Reece menghela napasnya setelah sampai di sekolah. Dirinya baru tidur pukul tiga subuh, sedangkan esoknya ia harus sekolah. Matanya berat, rasanya hanya ingin merebahkan diri di kasur saja.
Tak jarang Reece menguap saat berjalan menuju kelasnya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan mencubit tangannya agar tidak mengantuk. Sayangnya, segala cara yang ia lakukan malah membuat ia menjadi lebih mengantuk.
"Reece!" panggil seseorang dari belakang. Itu Blake. Di sebelahnya ada Zoe juga Scarlett.
Reece hanya menoleh ke belakang, lalu kembali berjalan ke kelasnya. Ia ingin memanfaatkan waktu sebelum pelajaran dimulai. Niatnya kali ini adalah ke kelas lalu tidur dengan kepala di atas meja.
Langkahnya makin cepat, teman-temannya berteriak memanggil Reece, kecuali Scarlett. Reece tidak menggubris mereka sama sekali. Teman-temannya pun putus asa dan berhenti memanggil namanya.
"Awas," ucap Reece pada seseorang yang sedang duduk di tempat Reece. Setelah orang tersebut pergi, Reece langsung tidur di mejanya. Blake, Zoe, dan Scarlett hanya melihat Reece yang sekarang sedang tertidur pulas. Mereka mengerti kenapa Reece hanya diam dan berjalan dengan cepat.
--
"Reece! Hey! Hey! Bangun! Udah ada guru matematika, tuh!" ucap Zoe sambil menggoyang-goyangkan tubuh Reece. Tak ada jawaban dari Reece.
"Reece! Itu ada guru!" ucap Blake sambil memukul punggung Reece.
"REECE!" teriak Zoe pada Reece. Seketika, beberapa pasang mata melihat Zoe yang kini hanya menampilkan deretan giginya, lalu menutup mukanya.
"Gue udah denger," ucap Reece pada Zoe. Zoe hanya memutarkan matanya karena sebal pada Reece.
Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat tidak disukai oleh Zoe dan Blake. Maka jangan heran, Zoe dan Blake akan berdiskusi tentang yang lain apabila pelajaran matematika dimulai. Zoe berpikir tidak ada gunanya matematika dalam bahasa, karena Zoe ingin mengambil jurusan bahasa. Pikiran Blake pun sama dengan Zoe, namun Blake akan membuat band yang mungkin akan terkenal di seluruh dunia.
"Berisik!" ucap Reece pada Blake dan Zoe. Mereka hanya tertawa kecil saat Reece menegur mereka.
"Mengerti?" tanya Mr. Benson.
"Mengerti," ucap murid-murid di kelas.
"NGERTI!" teriak Blake dan Zoe sambil tertawa keras. Reece hanya memutarkan matanya lalu menjulurkan lidahnya seolah-olah berkata, "Idih, boong banget!"
"Hebat ya kalian! Blake, Zoe, saya bangga dengan kalian," ucap Mr. Benson, lalu Blake dan Zoe menampilkan senyum kemenangan. Scarlett hanya menatap mereka lalu beralih ke Reece yang sekarang sedang membuka lembaran-lembaran bukunya.
"Sekarang, kerjakan soal-soal di halaman 150, ya!" ucap Mr. Benson.
"SIAP, MR. BENSON!" teriak Blake dan Zoe.
"Awas kalo nyontek ke gue!" ucap Reece pada mereka.
Sekarang Blake dan Zoe bukan mengerjakan tugas dari Mr. Benson, melainkan bermain game bersama di telepon genggamnya. Reece sudah mulai membuka halaman 150, sedangkan Scarlett sedang menatap papan tulis yang berisi rumus-rumus tidak penting itu.
Reece membuka buku matematikanya dan mencari halaman 150. Tidak disangka, ia menemukan sebuah surat. Ia membiarkan buku matematikanya dan membuka suratnya.
7 Juli 2017
Untuk Reece Jamie Bibby.
Kau dingin. Seperti udara hari ini. Setelah hujan muncul pelangi. Pelangi itu indah, namun kau tidak seperti pelangi hari ini. Kau tidak menampilkan senyummu yang indah itu. Tidur jam tiga subuh bukan hal yang bagus, kan? Kau sedang apa semalam? Memikirkan sesuatu?
Semoga sesuatumu yang sedang kau dambakan itu tercapai. Dan semoga sesuatumu yang mengganggu dirimu itu akan hilang. Semoga juga sesuatu akan mengingatkanmu pada diriku.
-Your Past.
***
HALO! Sejauh ini ada yang mau memberi kritik dan saran? Kalian bisa comment
disini
atau bisa dm langsung ke gue.
Jangan lupa buat vote dan comment ya! Itu semua bakal bikin gue makin semangat buat nulis HAHAHA. Yaiyalah semangat. Siapa sih yang gak semangat kalau ceritanya disenengin sama orang lain?
16 Desember 2017.
chel.
KAMU SEDANG MEMBACA
letter from the past :: reece bibby
Short StoryReece adalah orang yang to the point dan memiliki sifat sedikit dingin. Sifatnya yang agak dingin itu kadang membuat orang lain kesal terhadapnya. Suatu hari, ia rutin mendapatkan surat berisi pesan pendek berasal dari masa lalunya. Dapatkah Reece m...