Chap 7 - I hate you -

11.3K 767 3
                                    

Jamie Campbell Bower as William culton

Laki-laki itu langsung mendekati alice dan Alice langsung spontan menatap laki-laki tersebut.

"Kau tidak akan mengerti,kau hanya seorang anak baru." Laki-laki itu juga menatap Alice.

"Aku memang anak baru,tetapi bukankah sepantasnya aku juga ingin tau." Alice mengatakan dengan serius.

"Kau akan terluka jika berada di dekatku, pergilah!" Laki-laki itu mengatakan dengan sedikit membentak Alice.

"Aku tidak akan terluka,kau tidak mungkin menyakiti ku." Alice mengatakan dengan semakin dekat dengan laki-laki itu.

Laki-laki itu langsung pergi meninggalkan Alice dan tanpa melihat ke belakang.

"Hey tunggu,kenapa kau meninggalkanku." Alice mengatakan dengan mengejar laki-laki tersebut, tetapi langkahnya terhenti ketika sebuah rantai mengikat kakinya.

Alice prov.

Siapa dia?kenapa dia begitu menghindariku, sampai-sampai ia mengikat kakiku dengan rantai miliknya.

Tapi apa benar ada element rantai?ini sangat membingungkan ku.

Laki-laki itu mulai berjalan cukup jauh Sampai Alice tidak melihat laki-laki itu.

Rantai di kakinya mulai terlepas seketika. Mungkin laki-laki itu hanya tidak ingin Alice mengikutinya lagi.

"Dia memang tidak akan menyakiti seseorang,ia hanya takut." Alice mengatakan dengan sedikit penasaran dalam hatinya.

"Baiklah kurasa jenny juga sudah menunggu ku." Alice langsung pergi kembali ke tempat duduk jenny.

***

"Shopia kurasa ada yang aneh." Jenny merasa terjadi sesuatu terhadap Alice.

"Aneh bagaimana jenny? perasaan ku biasa-biasa saja." Shopia mulai menatap jenny.

"Ini tentang alice,bukankah ke kamar mandi tidak selama ini?"

"Kau sedikit benar,tetapi mungkin saja Alice pergi ke kamarnya."
Shopia hanya mengatakan agar jenny tidak berpikiran aneh-aneh.

"Yah kurasa kau sedikit benar." Jenny mulai kembali melihat ke depan.

Sampai disana.

"Kemana saja kau Alice??apakah terjadi sesuatu?" Jenny bertanya dengan kebingungan.

"Aku tidak kemana-kemana jenny,aku hanya mengikuti laki-laki yang menyendiri tadi."

Alice kembali duduk bersama mereka.

"Kenapa kau selalu penasaran alice,apa yang terjadi padamu?" Jenny mengatakan dengan sedikit kesal kepada alice.

"Aku baik-baik saja,tidak perlu kawatir." Alice kembali duduk dan diam memikirkan laki-laki tadi.

Alice prov.

Kenapa dia tidak hilang dari pikiranku?aku selalu ingat wajah itu,Mungkin besok aku harus menjumpai dia lagi.

Jenny menatap Alice dengan serius.

"Alice ada apa? Kenapa kau diam saja?." Jenny semakin kesal.

"Aku baik-baik saja jenny,aku hanya memikirkan ibuku."

Terpaksa aku harus membohongimu jenny,aku hanya tidak ingin kau takut.

"Alice maafkan aku, ternyata kau hanya merindukan ibumu." Jenny menghilangkan rasa kesal terhadap Alice.

"Terima kasih jenny,kau sudah mengerti aku."

Alice mulai melihat ke sekeliling nya,ia mulai menemukan suatu yang tidak beres.

"Dimana pria yang di tengah tadi??" Ujar Alice ke mereka berdua.

"Maksudmu Mr maxie? Dia tadi pergi ke belakang bersama asistennya setelah berbicara tentang aturan sekolah ini." Ujar jenny.

"Aku kira terjadi sesuatu, mari kembali kita nikmati makanan ini." Alice langsung memegang beberapa kue di depannya.

Suara dari atas tempat para guru.

"Semua murid perkenalkan, ia adalah seorang yang selalu memenangkan turnamen tahunan di sekolah ini,kemari Morgan."

Lalu seorang laki-laki naik ke atas tempat para guru.

"Mr morgan,apakah kau ingin mengatakan sesuatu kepada murid disini."

"Baiklah mrs Hanna,kurasa aku punya sedikit kata-kata untuk mereka."

Lalu guru tersebut langsung mempersilahkan laki-laki itu untuk berbicara.

"Namaku Morgan, kurasa kalian akan mengenalku,aku ingin mencari lawan yang imbang untuk tournamentku." Laki-laki itu mengatakan dengan sedikit sombong.

"Terima kasih,hanya itu yang ingin aku katakan." Laki-laki itu langsung turun dan kembali duduk.

"Aku tau Mr morgan,tapi kata-kata itu terlalu sedikit." Ucap wanita yang pertama kali berbicara,wanita itu bernama Mrs Hanna.

***

"Dia terlalu sombong." Ucap Alice dari tempat duduknya.

"Alice dia tidak pernah kalah di arena,dia memiliki element listrik yang hebat." Shopia menjawab perkataan Alice.

"Aku yang akan mengalahkan dia nanti." Alice mengatakan dengan percaya diri kepada shopia.

"Kalau itu aku kurang percaya,hanya orang yang memiliki kecepatan yang hebat untuk bisa menghindari sengatan listrik nya."

Alice hanya diam menatap laki-laki tadi.

"Acaranya sepertinya lumayan meriah dan kurasa guru-guru disini sangat baik." Jenny mengatakan kepada shopia.

"Yah kurasa kau akan suka,ini adalah acara tahunan." Kata shopia yang juga menyambung perkataan jenny.

***
Setelah acara makan malam Alice kembali ke kamar mereka.

"Shopia terima kasih sudah bergabung dengan kami,aku rasa kamar kita jauh." Jenny mengatakan kepada shopia sambil keluar dari aula.

"Tidak-tidak itu tidak masalah,kurasa kita akan menjadi teman yang hebat." Shopia memberhentikan langkahnya.

"Kamar ku kearah sana,aku tinggal.sampai jumpa besok."
Shopia meninggalkan Alice dengan jenny.

"Sampai jumpa besok." Jenny mengatakan dengan melambaikan tangannya.

"Ayo jenny kita harus cepat kembali ke kamar." Alice menarik tangan jenny dengan perlahan.

"Tenanglah Alice,kita akan sampai tidak perlu buru-buru seperti itu.

***
Di lain tempat Morgan dan temannya juga akan kembali ke kamarnya.

"Morgan,kau lihat wanita yang menatap mu dengan serius tadi??" Salah satu temannya yang menatap Alice menanyakan kepada Morgan.

"Wanita??aku sudah biasa dilihat wanita,tidak perlu di bahas." Ia mengatakan sambil menaikkan sedikit dagunya.

"Aku serius Morgan,tatapan itu seperti ingin membunuhmu." Ucap temannya dengan serius.

"Aku tidak melihat wanita itu,aku rasa mungkin ia akan berat untuk membunuhku." Morgan berusaha untuk tidak takut terhadap apa yang di bilang temannya.

"Baiklah,kurasa aku akan menunjukkan orangnya besok kepadamu." Mereka melanjutkan perjalanan nya kembali ke kamar.

"Besok akan kita lihat." Ucap Morgan."

__**__

Kagak tahan mau ngepost,kapan ada waktu luang ngepost.

Semakin cepat semakin bagus.

Koment sama votenya

Thank you







The book of the elements : (The Rise Of Demons)[Belum Di Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang