CHAPTER 18

25 9 0
                                    


Beberapa waktu sebelumnya...
Tangan J-hope yang daritadi memegang pistol, terangkat dan mengacungkan ke dahi Seokjin, Seokjin terkejut bukan main.

"J-hope...."

'Kumohon hentikkan ini!! Lari! Seokjin, larilah! Atau pukul aku!!'-batin J-hope tak berhenti berteriak.

Jari telunjuk J-hope mulai menarik pelatuk.

'HENTIKKANNNN!!!!'-batin J-hope keras

Tiba-tiba J-hope merasakan denyut yang keras, ia terjatuh namun Seokjin menahannya.

Nafas J-hope kini kurang teratur Seokjin membantunya duduk di atap.

"hahhh...hah...aku selamat..."ujar J-hope sambil bernafas lega.

"J-hope apa yang terjadi??" tanya Seokjin.

"Selain bloody eye..., ada satu lagi, mata pengendalian, mereka menyebutnya Blue iris"

"Blue..iris..?"

"Aku harus bertemu bos.., kurasa ia harus tau ini..."

"yahh kau benar, ayo!" Seokjin melingkarkan tangan J-hope ke lehernya.

Mereka pun berjalan memasuki lift menuju lantai bawah. Sampai di lantai bawah, ia melihat Rose dan Seulgi bertarung.

"Rose!"teriak Seokjin.

Rose dan Seulgi menghentikkan pertarungan, lalu melihat Seokjin dan J-hope. J-hope melihat Seulgi.

Mendadak ia teringat masa lalunya, saat masih sangat muda.

.
.

Sebuah komedi putar berputar ramah dengan decitan kecil.

Taman bermain itu sangat ramai dengan teriakan anak-anak yang penuh ceria, kostum-kostum lucu yang melayani anak-anak dengan suara lucu mereka.

Seorang gadis berambut belah pendek sebahu dengan busana trainee berjalan ceria dengan tangan kanannya menarik tangan kanan seorang lelaki muda di belakangnya,

yang berjalan tergagap karena matanya yang di tutup headband. Gadis itu berhenti diikuti lelaki itu.

"kurasa di sini pas" ujar gadis itu.

"dimana ini?? Apa aku boleh melepas headband ini?" tanya lelaki muda itu.

Tiba-tiba seorang pria datang memberi gadis itu kue ulang tahun.

Gadis itu menerimanya sambil berterima kasih, pria itu pergi.

"jangan sekarang...aku membawa kue ulang tahunmu yang ke 15 heheh" kata gadis itu

"benarkah?? Apa ak boleh melepas headband ini sekarang?"

"tidak..., hitunglah 5 detik secara lambat, lalu bukalah matamu..." kata gadis itu nyengir.

"baiklah...satu..."

Mendadak gadis itu
memberhentikan senyumannya.

Ia menaruh kue di meja sebelah lalu berlari kencang sambil menguraikan air mata.
"empat.....lima!"
.
.
.
Mata J-hope berkaca-kaca. Ia yakin gadis itulah yang di masa lalunya.
"Seulgi...."

Sementara Seokjin menyipitkan mata ke arah Seulgi.

'Kelihatan tidak asing...'batin Seokjin.

"Cih, subjek itu berhasil mengalahkan Blue iris" gumam Seulgi lalu berlari keluar.
Rose berniat mengejarnya, tapi sampai di luar tiba-tiba jejak Seulgi tak terlihat. Ia hilang seperti debu. 

"Sial...!" gerutu Rose.

"yak! Rose! Sejak kapan kau ada di sini?!" tanya Seokjin.

"Ahhh itu aku hehe, aku mengikutimu" ujar Rose nyengir.

Bloody eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang