CHAPTER 14

42 12 0
                                    


Monokrom...

Sebuah komedi putar berputar ramah dengan decitan kecil.

Taman bermain itu sangat ramai dengan teriakan anak-anak yang penuh ceria, kostum-kostum lucu yang melayani anak-anak dengan suara lucu mereka.

Seorang gadis berambut belah pendek sebahu dengan busana trainee berjalan ceria dengan tangan kanannya menarik tangan kanan seorang lelaki muda di belakangnya, yang berjalan tergagap karena matanya yang di tutup headband.

Gadis itu berhenti diikuti lelaki itu.

"kurasa di sini pas" ujar gadis itu.

"dimana ini?? Apa aku boleh melepas headband ini?" tanya lelaki muda itu.

Tiba-tiba seorang pria datang memberi gadis itu kue ulang tahun.

Gadis itu menerimanya sambil berterima kasih, pria itu pergi.

"jangan sekarang...aku membawa kue ulang tahunmu yang ke 15
heheh" kata gadis itu

"benarkah?? Apa ak boleh melepas headband ini sekarang?"

"tidak..., hitunglah 5 detik secara lambat, lalu bukalah matamu..." kata gadis itu nyengir.

"baiklah...satu..."

Mendadak gadis itu

memberhentikan senyumannya.

Ia menaruh kue di meja sebelah lalu berlari kencang sambil menguraikan air mata.

"empat.....lima!"
.
.
.

J-hope membuka matanya.

Semua ruangan putih.

Ia hanya terbaring dengan piyama biru.

Drap...drap....

Terdengar suara sepatu kets berjalan.

J-hope tidak bisa bangkit, menoleh kepalanya saja tidak bisa.

Lelaki muda itu berjalan lalu jongkok menatap mata J-hope.

J-hope mengenalinya, lelaki yang di atap gedung.

Tidak ada satupun anggota badannya yang bisa bergerak,

ia hanya bisa bergerutu di hatinya.

Lelaki itu tersenyum, melepas softlen hijau di mata kanannya, mata kanannya menjadi biru,

sebiru langit di pagi hari tanpa awan, siapapun akan terpesona melihat warna matanya yang biru itu, termasuk J-hope.

'Bloody eye? Tidak...harusnya berwarna merah, bukan biru...'

"Berdiri" perintah lelaki itu.

J-hope berdiri dengan sendirinya.

Wajahnya datar seperti manekin, tapi jiwanya penuh ekspresi yang membingungkan.

'Apa yang-'

"kau di bawah pengendalianku, kau ku jadikan 'umpan' mencari red iris" jelas lelaki muda itu dengan senyuman manisnya.

'mata pengendalian....Souly eye..!!'

Lelaki muda itu terkekeh.

"hatimu pasti banyak bicara, yahh, aku baru memiliki blue iris, jika saja aku punya red iris,

aku pasti sudah membunuhmu dan menjadikanmu koleksi boneka ku...!" ujar lelaki muda itu dengan tatapan psikopatnya.

Jiwa J-hope terasa merinding 100 kali lipat, ia baru saja mendapatkan informasi emas.

Bloody eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang