Tengah malam, disebuah gedung yang tertutup rapat. Jendela-jendela terkunci rapat. Tidak ada satupun cahaya yang terlihat dari luar gedung. Dilantai 83, ruangan gelap kecuali sinar bulan yang terpancar dari kaca jendela. Dan sinar itu tertuju pada kotak kaca yang didalamnya terdapat permata biru yang berkilauan. Terdengar suara detak high-heels dan terlihatlah seorang wanita memakai sarung tangan putih ditangannya memukul kotak kaca itu hingga pecah. Wanita yang memakai baju serba hitam itu menyentuh permata biru itu. Tanpa sadar, ada laser tersembunyi dari permata itu hingga menimbulkan alarm peringatan
"ADA PENYUSUP!! SEGERA KELANTAI 85!!"
Wanita itu berdecih kesal. Secepatnya diambil permata itu lalu ditaruh dikotak hitam kecil dan dimasukkan kesaku bajunya. Para polisi mulai membentuk lingkaran mengelilingi wanita itu sambil mengacungkan pistolnya.
"Menyerahlah dan ikut kami!!" Bentak salah satu polisi itu.
Wanita yang awalnya merasa kesal, berubah menjadi menyeringai. Sebelum mengangkat tangan, bola asap sudah berada disela jarinya dan dijatuhkan. Asap putih langsung memenuhi ruangan.
"Sialan!!cari wanita itu!!" Bentak salah satu polisi.
Prang! Terdengar suara pecahan jendela. Wanita itu telah menerobos jendela dan berhasil meloloskan diri dengan bantuan tali sehingga wanita itu turun kedasar perlahan. Wanita itupun berjalan santai menuju mobil hitam klasik dan masuk kedalamnya. Wanita itu duduk disebelah pengemudi cowok yang memiliki senyuman khas stand by memegang setir mobil.
"Seberapa sulit kau melakukannya, Rose?" Tanya cowok itu.
"Humph, that's too easy for me" jawab wanita yang dipanggil Rose itu.Cowok yang dipanggil J-hope terkekeh meremehkan Rose, namun tercekat saat Rose memberi tatapan membunuh.
"Lupakan saja. Dimana permatanya?" Tanya J-hope to the point.
"Disaku bajuku" jawab Rose cuek.
"Okey, saatnya kemarkas!!" Kata J-hope bersemangat sendiri.J-hope mulai menancap gasnya hingga mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudian, mereka pun sampai disebuah gedung kumuh ditengah hutan. J-hope dan Rose keluar dari mobil. Suara lolongan serigala terdengar jelas namun mereka berdua tidak takut sama sekali. Saat mereka berdua masuk gedung, didalamnya penuh dengan teknologi canggih, hampir disetiap dinding berwarna putih ditambah lampu putih. J-hope dan Rose berjalan lurus menuju lift. Didalam lift, J-hope menekan tombol lantai 20. Pintu lift tertutup. J-hope menunggu sambil bersiul.
"Hentikan siulanmu, kau membuatku muak"Kata Rose dingin
"Oh, come on, bisakah kau hentikkan sikap dinginmu itu?" Tanya J-hope agak memelas.Pintu lift terbuka. J-hope dan Rose berjalan lurus menuju suatu ruangan yang pintunya ditutup kode sandi. J-hope mengetik kata sandinya, dan pintupun terbuka. Terlihat seorang pria muda berkulit putih berjalan menghadap J-hope dan Rose.
"Sukses?" Tanya bos yang dipanggil Suga.
"Pasti" jawab J-hope santai.
"Berikan padaku" kata Suga keintinya.Rose memberikan kotak hitam ke Suga. Suga menerima kotak hitam itu dan dimasukkan ke kotak putih yang ditutupkan kode sidik jari.
"Kalian mempunyai misi terakhir, tapi ini akan sulit" kata-kata Suga terdengar sangat serius.
"Sulit? Really? Semua misi tak ada yang sulit bagi-wph!" Kata-kata J-hope tercekat saat perutnya ditinju dengan sikutnya Rose.
"Lalu apa itu?" Tanya Rose tanpa basa-basi.
"Misi kali ini memburu mata manusia" jawab Suga.
"MANUSIA??!" Tanya J-hope dan Rose hampir serempakan.Suga mengangguk. Suga berjalan kekomputer diikuti J-hope dan Rose.
"Lihatlah data anak ini dan kalian akan mengetahuinya"
Nama :Jeon Jungkook
Umur :17 tahun
Status : murid kelas 2 SMA di Globaize School
Keterangan:pernah membunuh kurang lebih 10 orang dengan mata kirinya."Wah, wah ternyata dia mengerikan sekali ya" gumam J-hope.
"Nice boy"Ucapan Rose mengejutkan J-hope.
"Wah, naksir ya?" Cagil J-hope.
"Diamlah!" Rose menggeram."Oh ya, satu hal lagi. Kalian akan mempunyai anggota baru" Suga mulai bicara.
"Oh ya? Siapa?" Tanya J-hope.Terdengar suara hentakan kaki dari belakang. J-hope dan Rose berpaling kebelakang, lalu membulatkan mata.
"KAU?!" Tanya J-hope dan Rose hampir serempak.
"Kalian mengenalnya?" Tanya Suga
"Yah, kukenalkan lagi dia Kim Seok Jin, partner kalian. Dia mempunyai gerakan reflek dua kali lebih cepat. Kalian akan membutuhkannya" lanjut Suga.
"Ternyata kita separtner ya" sapa Jin.
"Yahh demi misi terserahmu deh" J-hope masa bodoh
"Yahh itu saja yang kalian perlu ketahui, kembalilah kemarkas kalian" Suga memotong pembicaraan.J-hope, Rose dan SeokJin keluar dari ruangan putih itu. Suga menatap layar komputer lalu menyeringai.
"Tunggu saja... tak lama lagi aku akan menggenggam dunia..." kata-kata Suga terdengar horror ditambah tatapan membunuhnya.
Annyeongg
Ini novel pertama kami
Miann kalo ada yang salah
Vote and comment yaaaaa
#sara#madina