FOREWORD: Penulis amatir. Bacaan ini diperuntukan kepada pembaca berumur 18+. Tulisan ini mengandung sexual content, strong language, dan violence. Jika ada kesamaan nama, tempat, atau jalan cerita itu hanya kebetulan semata. Apologize in advance jika terdapat typo, kesalahan pemilihan diksi, ejaan yang salah dan penulisan yang tak rapi. Bacaan ini dibuat untuk menghibur. Just read and enjoy~
Backsound: Ariana Grande - Problem. Selena Gomez - Just in Love. Album John Legend - Love in the Future.
Just read and enjoy~
***
Giavanna tidak menjawab Justin. Keheningan di antara mereka membuat suasana semakin mencekam, hanya bagi Justin. Bagaimana perempuan itu mendapatkan foto yang ada di hadapannya sekarang? Kaki panjang Giavanna berada di atas meja kerjanya, seolah-olah dialah bos di perusahaan ini. Justin tahu, saat Giavanna memperlihatkan foto itu, dunia Justin akan segera hancur. Sudah bertahun-tahun Justin menutupi hubungan tak normalnya ini pada siapa pun. Semenjak ayahnya meninggal, Justin merasa lebih bebas karena ia dapat berpacaran dengan seorang pria. Mengingat betapa kerasnya kedispilinan yang ayahnya terapkan membuat Justin merasa terkekang. Terlebih lagi ketika ayahnya mulai memukul Justin membuat ia membenci ayahnya sendiri. Berpacaran dengan seorang pria membuat Justin merasakan betapa indahnya hidup. Terlebih lagi, hubungannya dengan seorang pria membuat Justin merasa lebih hidup dibanding kehidupan sebeulmnya. Dan selama bertahun-tahun, hubungannya dengan pria baik-baik saja. Bahkan hubungannya dengan Alexander sudah berjalan selama dua tahun. Namun jika foto di hadapannya tersebar di Internet, Justin tahu reputasinya akan hancur begitu saja.
Ini bukanlah salah Alexander. Justru Alexander-lah yang meminta Justin untuk berdekatan dengan perempuan-perempuan di luar sana agar hubungan mereka tak begitu mencolok. Pria itu tersakiti demi kebaikan Justin sendiri. Tetapi usaha kekasihnya sia-sia begitu saja saat perempuan bernama Giavanna, yang entah bagaimana, bisa mendapatkan foto ciuman mereka. Kecerobohan mereka di trotoar kemarin menghasilkan iblis licik yang sekarang duduk di kursi kerjanya. Giavanna menekan sebuah tombol remote hingga dinding yang buram berubah menjadi warna abu-abu. Dinding ini jarang Justin ubah menjadi abu-abu karena ia tidak begitu menyukai suasananya. Sekarang, dinding itu memisahkan mereka dari dunia luar. Giavanna lalu menyodorkan ponselnya pada Justin, memaksa pria itu untuk memegang ponselnya.
"Lihatlah," ucap Giavanna ketika Justin telah meraih ponselnya. Pria itu langsung melihat foto-fotonya yang lain bersama Alexander. Astaga, Giavanna mengambil foto ini dari mereka berpelukan hingga mereka berciuman dan berpisah. Bagaimana Giavanna bisa mendapatkannya? Apa perempuan itu membututinya kemarin? Dengan cepat Justin menghapus satu per satu foto itu. Saat ia mengecek kembali galeri foto itu, sudah tidak ada fotonya dengan Alexander. Detik berikutnya, Justin melempar ponsel itu ke atas mejanya. Kedua alis Giavanna terangkat.
"Sudah selesai menghapus fotonya?" Tanya Giavanna malah senang. Perempuan itu tertawa lepas hingga kedua tangannya memeluk perut. "Aku tidak sebodoh yang kaupikir, Justin Richardson yang licik! Aku sudah memindahkan seluruh foto itu ke dalam laptop temanku dan mengunci berkasnya. Jadi tenang, saat ini hanya aku yang mengetahui hubunganmu dengan Mr.Alexander," ucap Giavanna sedikit patah hati. Harapannya bersama dengan Alexander sirna sudah semenjak ia melihat Justin berciuman dengannya. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, Giavanna tidak bisa lebih memilih memiliki Alexander dibanding kesempatan menyiksa Justin. Kelebihan menyiksa Justin begitu banyak, setelah Giavanna hitung-hitung tadi malam. Ia bisa memeras Justin, mengancamnya jika Justin berusaha bersikap jahat padanya, atau mungkin Giavanna bisa memiliki kehidupan yang lebih baik dari kehidupan sebelumnya.
"Aku tidak percaya bawahanku memerasku seperti ini," ucap Justin membuang wajahnya. Giavanna terkejut atas ucapan Justin, tetapi sunggingan senyum mengejek membuat seluruh tubuh Justin merinding. Agaknya Giavanna kelupaan akan sesuatu. Ia merogoh kantong kemeja putihnya lalu mengambil sesuatu yang kecil dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Time
RomanceKisah yang menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Giavanna yang harus menghadapi kejamnya bos utamanya di perusahaan periklanan. Tetapi gadis itu beruntung ia memiliki nyali besar hingga membuat bosnya itu memberikan seringai serigala. Wel...