5

32 4 0
                                    

Adry pov

Aku mulai merogoh ponsel ku setelah Gretha pergi dari ruang osis. Aku mulai memencet nomor untuk bisa ku hubungi sekarang.

"hallo..lo bisa ke ruang osis sekarang? "

".........."

"ok.gue tunggu."

"....."

Aku mematikan sambungan telfon dan menaruhnya di atas meja. Sambil menunggu orang tersebut datang,aku mulai mengecek beberapa file yang belum sempat ku lihat.

Aku menghentikan kegiatan ku setelah mendengar suara ketukan pintu.

"silahkan masuk! " ucap ku sambil menaruh beberapa file yang sudah aku baca.

"jadi gimana? " tanyanya pada ku.

"rencana kita yang pertama sudah mulai berjalan lancar." ucap ku sambil duduk.

"bagus." ucapnya singkat.

"setelah ini,lo mau gue ngelakuin apa? "

"lo cuma harus deketin dia dan turuti apa kemauan dia. Tapi lo juga harus kontrol apa yang dia mau." jawabnya serius sambil melipat kedua tangannya di dada.

"ok. Setelah itu apa yang harus gue lakuin? "

"lo bikin dia sibuk dengan pekerjaannya."

"setelah itu? "

"lo lakuin aja tugas itu dulu. Nanti kalo lo udah selesai, gue bakal kasih tau rencana selanjutnya. Yang harus lo lakuin adalah tetap buat dia sesibuk mungkin dan lo juga harus tetap nunjukin bahwa apa yang lo lakuin semata mata untuk tugas." jawabnya serius.

"ok. Jangan lupa kalo lo udah janjiin sesuatu buat gue." ucap ku sambil tersenyum kecil.

"gue udah siapin itu semua. Kalo lo udah bisa jalanin misi lo, gue langsung tepatin janji gue." ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ruang osis.

Aku menarik nafas dengan kasar.aku merasa apa yang aku lakukan saat ini sangatlah berat. Aku hanya bisa bersabar dan terus kuat. Toh ini juga untuk ke baikan semua.

GrethaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang