CHAPTER 19

31 8 0
                                    


Seokjin dan J-hope memasuki lift markas mereka, menuju lantai paling atas, tepatnya ke ruangan Suga. 

"Ngomong-ngomong, bagaimana kau bisa di kendalikan mereka?" tanya Seokjin.

J-hope hanya diam. Ia teringat saat bertemu Seulgi. Seulgi menatapnya seperti orang asing, tak

 ada sedikitpun cahaya dari matanya, seakan ingatan masa lalunya sudah hilang.

"J-hope!"

J-hope terkejut lalu reflek menatap Seokjin.

"Hmm? Ngomong apa tadi?" tanya J-hope.

"Aiss dasar kau ini, aku sudah memanggilmu berkali-kali. Kau mikirin apa sih?" 

"Aku... nggak ada heheh" Ucap J-hope nyengir.

Seokjin menatapnya lekat-lekat. Keringat dingin mulai menimbun di kening J-hope.

"Apa..ada yang salah?" tanya Seokjin.

"Ng-Nggak" jawab J-hope.

Lift terbuka. Seokjin berjalan keluar di ikuti J-hope. Seokjin memegang gagang pintu kaca 

hitam, yang langsung berlampu hijau karena scan sidik jari Seokjin di gagang pintu. tapi tiba-

tiba J-hope menahannya.

"kenapa?" tanya Seokjin.

"Sebentar aku urutkan kejadian-kejadiannya dulu" J-hope memejamkan mata dengan telunjuk

 menunjuk dahinya".

"Urutannya nanti saja pas sudah kete-kh"

Seokjin membuka pintu dan tercyduk melihat Suga dan Ji Eun dalam keadaan ciuman dan 

menutup mata. Seokjin langsung menutup pintu dengan cepat. Lalu menatap J-hope yang 

masih berpikir.

"Akh! Sudah jelas urutannya, ayo kita masuk..." J-hope memgang gagang pintu yang juga 

berlampu hijau.

Seokjin reflek menahan tangan J-hope.

"jangan!"

"Hmm? Kenapa? Tadi nyuruh cepat berpikir, toh, aku sudah ingat" tanya J-hope yang 

kebingungan melihat Seokjin.

"Iya tapi, Bos sedang..."

"Sedang apa? Masa bodohlah, kalau menyangkut informasi, daripada lupa lagi" ujar J-hope lalu membuka gagang pintu.

"JANG-"

"Ohok!" J-hope menahan batuk karena melihat Suga dan Ji eun yang masih berciuman di satu kursi kecil, Ji Eun duduk di pangkuan Suga.

J-hope reflek menutup pintu dengan cepat. Ia menatap Seokjin sambil mematung.

"Sudah kubilang, kan" kesal Seokjin.

"Mataku.... sudah tidak bersih" ujar J-hope.

"Ya sudah nanti saja" kata Seokjin lalu berbalik dan berjalan diikuti J-hope.

Mereka berjalan menuju lift. Sampai di lift, lift terbuka, Rose keluar, berlari melewati Seokjin dan J-hope menuju kantor Suga.

J-hope dan Seokjin saling menatap lalu menatap Rose dan berteriak.

"Rose, JANGAN BUKA PIN-"

Sia-sia. Rose sudah membuka pintu dan melihat kejadian 'yang sama'. Muka Rose memerah lalu berteriak.

"KYAAAAA!"

Suga dan Ji eun terkejut lalu reflek melepas ciuman mereka.

.
.
.

Bloody eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang