6

47 5 0
                                    

Author pov.

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring di seluruh penjuru kelas. Semua murid berhamburan keluar kelas masing masing. Ada yang menuju parkiran,dan ada juga yang langsung menuju gerbang.

Cuaca saat ini agak sedikit mendung. Angin pun juga bertiup cukup kencang.

"lo mau pulang bareng gue gak? " tanya Dian pada Gretha.

"gak deh. Lo pulang duluan aja. Gue masih ada urusan." jawab Gretha sambil membereskan beberapa benda di atas meja.

"oh. Yaudah gue pulang dulu. Nanti kalo sempet, gue bakal hubungin lo."

"iya. Gue tunggu WA dari lo ya! "

"yaudah. Gue balik dulu ya. Bye! " ucap Dian dan berlalu pergi meninggalkan Gretha di kelas.

Gretha mulai melangkahkan kaki menuju ruang osis. Dia tau bahwa hari ini dia resmi menjadi anggota osis. Lebih tepatnya menjadi sekretaris osis.

Kalau boleh jujur, Gretha tidak terlalu suka bila harus mengikuti organisasi yang ada di sekolah. Menurutnya organisasi hanya membuat ruang gerak menjadi terbatas. Dia tidak bisa leluasa melakukan apapun.

Gretha mulai masuk ruang osis yang sedang terbuka. Keadaan di ruang osis sangat sepi. Hanya ada Adry, kenn, Dariel, dan Akando.

Tanpa basa basi, Gretha langsung duduk di salah satu kursi. Dia langsung mengambil ponsel dari saku dan memainkannya tanpa tujuan.

"lo masih marah sama gue? "

Gretha terkejut melihat Akando yang tiba tiba duduk di sebelahnya. Pandangan Akando juga sangat sayup. Terlihat Ada rasa penyesalan di mata Akando.

Gretha hanya dia dan terus memainkan ponsel miliknya.

"udahan dong marahannya. Gue minta maaf kalo gue udah salah sama lo." ucap Akando untuk kedua kalinya.

"lo lagi ngomong sama gue? " akhirnya Gretha membuka suaranya meskipun Akando agak sedikit kesal dengan ucapan Gretha.

"iyalah. Gue lagi ngomong sama lo. Lo maukan maaf in gue? " ucap Akando sambil menyatukan kedua telapak tangannya tanda permohonan.

"ok. Gue maaf in lo. Tapi kalo lo ngulangi Kata kata lo tadi pagi, gue bakal pindah dari rumah lo dan ngejauh dari lo. " ucap Gretha dengan nada mengancam.

Mendengar perkataan Gretha, Akando langsung memeluk Gretha. Dia sangat senang karna Gretha mau memaafkannya.

"makasih lo udah maafin gue. Gue janji gua gak bakalan ngulangin perbuatan gue tadi pagi." ucap Akando sambil mengacak acak rambut Gretha.

Gretha hanya memanyunkan bibirnya dan membenarkan rambutnya yang berantakan karna ulah Akando.

"dramanya udah selesai? Rapat udah mau mulai" ucap Adry dengan nada datar sambil melihat ke arah Akando dan Gretha.

"biasa ajah kali liatnya. Lo cemburu? tenang.kita cuma kakak adik doang kok" ucap Akando sambil merangkul Gretha.

"gue masih punya urusan lain yang lebih berharga ketimbang ngurusin urusan kalian." jawab Adry dengan ekspresi datar.

"dasar cowok batu. Ketus amat kalo ngomong" celetuk Gretha sambil melihat Adry dengan pandangan sinis.

"jadi rapat gak sih? Ini semua udah pada datang." teriak Kenn dari arah meja rapat.

Terlihat semua anggota osis sudah menunggu dan melihat Akando, Gretha, dan Adry dengan wajah datar.

Melihat ekspresi anggota osis lain, merekapun langsung duduk di tempat masing masing. Sementara Adry membuka rapat dengan ucapan sopan.

GrethaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang