Seokjin dan J-hope memasuki lift markas mereka, menuju lantai paling atas, tepatnya ke ruangan Suga."Ngomong-ngomong, bagaimana kau bisa di kendalikan mereka?" tanya Seokjin.
J-hope hanya diam. Ia teringat saat bertemu Seulgi. Seulgi menatapnya seperti orang asing, tak
ada sedikitpun cahaya dari matanya, seakan ingatan masa lalunya sudah hilang.
"J-hope!"
J-hope terkejut lalu reflek menatap Seokjin.
"Hmm? Ngomong apa tadi?" tanya J-hope.
"Aiss dasar kau ini, aku sudah memanggilmu berkali-kali. Kau mikirin apa sih?"
"Aku... nggak ada heheh" Ucap J-hope nyengir.
Seokjin menatapnya lekat-lekat. Keringat dingin mulai menimbun di kening J-hope.
"Apa..ada yang salah?" tanya Seokjin.
"Ng-Nggak" jawab J-hope.
Lift terbuka. Seokjin berjalan keluar di ikuti J-hope. Seokjin memegang gagang pintu kaca
hitam, yang langsung berlampu hijau karena scan sidik jari Seokjin di gagang pintu. tapi tiba-
tiba J-hope menahannya.
"kenapa?" tanya Seokjin.
"Sebentar aku urutkan kejadian-kejadiannya dulu" J-hope memejamkan mata dengan telunjuk
menunjuk dahinya".
"Urutannya nanti saja pas sudah kete-kh"
Seokjin membuka pintu dan tercyduk melihat Suga dan Ji Eun dalam keadaan ciuman dan
menutup mata. Seokjin langsung menutup pintu dengan cepat. Lalu menatap J-hope yang
masih berpikir.
"Akh! Sudah jelas urutannya, ayo kita masuk..." J-hope memgang gagang pintu yang juga
berlampu hijau.
Seokjin reflek menahan tangan J-hope.
"jangan!"
"Hmm? Kenapa? Tadi nyuruh cepat berpikir, toh, aku sudah ingat" tanya J-hope yang
kebingungan melihat Seokjin.
"Iya tapi, Bos sedang..."
"Sedang apa? Masa bodohlah, kalau menyangkut informasi, daripada lupa lagi" ujar J-hope lalu membuka gagang pintu.
"JANG-"
"Ohok!" J-hope menahan batuk karena melihat Suga dan Ji eun yang masih berciuman di satu kursi kecil, Ji Eun duduk di pangkuan Suga.
J-hope reflek menutup pintu dengan cepat. Ia menatap Seokjin sambil mematung.
"Sudah kubilang, kan" kesal Seokjin.
"Mataku.... sudah tidak bersih" ujar J-hope.
"Ya sudah nanti saja" kata Seokjin lalu berbalik dan berjalan diikuti J-hope.
Mereka berjalan menuju lift. Sampai di lift, lift terbuka, Rose keluar, berlari melewati Seokjin dan J-hope menuju kantor Suga.
J-hope dan Seokjin saling menatap lalu menatap Rose dan berteriak.
"Rose, JANGAN BUKA PIN-"
Sia-sia. Rose sudah membuka pintu dan melihat kejadian 'yang sama'. Muka Rose memerah lalu berteriak.
"KYAAAAA!"
Suga dan Ji eun terkejut lalu reflek melepas ciuman mereka.
.
.
.