17•

12 5 0
                                    

Pagi ini Gretha sarapan sendirian. Akando sudah berangkat. om dan tante pun sudah berangkat sejak lima belas menit yang lalu.

Setelah makan dan memunim segelas susu, Gretha pun mulai berjalan ke luar untuk pergi sekolah. Grteha agak bingun karena melihat ada sebuah mobil hitam terparkir di halaman rumah Akando. Disana juga terdapat seorang pria yang membelakangi dirinya hingga ia tidak bisa melihat siapa yang berdiri di sana.

Awlanya dia agak curiga dengan orang tersebut karena dia terlihat aneh dan mencurigakan. Apalagi Gretha adalah orang baru di kompleks rumah Akando. Gretha memilih mengambil sapu untuk berjaga-jaga. jika dia adalah orang jahat, Gretha akan memukul orang tersebut.

Gretha berjalan pelan dan mengendap-ngendap sambil menganggkat sapu tersebut layaknya pendekar yang ingin melakukan perang.

Satu langkah...

Dua langkah...

Tiga langkah...

Empat langkah....

Dan pada langkah ke sepuluh, Gretha langsung memukul orang tersebut dengan sapu yang ia pegang sampai-orang tersebut kesakitan dan menoleh ke arah Gretha.

Gretha terdiam di tempat ketika ternyata orang tersebut adalah Adry. Adry mengelus pundak dan lengan yang di pukul oleh Gretha. Adry juga terlihat menahan sakit.

"lo ngapain mukul gue? " ucap Adry sambil terus mengelus pundak dan lengan miliknya.

"maaf... Maaf!! Gue kira lo orang jahat! " ucap Gretha sambil melempar sapu yang tadi dipegangnya.

Adry hanya diam dan berekspresi datar. Dia hanya mengelus bekas pukulan dari Gretha.

"lagian lo pagi-pagi udah berdiri di sini. Akando juga udah berangkat." ucap Gretha dengan anda ketus.

"udah tau! " jawab  Adry dengan and datar.

"terus ngapain lo kesini? "

"jemput lo! "

"hah? " Gretha terkejut dengan ucapan Adry. Menjemput? Itu artinya dia akan berangkat sekolah dengan Adry.

"gue di suruh sama Akando."

"mending gue berangkat sendiri aja!" tolak Gretha dan berlalu pergi meninggalkan Adry.

Baru melangkah dua langkah, Adry mencegah Gretha dengan menarik tangan Grteha. Terpaksa Gretha menghentikan langkahnya. Gengaman tangan Adry cukup kuat. Maklum saja. Tangan Gretha sangat kecil dibandingkan tangan Adry.

"lepasin!" ucap Gretha sambil mencoba melepaskan genggaman tangan Adry.

"mau masuk sendiri atau gue pakas? " tanya Adry sambil memainkan satu alisnya.

"gak mau! " tolak Gretha.

"jadi mau gue paksa? " tanya Adry sambil mengangkat sudut bibirnya.

"meskipun lo paksa, gue gak akan pernah mau." Gretha tetap saja kukuh dengan ucapannya.

Tanpa aba aba, Adry langsung menggendong Gretha dengan paksa. Gretha tampak terkejut dan meronta ronta kepada Adry untuk melepaskan dirinya. Adry sama sekali tidak menggubris Gretha yang terus memaki Adry dengan sumpah serapah. Adry menggendong Gretha ke dalam mobil.

"lo makan apa sih? Berat baget! " ucapnya kepada Gretha ketika dia sudah sampai di dalam mobil.

Adry langsung menutup pintu mobil dan berjalan ke arah kemudi. Gretha terlihat masih terkejut dengan perbuatan Adry sementara Adry mulai menyalakan mesin mobil dan pergi dari rumah Akando.

GrethaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang