part 41

11.3K 406 16
                                    

Berhubung pembaca setia gw pingin ceritanya lanjut,so bakal gw lanjutin, karena gw penulis dan pembaca yg baik wkwkwk

marcel pov

aku masih mengingat nasehat papa saat kami ngobrol tadi

flasback

"cel,kamu harus lebih sabar lagi mengadapi zara, kita ini kepala rumah tangga,kalau terjadi sesuatu yang buruk pada rumah tangga kita,maka kita sendiri yang salah, karena kita adalah nahkoda istri, kamu yang akan menjadi panutan untuk istri dan anakmu kelak"ucap papa, aku hanya mengangguk mengerti, aku jadi merasa bersalah membentak zara semalam tanpa mendengar lebih dulu penjelasannya

"kalau ada masalah hadapi dengan kepala dingin,wanita itu sangat sensitif,kelihatannya saja mereka kuat tapi sebenarnya mereka rapuh, kalau kita memanjakan dan memeperhatikan istri kan kita juga yang dapet bagiannya"ucap papa

flasback off

setelah makan malam aku nonton bola bareng papa, kali ini aku yang kalah,kenapa barca bisa kalah sih? kemana kehebatan barca? ah aku kesal banget

"sudah deh pa, kesal lama-lama liatin tv"ucapku,aku pamit deluan tidur,takut besok bangunnya kesiangan,aku melihat zara mondar mandir di samping ranjang

" kamu ngapain mondar mandir?"tanyaku

"ha.."ucapnya kaget "ehm gak kenapa-napa, bolanya sudah selesai?"tanyanya

"sudah, barca kalah, males nyambung nontonnya"jawabku naik keranjang,zara pun ikut naik

"tangan kamu masih sakit?"tanyanya memegang tanganku yang terkena perban

"ehm nggak cuma nyut-nyutan gitu"jawabku

"lain kali jangan nyakitin diri sendiri"ucapnya membuka perban dan menggantinya dengan yang baru

"maaf ya aku ngebentak kamu,aku terbawa emosi"ucapku,zara hanya mengangguk

"kalau ada masalah atau yang mengganjal di hati kamu, tanyakan dulu, bukan menyimpulkan sendiri"ucapnya, aku mengangguk

"cel aku gak ada niat membuatmu sebagai pelarianku"ucapnya menundukan wajahnya

"i know,aku hanya emosi jangan mengingatnya lagi ya"ucapku

"apa yang membuatmu mencintaiku? padahal dari awal aku selalu diam dan cuek"tanyanya

"ntahlah,tapi saat pertama kali liat kamu,duniaku seakan-akan hanya terpusat padamu aja, aku sengaja jailin kamu supaya kamu berinteraksi denganku, wajah kesalmu saja mampu membuatku bahagia"jawabku

"apa sebesar itu cintamu?"tanyanya lagi, zara kenapa? tidak biasanya dia bertanya tentang perasaanku

"lebih besar dari yang kamu ketahui"jawabku

"saat kamu menyatakan perasaanmu,aku mulai membuka hatiku untukmu, tapi aku tidak tau apa penyebabnya,sampai saat ini aku belum merasakan apa-apa,tidak ada rasa kupu-kupu berterbangan diperutku,tidak ada rasa kangen saat kamu jauh dariku, aku merasa ada yang salah pada diriku"ucapnya

"kamu hanya butuh waktu, kata orang cinta akan tumbuh jika sering bersama, aku akan tetap menunggu sampai kamu mencintaiku, kisah mama dan papa bisa menjadi pelajaran untuk kita"ucapku,dia melihat mataku lekat dan penuh artian, aneh zara yang tegas dan sering memarahiku berbeda dengan zara malam ini, penuh dengan perasaan, ada untungnya juga emosiku malam itu hehehehe

"cel apa aku harus memanggilmu oppa seperti gita?"tanyanya, wah dengan senang hati aku dipanggil begitu, tapi aku ingin panggilan yang lebih mesra

"ehm jangan memanggilku oppa,panggil aku yeobo"ucapku

Dia kakakku dan juga suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang