Morgan mulai memasuki hutan.
Disana banyak sekali dedaunan kering yang jatuh kebawah dan juga pohon-pohon yang menjulang tinggi.Suasana yang hening tanpa ada suara manusia,di tambah sedikit suara angin yang mulai kencang.
Morgan masuk kedalam hutan dan mulai masuk sampai 200m kedalam,suasana masih saja hening. Tetapi ada juga terkadang kicauan burung yang indah di dengarnya.
Ia mulai sedikit bingung mencari kemana ular itu,ia sama sekali tidak menemukan apapun. Hanya saja ia tidak melihat satupun binatang disana.
Memang itu sangat berhubungan. Tidak ada hewan yang keluar ketika ia tau ada bahaya.morgan mulai memegang daun di bawahnya,dia mulai merasakan sedikit lendir di daun itu. Ia mulai mencari daun-daun itu dan mulai menyimpulkan arah kemana ular itu pergi.
Dia mulai berjalan semakin ke dalam hutan,di hatinya ia merasakan sedikit rasa takut.
Dia tidak ingin rasa takutnya mengalihkan tekadnya.Semakin jauh ia kedalam hutan,semakin banyak pula dedaunan yang kering jatuh di bawah. Ia mulai menggeseri dedaunan di bawah kakinya.
Morgan mulai jalan kearah tanah yang di atasnya tidak ada dedaunan. Dia mulai mendengar sesuatu dan mulai mengeluarkan pedangnya.
Mengendap endap adalah cara satu-satunya dia agar tidak ketahuan, ia mulai mendekati arah suara itu dan mulai berdiri di belakang sebuah pohon besar.
Morgan prov.
"Aku pasti bisa" ujarku sambil mulai menarik nafas.
Aku mulai membalikkan badanku, aku melihat seseorang yang aku kenal. Dia adalah seorang murid di sekolah vanderwick juga.
"Apa yang kau lakukan di sini raven" aku berkata sambil memasukkan pedangku ke dalam sarungnya.
Raven sebenarnya sangat terkejut melihat kedatanganku,ia sedikit kaget karena tidak mungkin ada murid yang masuk kedalam hutan sejauh ini.
Raven sedang berdiri bersama seekor kuda,yang aku binggung kan kenapa kuda itu memiliki tanduk satu di kepalanya dan juga warna putih yang cerah.
"Siapakah kau?" Kata raven sambil mengarahkan tangannya kepadaku.
Setahuku raven seorang yang selalu menyendiri,aku tidak pernah tau apa kekuatan nya.
Semenjak melihat dia tidak ingin bergaul dengan siapapun,aku mulai tidak menyukai nya."Hey..hey.. kenapa kau disini ha?kau ingin mengalahkan ular itu juga" aku berkata dengan nada sedikit tinggi.
"Tidak aku malah tidak tertarik. aku hanya ingin menjaga unicornku dari ular itu." Dia berkata sambil mengelus kuda itu. "Aku cuma takut terjadi apa-apa padanya." sambungnya sambil melepas tangannya dari kuda itu dan mulai melihatku
Aku masih bingung mengapa kuda itu bisa ada di hutan sepeti ini,itu sangatlah mustahil. Kuda itu sepertinya tidak akan mungkin menyukai tempat ini,tetapi aku melihatnya sangat nyaman Disini.
"Apa kau sudah melihat ular itu?
Kurasa aku akan membunuhnya." Aku berkata kepadanya dengan menaikkan kedua alisku.Dia mungkin akan bisa membantuku,aku harus mencoba sedikit akrab dengannya.
"Aku tidak ada melihatnya,aku harus pergi." Dia berkata sambil mulai menarik kuda itu.
Tetapi langkahnya terhenti ketika kuda itu meninggalkannya, ia belum sempat untuk menaikinya.
Aku mulai menatap kuda dan dirinya,Itu membuatku sedikit aneh. Maksudku ada apa? Mengapa?.
Sesuatu mulai terdengar dari kejauhan,aku mulai melihat ke arah kananku. Karena dari arah situlah suara itu berasal.
Aku mulai mundur beberapa langkah,dan juga raven juga mundur beberapa langkah sambil menatapi arah kanannya.
Yang kutunggu akhirnya muncul di saat seperti ini. kurasa dia merasakan dari kejauhan kami berada di sini.
Dia mulai menatap kami berdua,
Dan mulai mengeluarkan lidahnya. Itu membuat hatiku semakin bersemangat.Perasaan ini antara senang dan takut, perasaan ini mulai menghantui ku. Raven mulai menatapku,ia seperti memberi kode apa yang harus kita lakukan sekarang.
Ular itu mulai menyerang raven. Dia mulai mematuk ke arah kanan raven. Aku melihat dia langsung menghindar ke arah kiri dan spontan aku mulai berlari kearah raven.
Ular itu dengan cepat menyerang raven kembali dan menargetkan kearah kiri dan juga raven menghindarinya ke arah kanan.
Sekarang kami berdiri bersampingan.****
Alice mulai keluar dari ruangan aula itu,dan seperti nya dia sedikit tidak senang. Mungkin karena ia menghabiskan waktunya sia-sia untuk mendengarkan perkataan wanita tadi.
Menurutnya pengumuman tadi hanya untuk seseorang yang penakut, ia sama sekali tidak takut dengan hal itu.
Alice memiliki jiwa keberanian seperti ayahnya, sifat itu yang membuat dia tidak takut dengan orang yang tidak menyukainya dan orang yang tidak ia sukai.
Ia mulai berjalan melintasi lorong-lorong tadi dan mulai mengarah ke ruangan Professor david.
Lorong-lorong kosong itu membuat jalannya menjadi cepat,karena ia merasa Professor david sudah menunggunya.
Jenny tidak mengikuti Alice,bahkan dia tidak tau bahwa Alice juga pergi meninggalkan nya. Dia mundur perlahan lahan saat jenny dengan shopia sedang asik berbicara.
Jenny mulai mencari ruangan yang sudah di beritahu Professor david. Ruangan itu berada di dalam kantor guru dan di samping lemari besar tempat menyimpan berkas-berkas para guru.
Dia mulai menemukan ruangan itu, dan dia mengetuk pintu dengan cepat.
"Tok..tok..." Suara ketukan pintu.
"Professor?" Ujar Alice yang menarik nafasnya.
Seseorang mulai membuka pintu dari dalam. Seseorang itu adalah orang yang ia cari yaitu Professor david.
"Ternyata kau Alicia, silahkan masuk. Aku sudah menunggumu dari tadi." Ujar pria itu sambil membuka lebar pintunya.
Alice melihatnya pertama kali dan langsung mengeluarkan senyumannya,dan ia mulai masuk ke dalam ruangan itu.
"Tadi ada pengumuman, aku rasa pengumuman itu kurang penting. Tetapi begitulah aku juga harus mendengarkan nya." Alice mulai duduk di kursi yang berada di depan meja Professor david.
Professor david juga duduk di kursinya,ia juga sedang memperhatikan Alice.
"Alice,kau tau aku menyuruhmu kemari untuk apa?" Kata profesor itu yang mulai serius.
"Kau bilang kita mencari tau apa kekuatanku." Alice mulai berkata serius juga.
"Aku harus bertanya Beberapa pertanyaan kepadamu." Ujar pria itu sambil meletakkan tangannya satu di atas meja.
Alice mengangguk dan menatapnya dengan serius.
Suasana mulai terasa tegang,tidak ada murid yang berada di daerah ruangan itu.***
Nah kayaknya dari sini udah mulai seru, so happy reading.
Tolong donk jangan lupa vote sama komentnya.
By the way gua ngetik sambil makan kripik ubi,mana tau ada yang mau kayak gua.
Thank you.
#audreyinmylove
![](https://img.wattpad.com/cover/127510769-288-k129989.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The book of the elements : (The Rise Of Demons)[Belum Di Revisi]
FantastikFantasy, action and minor romance in one story. Rank 16 in fantasy (18/1/2018) Masih amburadul gan. [REVISI HABIS HABISAN SETELAH TAMAT] Beberapa Part Di private. Follow untuk membaca keseluruhan ! ----- Banyak anak di dunia di lahirkan hanya untuk...