Makin berhubungan nih kayaknya ceritanya.
Happy reading guys.
Ada typo koment please.
Vote dulu baru baca !
Sekalian mau minta pendapat nih.
Koment donk tentang covernya.
Soalnya abis cerita ini mau lanjut yang itu.
____________________________________Alice harus menyakinkan dirinya bahwa ia bisa. Banyak hal yang selalu ia impikan ketika bisa menguasai element miliknya. Semua itu akan bisa di dapat ketika Alice percaya dan mau berusaha. Karena usaha tidak akan membohongi hasil.
Alice kembali menghela nafasnya sambil menutup mata. Buku element yang berada di sampingnya mulai bersinar.
Dia tau apa yang harus di lakukan. Pertama dia harus mengeluarkan kekuatan element miliknya, dan perlahan mengumpulkannya di satu titik.Alice memikirkan akan memfokuskan cahaya itu di sebuah batu besar di depannya.
Dia merasakan beberapa unsur mulai mendekati cahaya element miliknya, dan mulai menyatu di sekitar batu yang menjadi titik fokusnya.Cahaya yang menyatu membuat sebuah panas yang sangat mematikan. Itu bisa membakar apapun ketika kita semakin memfokuskan kepada titik itu.
Sarah terlihat senyum melihat apa yang bisa di lakukan Alice.
Sepertinya idenya kali ini berhasil. Batu yang tadinya masih bewarna coklat keputihan, sekarang berubah menjadi merah seperti meteor. Walaupun hanya di bagian depannya. Alice tampaknya sudah bisa menguasai yang di perintahkan Sarah padanya.Alice membuka matanya, dan melihat warna kemerahan Bekas pembakaran di daerah yang ia fokuskan. Dia terlihat tampak senang dengan itu.
"Apa aku berhasil Sarah?" Tanya Alice.
"Sepertinya begitu Alice. Mudah bukan." Jawab sarah.
"Yah itu sangat mudah. Tapi, kenapa?" Tanya kembali Alice.
Sarah tersenyum tipis. "Manusia yang berbeda element tidak akan bisa mempelajari banyak hal satu sama lain. Itu sudah di tetapkan. Aku sangat suka mengajari seseorang yang belum bisa menggunakan element miliknya. Jika elementnya sama denganku, maka aku bisa mengajarinya banyak hal. Tapi, ketika berbeda element. Aku hanya mengajarkan dasar pada mereka, dan mereka sendiri yang mengembangkannya." Jelas Sarah.
Alice kembali teringat pada saat raven mendapatkan kekuatan barunya. "Apakah karena itu kita bisa mendapatkan kekuatan yang baru?" Pertanyaan itu muncul di dalam batin Alice.
"Apa kau sudah paham Alice?" Tanya Sarah yang bingung melihat Alice diam sejenak.
Pertanyaan Sarah membuat alice kembali sadar."Yah, yah aku paham." Ucapnya.
"Kurasa sekarang hanya itu yang bisa aku ajarkan terlebih dahulu."
"Itu tidak masalah sarah. Aku sangat senang bisa mempelajarinya." Alice mulai mengambil kembali buku element yang ada di sampingnya. "Apakah kau mengajarkan banyak hal pada raven?" Tanya Alice.
"Tidak, aku hanya mengajarkan sedikit padanya. Tapi, aku memberitahu hal terpenting bagi manusia yang memiliki element hebat seperti dirimu." Jawab sarah. Dia mulai mundur beberapa langkah, dan berjalan menuju sebuah akar pohon yang besar, dan duduk di atasnya.
"Apa itu Sarah? Apa aku harus mengetahuinya juga?" Tanya penasaran Alice.
"Kurasa kau juga bisa mendengarnya." Ucapnya sambil meregangkan otot kakinya. "Kemari lah, aku sudah tidak bisa berdiri berlama-lama. Kakiku sedikit sakit karena pernah terluka." Sambungnya.
Alice tersenyum dan langsung berjalan ke arah Sarah yang sedang duduk di atas akar besar.
Dia langsung meletakkan bokongnya di atas akar besar yang berada di depan Sarah."Baiklah Alicia. Aku punya beberapa hal yang ingin ku beritahu kepadamu." Ucap Sarah.
"Tentang apa Sarah?" Tanya Alice.
"Alice, kau mempunyai element yang hebat. Kau mempunyai kekuatan besar yang akan kau dapatkan nanti. Tapi, di balik kekuatan besar pasti ada tanggung jawab yang besar juga." Jawab sarah.
"Aku masih tidak mengerti dengan perkataanmu Sarah." Ucap Alice bingung.
"Kau mempunyai kekuatan yang besar. Aku sangat berharap kau tidak menggunakannya untuk sesuatu yang buruk Alice. Aku tidak ingin emosimu itu akan membuatmu lupa dengan dirimu sebenarnya." Jelas Sarah.
Alice memandangi Sarah dengan serius. Pupil matanya tampak sangat bergeming melihat ke arah Sarah. "Kau benar Sarah. Aku pernah berada di samping raven pada saat ia mengeluarkan kekuatannya. Saat itu kami sedang bertarung dengan seseorang yang tidak kami kenal. Ia membuat beberapa pedang besar di sekitarnya. Aku sangat tidak bisa membayangkan ketika ia mengeluarkan kekuatannya untuk emosinya." Ucap Alice.
Alice kembali diam sejenak. Selama ini dia tidak pernah mengerti tentang yang terjadi pada raven. Dia merasa dirinya sangat egois padanya. Kedekatan Alice dengan raven harusnya tidak pernah terjadi. Alice hanya akan menjadi beban bagi raven. Disisi lain raven yang tidak bisa menguasai kekuatan nya tidak ingin membuat siapapun terluka.
Atau mungkin sebaliknya. Kedekatan raven padanya akan membuat raven semakin bisa mengendalikan kekuatannya.
Itu adalah pilihan terberat yang Alice dapati saat ini."aku rasa tidak banyak yang bisa ku bicarakan denganmu Alice. Sebenarnya aku tadi sedang berjalan di hutan ini untuk mencari sesuatu. Memang aku sangat jarang melihat orang yang datang ke tempat ini sendirian. Aku penasaran, dan menjumpai dirimu. Kurasa itu kebetulan." Ucap Sarah sambil mulai berdiri.
Alice melihat ke arah Sarah dengan senyuman. Dia sangat beruntung bisa bertemu orang seperti nya. Seseorang yang sangat hebat, dengan pengalaman yang luar biasa.
"Kurasa itu bukan kebetulan." Gumam Alice. "Mungkin saja kau sudah di takdirkan untuk berjumpa denganku." Sambungnya.
"Mungkin kau ada benarnya juga." Ucap Sarah.
Alice mulai berdiri,"apa kita akan berjumpa lagi Sarah?" Tanya Alice.
Sarah kembali mengeluarkan senyuman tipis di wajahnya.
"Kurasa tidak alice. Jika kita bertemu kembali, kuharap kau lebih hebat dari sekarang." Jawab sarah.Alice dengan perlahan menjulurkan tangannya kepada Sarah. Dia ingin membuat sebuah perpisahan yang indah dengan Sarah. Hanya itu satu-satunya hal yang bisa ia lakukan untuk mengingat Sarah.
Sarah langsung menjabat tangannya. Mereka melepas jabatan tangan itu dengan sebuah pelukan perpisahan.
Sarah membalikkan tubuhnya dan mulai meninggalkan Alice sendirian di tempatnya. Dia kembali mengarah ke tempat pertama kali menyapa Alice. Alice percaya bahwa dia bukanlah seorang yang biasa.
Banyak hal tersembunyi darinya.Alice melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sepertinya ini sudah sampai sore hari. Dia harus kembali ke rumahnya, sebelum banyak pertanyaan pamannya yang akan di lontarkan kepada alice.
Alice menyadari bahwa pembicaraannya dengan Sarah membuat dirinya semakin paham dengan raven. Sebenarnya masih banyak hal yang akan di tanyakan Alice pada Sarah tentang raven.
Sarah sepertinya sangat mengerti apa yang telah terjadi pada raven. Banyak hal yang belum di mengerti Alice, tetapi sudah di mengerti Sarah.
Semua yang ada di pikirannya harus ia pahami sendiri. Karena, ia juga memiliki kekuatan besar yang akan di kuasai Alice dengan usaha dan kerja kerasnya.
***
____________________________________
Vote..
Vote..
Vote..
Thank you.

KAMU SEDANG MEMBACA
The book of the elements : (The Rise Of Demons)[Belum Di Revisi]
Viễn tưởngFantasy, action and minor romance in one story. Rank 16 in fantasy (18/1/2018) Masih amburadul gan. [REVISI HABIS HABISAN SETELAH TAMAT] Beberapa Part Di private. Follow untuk membaca keseluruhan ! ----- Banyak anak di dunia di lahirkan hanya untuk...