9

23 4 0
                                    

Matahari sudah menunjukkan cahayanya.cuaca hari ini agak mendung. Akando dan Gretha kini sedang berada di ruang makan bersama Tante Delisa dan om Tio.

"kamu kenapa tha? " tanya om Tio pada Gretha karna sedari tadi dia hanya diam dan menainkan sarapannya tanpa memakan sedikit pun.

"gak papa om." jawab Gretha singkat dan terus memaikan sendok dan garpunya di atas piring.

"masakannya gak enak ya? Atau kamu gak suka sama masakan ini? Biar tante suruh bibi buat bikin masakan baru ya! " tawar tante Delisa sambil memegang pundak Gretha yang kebetulan ada di sampingnya.

"gak usah tante. Aku nanti makan di sekolah aja." jawab Gretha dengan halus.

"yaudah ayo berangkat! Nanti keburu macet." ajak Akando sambil berdiri dari tempat duduk nya.

Mendengar ajakan Akando, Gretha pun ikut berdiri dan mulai meninggalkan Akando, tante Delisa, dan om Tio.

"Gretha kenapa sih? " tanya om Tio kepada Akando karna melihat tingkah Gretha yang berubah.

Akando hanya menaikkan bahunya tanda dia tidak tau apa apa. "gak tau pa." jawabnya singkat.

"kamu bertengkar sama dia?" tanya tante Delisa.

"enggak kok ma. Aku baik baik ajah. Mungkin dia lagi ada masalah sama seseorang." ucapnya dengan nada santai.

"yaudah Akando berangkat sekolah dulu ya. Keburu macet" lanjut Akando sambil mencium tangan papa dan mama nya kemudian pergi untuk mengambil mobil.

Akando mulai berjalan ke arah Garasi. Setelah sampai di sana, ternyata ada Gretha yang sudah duduk di dalam mobil. Akando pun langsung menghampiri dan duduk di sebelah Gretha.

Akando mulai menyalakan mobil dan melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Gretha tampak murung dan wajahnya juga sembab. Sepertinya kemarin malam dia terus menangis.

Akando merasa sedih melihat perubahan sikap Gretha. Gretha menjadi irit terseyum. Selama perjalanan menuju sekolah, Gretha hanya melihat jalan dengan ekspresi kosong.

Akando kemudian menyalakan Radio untuk memecahkan keheningan di antar mereka.

Akando tidak mau menanyakan apa masalah Gretha saat ini. Dia merasa waktunya belum tepat.

Gretha mulai membuka suaranya ketika radio memutar lagu All I Ask milik Adele "matiin radionya! " ucapnya sambil tetap melihat ke arah jalan.

"kenapa? Lagunya kan enak."

"gue gak suka! " ucapnya dengan nada ketus

"kenapa? "

"matiin! Gue gak suka!! " kini nada bicara Gretha terlihat berubah. Dia berbicara dengan nada marah.

Melihat Gretha yang mulai marah, Akando pun mematikan radiao dan keheningan pun kembali muncul di antar mereka.

Setelah lama menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di parkiran sekolah. Gretha langsung turun ketika Akando mematikan mesin mobilnya.

"tunggu tha! Gue bareng sama lo!" teriak Akando melihat Gretha yang sudah berjalan menjauh darinya. Akando buru buru menutup dan mengunci mobil kemudian menyusul Gretha.

"lo buru buru amat. Bel masuk masih 30 menit lagi." ucap Akando kepada Gretha yang kini sedang berjalan bersamanya.

Gretha tetap saja diam. Dia tidak menjawab ucapan Akando. Jangankan menjawab. Tersenyum pun tidak.

Gretha dan Akando menghentikan langkahnya ketika Kenn, Dariel, dan Adry menghentikan langkah mereka.

"pagi Gretha." ucap Kenn kepada Gretha dengan tersenyum. Bukannya menjawab, Gretha malah membuka tasnya dan mengambil jaket milik Adry yang kemarin malam sempat dipinjamnya.

GrethaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang