Pulang

57 9 4
                                    

  Jadi yang benar adalah 40 kali bukanlah 15 kali. Ya tuhan...., apa yang selama ini terjadi padaku?..., permainan apa ini?. Apakah ini sebuah permainan?.
Michaaaaa..., kau dimana?. I need you.

         ***********

Aku tak tahu apa yang terjadi setelah aku membaca isi dokumen tersebut, karna secara tiba - tiba kepalaku terasa pusing dan saat aku terbangun, aku berada di sebuah ruangan yang telah kukenal dengan sangat baik. Ini adalah kamarku, bagaimana bisa aku berada disini?. Pandanganku liar menatap seisi ruangan sekedar untuk memastikan dan ternyata benar ini kamar ku, dan itu boneka ku piggy. Aku meraih piggy kupeluk erat sangat erat, karna aku sangat merindukannya
" senang sekali bisa memelukmu piggy, aku mengalami hal yang buruk. Aku bermimpi sangat buruk, mama..., dan Micha mereka meninggalkanku."

    Ku luapkan seluruh isi hatiku kepada piggy, apa menurut kalian aku bermimpi?. Awalnya aku mengira begitu, Semua penderitan dan rasa sakit ini semua hanya mimpi, yah hanya mimpi. Aku teringat akan mama, aku harus segera turun kebawah dan menceritakan semuanya.
  Aku berlari kebawah mencari mama. Diruang tengah mama tidak ada, dikamar juga tidak.
        pranggggg.....,
Terdengar suara piring jatuh, mungkin itu mama. Aku berlari menuju dapur, kulihat sosok wanita berdiri dan tengah memasak makanan. Tanpa pikir panjang aku langsung memeluknya dari belakang.

" mama dedek kangen mama, mama tau ngak dedek mimpi buruk ma..., dedek pikir mama sudah ngak ada."
Ucapku sambil terisak

" kamu ini seperti anak kecil saja."

Aku kaget mendengar suara wanita tersebut, mama ini bukan suara mama dan mama tak pernah sekasar ini kepadaku. Mamaku adalah orang yang sangat lembut.

" siapa kau?" bentak ku

" ternyata kamu sudah bangun yah sayang, kemari lah mama telah menyiapkan makan siang untukmu."

" kau bukan mamaku dasar wanita murahan."

" kau anak kecil, beraninya berteriak seperti itu kepadaku. Mama mu sudah lama mati, dan sekarang aku lah mamamu. Suka maupun tidak."

" kau tak akan pernah jadi mamaku dasar wanita jalang murahan....,"

" apa kau bilang.....!!!!"

   Wanita itu mengayunkan pisau yang tengah dipegangnya kearahku, hampir saja mengenai tubuh ku bila aku tak mengelak dan melempar apel tepat mengenai kepalanya.

" awwww.....,dasar anak tidak berguna"

     Aku berlari keatas menuju kamar dan menguncinya rapat - rapat, syok mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Wanita murahan itu, sedang apa ia dirumahku?. Apa benar ia sudah menikah dengan papa dan menjadi ibuku?. Aku harap ini hanya mimpi, asal kalian tahu aku lebih memilih tersiksa didalam penjara , atau rumah sakit tempat aku dirawat dari pada harus menerima kenyataan bahwa wanita jalang ini menjadi penganti mamaku.

tokkk...,tokk...tokkk...

" Mila buka pintu, sebaiknya kita bicarakan ini baik baik dengan begitu semuanya akan menjadi lebih jelas."

"Nooooo...., go away... Don't distrub me.!!"

" baiklah..., tapi ingat aku dan papamu telah menikah satu minggu yang lalu, ayahmu sangat menyayangiku lebih dari apapun. Sebaiknya kau pikirkan hal itu baik baik."

" pergi menjauh dari kamarku...., dasar iblissss. Perusak keluarga orang lain."

" terserah apa katamu, kau hanya anak kecil. Suatu  hari nanti pasti kau paham."

  Aku menangis tanpa henti, keluargaku hancur, Kehidupanku pun hancur, Teman persetan dengan hal itu. Micha aku tetap akan menanti kehadiranmu disini.
         ********

" Milana..., bangun........, dasar anak tidak tahu diri beraninya kau melakukan hal ini."

Plakkkk......,
Belum lagi aku tersadar sebuah tamparan melayang kewajahku.

" sayang hentikan, dia masih anak anak."

" biarkan ia mendapat balasan atas apa yang telah ia perbuat."

Saat tamparan kedua hendak mengarah kewajahku, seseorang pun menangkisnya yang tak lain adalah wanita sialan itu.

" stop it...., dia hanya anak anak...., kau tak pantas untuk memukulnya...., jangan kau hukum dia seperti ini."

Aku mematung dan syok, aku tak bisa berkata apa apa. hanya bisa menatap dengan tatapan bingung.Papa memegang kepalanya seolah frustasi. Hal tidak beres sedang terjadi sekarang

"Dedek, dengarkan ini baik baik. Dia adalah mamamu, namanya adalah Allysa. Jangan pernah memanggilnya 'wanita jalang' atau pun ' wanita murahan' bahkan sekali kali kasar kepadanya. karna dia sudah menjadi mama mu secara sah mengerti. Sekarang kembali lah tertidur."

  aku masih bingung dengan apa yang terjadi terlebih kamar ku masih terlihat sangat gelap saat itu. Aku hanya berpura - pura tidur dan menangis, selang beberapa menit setelah mereka benar benar telah menjauh dari kamar ku. Aku mengendap endap turun kebawah mengikuti mereka hingga kekamar mereka, karna pintunya tak terlalu tertutup kali ini aku mencoba mengintip dan menguping pembicaraan mereka.

" honey, mengapa membela anak kurang ajar itu?. Kau tahu aku tak akan membelanya lagi bila ia berbuat salah kali ini. Lihat kau terluka ini semua karna dia."

" sayang, dia hanya anak anak. Berikan hukuman yang sesuai untuknya, bukan dengan memukul. Kau bisa membawanya lagi ke tempat itu."

" dia baru keluar kemarin, apa kata orang bila dia masuk lagi kesana?"

" bukanya dia harus di cek secara berkala?. Tenang saja, Rizwan adalah teman baikku aku percaya ia bisa menjaga rahasia."

   " aku justru takut kau yang kesana"

" haha.., tidak sayang aku disini untukmu."

  Wanita itu memeluk papa dan melihat kearahku, heh. Sepertinya dia sengaja melakukan ini, dasar jalang. Ia menatapku dan tersenyum.
Wajahnya terlihat babak belur, bibirnya bengkak dan lebam, serta kepalanya juga memar. Apa menurut kalian wajar?, menurutku tidak karna aku hanya melempar apel tepat dikepalanya bukan wajahnya.
"Senyumanmu sangat licik nyonya." gumamku yang juga ikut tersenyum sekaligus jijik melihat pemandangan yang ada didepanku saat ini.

" tenang honey, tak kan ada yang bisa memisahkan kita. Tidak satupun."

Tunggu dan lihat saja nanti nyonya Allysa.

*to be continue*

Catatan penulis:
Maaf kalau ceritanya masih membosankan. Tapi akan kupastikan kalian akan mendapat cerita yang menarik nanti, aku belum sepenuhnya menulis kisah ini. Justru aku baru memulai kisahku.
Tunggu dan lihat saja.
* Milana *

*Thanks for your vote and coment*

Lakuna " Milana " (Tamat.., Cerita Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang