part 4

19.1K 668 6
                                    

(Roti sobeknya yuhuii)

"mama serius lyn"jawab kak gabriel,aku menemuinya dirumah sakit tempatnya menambang rezeky

"apa kakak gak punya wanita lain?"tanyaku

"jika ada,aku pasti sudah memberontak"jawabnya,apa memang ini jalannya? tapi apa aku sanggub menjalankan beban ini? membanyangkannya saja aku tidak kuat, apakah bisa waktu di percepat saja dan situasi ini dihilangkan,itu akan jauh lebih baik untukku, situasi ini membuatku benar-benar gila

"lyn,keputusan ada pada tanganmu,fikirkan baik-baik,jangan sampai ada perasaan bersalah dihatimu"ucap kak gabriel

"aku pamit dulu kak"ucapku meninggalkan kak gabriel,aku ingin pulang ke rumah mamaku,dan meluapkan gundah,sedih dan ragu yang bergulat dihatiku,aku tidak bisa ceroboh memilih keputusan ini,selama hidupku ini adalah hal terberat yang ku alami,aku tidak pernah sesulit ini untuk menetapkan keputusan

"kamukan sudah mengenal mereka kenapa kamu masih ragu?"tanya mama

"tidak semudah itu ma,walau sudah mengenal mereka tapi hati kelyn tidak bisa berubah dengan cepat"ucapku

"seiring berjalannya waktu,perasaan itu akan berubah,kalau kamu yakin pada tekatmu,mudah-mudahan akan berhasil"ucap mama,setelah lama berfikir aku pun memtuskan menerima permintaan aunty.

hari ini aku berdiri dihadapan ratusan orang, memakai gaun putih yang panjang bersama pria yang lain tak bukan adalah kak gabriel, kita berdiri mengahadap pandeta mengucapakan janji suci untuk hidup semati,suka dan duka selamanya bersama,dan hanya dapat dipisahakan oleh kematian. inilah permintaan aunty sabila yang kini jadi mama mertuaku, setelah meninggalnya istri kak gabriel rumah ini seakan kosong,zara anak pertama kak gabriel berubah drastis ia menjadi pendiam dan mudah marah,cleo yang masih kecil membutuhkan bimbingan dan kak gabriel juga harus ada yang mengurus,itulah alasan mama memintaku dengan sangat untuk menerima permintaannya,berat bagiku harus mengubah perasaan ini,aku sudah menganggap kak gabriel seperti kakakku sendiri,jika mengubahnya jadi suami,aku membutuhkan waktu yang sangat lama,tapi seperti permintaanku pada kak gabriel,aku ingin fokus pada anak-anak,terlebih zara yang lagi dimasa remajanya,aku takut dia telalu asik dengan dunia fantasinya dan melupakan dunia nyatanya.

"zara..."ucapku mengetuk pintu kamarnya,ia membuka dengan wajah polosnya,anak ini sedang melewati masa-masa sulit

"owh, kamu sudah bangun,kamu mandi gih baru breakfast"ucapku,namun balasan yang kudapat tidak sesuai dengan harapanku,pintu terbanting dengan keras,untung tidak mengenai wajahku,ok sabar kelyn ini ujian,you can do it,it's ok, this is a common problem

"cleo makannya jangan blepotan gini ya,pelan-pelan"ucapku membersihkan mulut anak laki-laki yang berusia 6 tahun ini

"ia aunty,abis enak sih"ucapnya dengan polos

"kamu gak nambah zara?"tanyaku,dia hanya diam,apa aku berbicara dengan batu atau tembok ya?

"aku aja kak yang nganterin mereka"ucapku melihat kak gabriel yang harus cepat-cepat ke rumah sakit

kebanyang donk gimana rasanya mendekati gadis yang duduk di kelas 2 smp ini,benar-benar sulit,aku selalu mengajaknya berbicara tapi yang ku dapat selalu tidak sesuai harapan,jika tidak diam saja dia akan membentakku seperti saat ini

"aunty gak tau apa yang aku rasakan,aunty pergi aja"bentaknya lalu membanting pintu kamarnya,sudah seminggu aku mengalami mimpi buruk ini, apa sih salahku kenapa aku harus mengahadapi orang seperti zara,segalak-galaknya aku,sedurhaka-durhakanya aku,aku belum pernah membentak orang yang lebih tua dariku,tapi aku mengerti apa yang dirasakannya,kehilangan sosok seorang ibu adalah hal yang terberat bagi seorang anak. kata orang tidak ada usaha yang sia-sia,apa usahaku kurang keras kali ya?

"kak apa yang harus aku lakukan ya?"tanyaku bingung

"apa lagi lyn,kamu saja tidak bisa apalagi aku"jawab kak gabriel

"kakakkan papanya,masa gak bisa ngajak zara ngborol barang sedikit pun"ucapku

"aku sudah coba,kamu juga liat sendiri,setiap aku pulang kerja aku selalu mengajaknya berbicara,dia juga menolak homeschooling"ucap kak gabriel

urusan cleo sudah kubereskan,cleo mudah untuk kuajak berkomunkasi,bahkan sekarang ia kembali dekat padaku,aku menanyakan pada taman-tamanku apa solusinya,tapi tidak ada yang tau,konsultan anak juga sudah pernah kudatangakan,yang ada zara melemparinya,aku benar-benar gila memikirkan semua ini,sampai-sampai aku tidak sadar mengiakan ajakan temanku untuk clubbing yang sama sekali tidak pernah kulakukan,minuman membuatku lupa akan masalah yang kuhadapi,hasil yang kudapat adalah aku bangun dengan kepala pusing,aku melihat kak gabriel disamping,dan you know what? jantung hampir melompat keluar melihat pakaianku tidak ada di tubuhku,aku ingin menangis,tapi apa yang harus ku tangisi? dasar bodoh,kenapa aku seceroboh ini,aku belum siap utuk hal itu,aku belum menganggap kak gabriel suamiku

"siapa yang memulai?"tanyaku,karna aku tau kak gabriel tidak mungkin mengambil kesempatan saat aku mabuk

"maafkan aku lyn,aku yang salah,seharusnya aku tidak mengindahkan permintaanmu"jawab kak gabriel,aku tidak bisa membendung air mataku lagi,mungkin ini saatnya aku mengeluarkan semua air mataku, sebulan penuh aku menjalani hidup yang berat,karena harus memikirkan anak remaja itu.

"bagaimana lyn? apa ada kemajuan?"tany mama

"nihil ma,kelyn akan coba lagi,tapi kalau kali ini tidak bisa juga,kelyn gak tau harus berkata apa,konsultan anak saja menyerah"jawabku

"mama juga tidak tega melihat zara seperti itu,seperti orang gila tak karuan,mama gak mau zara terus begini"ucap mama




Dia kakakku dan juga suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang