aku juga yang menghujamkan pisau ketubuhnya, mengoyak isi perutnya. Jujur saja, aku sangat membencinya, aku mengarang cerita agar papaku percaya. Namun Allysa selalu lolos, malam itu aku tak ingin membunuhnya. Aku hanya ingin membuat ia jera, namun takdir berkata lain. Ia tewas ditanganku.
Jadi kesimpulannya aku sudah membunuh empat orang.
Mamaku
Kak melani
Ryan
Dan yang terakhir
Wanita jalang perebut kebahagiaanku, Allysa
  Apa aku menyesal?. Tentu saja tidak, aku hanya tak ingin masuk penjara. Gadis sialan itu yang kukira PSK dan kubiarkan pergi ternyata adalah mata - mata kepolisian, ia berhasil mendapatkan bukti atas diriku. Tapi aku tak sepenuhnya bersalah, aku hanya ingin kebahagiaan untuk orang yang terkasih, aku butuh keadilan. Aku hanya ingin mama, kak melani dan ryan berada disurga, sementara Allysa dia lebih cocok untuk masuk neraka.
  Sekian sahabatku micha dimanapun anda berada, aku menyayangimu
semoga bahagia.

                           Salam hangat
                                   Milana

Apa aku bersalah?

*to be continue to epilog*

Lakuna " Milana " (Tamat.., Cerita Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang