CHAPTER 12

40 15 2
                                    

Happy reading😗

Kai duduk santai di sofa, tepatnya di markas rahasia.

Krieeettt

Pintu dari besi tipis bergeser, Seulgi masuk sambil melepas mantel hitam panjangnya lalu melemparnya ke sofa depan kai yang di tengahnya ada meja kaca.

Seulgi berjalan lalu duduk di sofa menduduki mantel hitamnya dengan kaki kanan menimpa kaki kiri.

Pikirannya cukup santai, menatap kai yang menatapnya serius.

“kau cukup santai, apa kau sudah membereskan penyapu jalanan Br*ngs*k itu?”

Seulgi menatap Kai cukup lama, lalu mengalihkan pandangan.

“Gak” jawabnya singkat.

“Hei, J@l*ng! Aku benci melihat gayamu” Gerutu kai yang tidak bisa menahan emosinya.

Seulgi menatap Kai tajam, setajam pisau hingga menancap di dada kiri Kai.

Kai merasa merinding dan berasa ditusuk.

“Hei, K#par#t! Bos membatalkan misi ini, aku hanya melumpuhkan penyapu jalanan itu, mengerti??”

Seulgi bangkit lalu berjalan sambil menghisap permen merahnya.

Ia berjalan menuju pintu lalu menutupnya kasar

Baamm!

***

Jungkook dan Rose memasuki kos tempat Jungkook tinggal.

“Disinilah aku tinggal” ujar Jungkook

Rose hanya mengangguk meskipun ia sudah tau.

“Ternyata oppa pandai juga merapikan barang” puji Rose.

Jungkook mematung.

Ini pertama kalinya ia di panggil oppa dan ia selalu merinding dipanggil itu.

Rose mengerinyit heran lalu tersadar.

“Lupain aja, chagiya” ujar Rose.

‘sejak kapan aku keceplosan memanggil oppa??’ batin Rose sambil menepuk-nepuk bibirnya.

“Ah....aku belum terbiasa dipanggil begitu, maaf ya..” ujar Jungkook sambil menggosok tengkuknya.

Rose terkekeh manis.

“Kenapa opp-,chagiya nge kos sendiri? Apa opp- chagiya punya keluarga?” tanya Rose yang lalu menepuk bibirnya sekali.

“Aku...tidak begitu ingat dengan keluargaku.

Aku lebih memilih hidup mandiri, aku punya Noona, nanti kukenalkan padamu” Ujar Jungkook cukup bersemangat saat teringat ‘noona’.

‘Bagus....dia mulai memercayaiku’batin Rose agak seringai.

“Aku akan membuatkanmu teh”ujar Jungkook.

“Ah tunggu!” Rose menahan tangan Jungkook.

“kenapa?” tanya Jungkook.

“kau tau cara membuat kukis? Aku ingin sekali memakan itu..” pinta Rose sambil manyun.

Jungkook terdiam lalu menggosok lagi tengkuknya.

“Umm, aku gak tau cara membuatnya..” ujar Jungkook merasa malu.

“benarkah?? Hmm, ayo kita buat bersama!” ajak Rose.

“heh?”

“Udah, ikut aja, kita pergi ke market dulu beli bahan...!” Rose menarik tangan Jungkook keluar kos.

Bloody eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang