part 44

15.3K 422 6
                                    

Author pov

Zara tetap ingin ikut mamanya pulang,akhirnya marcel mengalah dan menginap di rumah mertuanya.
"Kak sini deh" ucap kelyn menarik gabriel ke dapur
"Ada apa?" tanya gabriel
"Ternyata zara sudah isi kak" bisik kelyn,gabriel mengerutkan keningnya
"Maksud kamu hamil?" tanya gabriel, kelyn mengangguk
"Omg, kita bakal jadi opa,oma" ucap gabriel kegirangan "eh tapi apa kandungannya baik?" tanya gabriel khawatir
"Aman,zara hamil beneran, bukan di luar rahim"jawab kelyn mengerti ke khawatir gabriel
" ayo"ucap kelyn manarik gabriek kembali keruang keluarga
"Sayang" ucap gabriel memeluk putrinya itu, ia tidak menyangka akan menjadi opa dengan waktu yg dekat ini
"Ah papa masih aja manja-manjaan sama zara" ucap marcel cemburu
"Hahaha kamu ini, papa lagi senang tingkat dewa" ucap gabriel
"Tadi nangis sekarang senang,aneh" ucap marcel
"Hei kamu belum tau kenapa papa senang? Istri kamu" ucapan gabriel terputus karena ditutup oleh kelyn, zara sudah memberi tahu kelyn bahwa ia akan memberi tahu marcel saat mereka berdua saja
"Kalian istirahat gih, besok pulangnya biar gak ngantuk" suruh kelyn, marcel hanya mengangguk dan menarik zara ke kamar
"Papa gak kenapa-napa kan? Aneh banget" ucap marcel, zara hanya senyam senyum aja
"Nih lagi anaknya,malah senyan senyum,ada apa sih?" tanya marcel
"Ehm yeobo, bagaimana jika aku membagi kasih sayang dan cintaku?" tanya zara, marcel yang tadinya tiduran langsung duduk melihat zara lekat
"Aku baru saja mendapatkan cintamu,dan sekarang kamu ingin membagi cinta itu? kenapa ra, apa aku membuat kesalahan?" tanya marcel, zara menggeleng
"Lupakan gurauanku siang tadi, aku hanya bercanda,aku gak malu kalah dari papa, maafkan aku" ucap marcel memegang tangan zara,zara pun ikut duduk
"Tapi aku harus membagi kasih sayang dan cintaku" ucap zara
"Jangan, aku mohon,kamu tidak boleh melakukannya" ucap marcel
"Harus, aku sudah terlancur menyayanginya,aku menginginkannya,aku mencintainya" ucap zara, marcel melemas menundukan kepalanya
"Kenapa kamu suka menyiksaku ra? Aku sangat bahagia belakangan ini, kamu manja padaku,kamu manis padaku dan memperhatikan segala yang berhubungan denganku, kenapa sekarang kamu malah ingin membagi cinta kamu? Maaf jika aku salah, tapi aku mohon jangan membagi cintamu. Aku akan menunggumu lagi,tapi please jangan dengan yang satu itu" ucap marcel,matanya sudah berkaca-kaca, zara memeluk marcel
"Kenapa aku tidak boleh membagi cintaku padanya?" tanya zara, marcel mendorong bahu zara dan menatap mata zara
"Siapa dia?aku akan menghajarnya jika kamu masih berniat membagi cintamu" ucap marcel naik pitam
"Dia gak salah, kita yang salah" ucap zara
"Apa kesalahan kita sampai kamu harus membagi cintamu? Itu hanya alasannya saja" ucap marcel
"Kamu tidak menginginkannya?" tanya zara
"Suami mana yang menginginkan istrinya membagi cinta dengan pria lain. Hanya suami gila yang melakukannya" jawab marcel zara jadi tertawa melihat ekspersi marcel yg ketakutan, rencannya mengerjai marcel berhasil
"Kamu senang tertawa di balik penderitaan orang, apa kamu tidak pernah memikirkan perasaanku ra?" tanya marcel "aku sangat mencintaimu, sangat" lirih marcel air matanya berhasil jatuh ke pipinya, zara jadi tidak tega mengerjai marcel lagi
"Maaf sayang" ucap zara memeluk marcel, lalu menarik tangan marcel keperutnya
"Dia yang membuatku membagi cintaku" bisik zara, marcel menarik kepalanya dari bahu zara dan menarik melihat zara lalu melirik tangannya yang menyentuh perut zara
"Salah kita adalah karena kita selalu melakukan, sehingga dia hadir di tengah-tengah kita" ucap zara
"Kamu hamil?" tanya marcel, zara mengangguk, marcel melihat perut zara yang masih rata lalu mengelusnya
"Kamu gak bohongkan ra? Kamu beneran hamil?" tanya marcel masih gak percaya
"Ia aku hamil anak kamu" jawab zara
"Ah jadi kamu ngerjain aku? Jahat banget sih" ucap marcel cemberut tapi memeluk zara, ditariknya baju zara lalu menciumi perut zara gemes
"Sayang daddy it's here. Baik-baik ya disana, daddy janji akan sering kunjungin kamu" ucap marcel mencium perut zara lagi
"Dasar mesum, masih kepikiran untuk kunjungan segala" ucap zara mencubit bahu marcel,marcel hanya tertawa,lalu berlari keluar dari kamar
"Papa, mama..." teriaknya, gabriel dan kelyn pun menoleh ke arah marcel
"Hyung ini rumah bukan hutan" protes cleo
"Ma,pa zara hamil" ucap marcel
"Kakak hamil?" tanya cleo dan josheva
"Yeeee aku bakalan jadi aunty" teriak josheva lari kekamar zara
"Kita udah tau kali, makanya tadi papa senang banget" ucap gabriel
"Jadi papa,mama dah tau? Ah zara kejam sekali" protes marcel
"Zara apain kamu sampai nangis gitu?" tanya kelyn melihat mata marcel yang memerah
"Awalnya nangis karna di kerjain zara, tapi sekarang bercampur bahagia" jawab marcel
"Hahaha dasar zara, ada-ada saja" ucap gabriel
"Pa,ma terimakasih udah ngizinin aku menjaga zara,aku benar-benar bahagia banget" ucal marcel
"Kamu jaga istri kamu, kamu taukan horman wanita hamil itu tidak normal, jika nanti kerjaan zara marah mulu, kamu harus sabar" ucap gabriel mengingat Alm jooana saat mengandung zara yg kerjaannya hanya marah mulu
"Aku sudah siap pa, aku suami yang siaga" ucap marcel, lalu kembali kekamar
"Adiknya kapan keluar kak?" tanta josheva
"Ehm 8 bulan lagi" jawab zara
"Yah lama lagi, josheva naik kelas dulu donk" ucap josheva
"Sabar donk, entar kalau kakak lahiran kamu yang pertama gendong setelah kakak dan oppa" ucap zara
"Beneran ya, josheva yang pertama gendong sebelum mama" ucap josheva
" ya janji"ucap zara mengajungkan jari kelingkingnya
"Udah josh sana bobo,besok sekolah" ucap marcel
"Males ah, aku masih mau megang dedek dalam perut" ucap josheva mengelus perut zara, marcel ikut mengelus perut zara
"Kalau perempuan namanya siapa ya?" tanya marcel berfikir
"Baby M" ucap josheva, zara memandang adiknya itu gemes, masih kelas 2 sd tapi tingkahnya lucu abis
"Kalau cowok?" tanya zara
"Baby Z"jawab josheva
" itu apa M dan Z?"tanya marcel
" M itu micell , Z itu Zio"jawab josheva
"Dasar kamu, sejak kapan merencanakan nama bayi?" tanya zara
"Josheva pingin punya adik jadi josheva udah nyari nama,tapi mama bilang gak boleh, jadi buat dedek bayi kakak aja namanya" jawab josheva
"Aduh adik kakak nih" ucap zara menyubit pipi josheva yang gembul
"Kakak jangan nyubit pipi aku, kan aku dah mau jadi aunty,pipinya gak boleh gembul entar dedek babynya kalah lucu" ucap josheva, zara dan marcel jadi tertawa terbahak-bahak karena tingkah josheva

Dia kakakku dan juga suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang