13

17 5 0
                                    

"Rara, kita pulang sekarang ya! " ujar Akando dengan wajah panik setelah dia menerima telfon dari mama nya.

"kenapa sekarang? Habiskan dulu makannya." ucap Dian sambil memainkan sendok miliknya.

"ini penting ra. Gretha gak ada di sekolah!"

"maksudnya Gretha belum pulang? "

"iya. Kita pulang sekarang saja ya. Gue mau nyari Gretha." ucap Akando kemudian berdiri dan memakai jaket yang sedari tadi ditaruh di senderan kursi.

"gue bantu ya! " ucap Dian sambil berdiri dan memegang tangan Akando.

"gak usah. Gue takut ngerepotin lo. Lo gak papa kan pulang sendiri? " tanya Akando dengan ekspresi tegang.

"gak papa kok. Kabarin gue kalau ada apa apa. " ucap Dian dan Akando hanya mengulas senyum dan pergi meninggalkan Dian.

Akando melangkahkan kaki dengan tergesa gesa. Dia khawatir akan keadaan Gretha saat ini. Gretha baru 2 hari berada di Indonesia. Indonesia sangat asing untuk Gretha saat ini.

Akando memasuki mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan kencang. Dia merasa khawatir akan keadaan Gretha. Berkali kali Akando mencoba menghubungi Gretha. Tapi nomer telfon Gretha tidak aktif. Kini Akando berjalan tak tau arah dan berharap agar dia bisa menemukan Gretha.

Setelah beberapa lama menyetir, Akando merasakan getaran di saku celanya. Setelag di lihat ternyata ada telfon dari Jose. Akando langsung menepi dan mengangkat telvon dari Jose.

"ada apa Joso? "

"........."

"serius lo? "

"..........."

"ok. Gue nyusul ke sana."

"........"

"iya."

Setelah mematikan telvon, Akando langsung melempar ponsel asal dan mengumpat dalam hati. Dia langsung melajukan mobil dengan kencang dan menerobos beberapa lampu merah. Marah dan khawatir bercampur jadi satu setelah dia menerima telvon dari Jose.

Setelah 20 menit  menempuh perjalanan, akhirnya Akando sampai di sebuah tempat yang tidak asing baginya. Akando melihat ada Jose,Dariel,dan Kenn. Mereka terlihat sedang mengawasi sesuatu. Akando langsung memarkirkan mobil dan turun menghampiri ke 3 sahabatnya.

"Jose, diamana Gretha? "  tanya Akando dengan nada cemas.

"ada. Dia ada disana bereng sama Arthur"
Jawab Jose sambil menunjuk Arthur dan Gretha yang berada di depan sebuah Club malam.

"kurang ajar! " ucap Akando dan berusaha menghampiri Arthur dan Gretha. Saat itu Arthur mengelus rambut Gretha dan membuat Akando marah. Namun Dariel mencegah Akando.

"jangan sekarang do! Kita awasi saja mereka dulu." ucap Dariel dengan nada serius. Akando pun menyetujui perkataan Dariel sambil menahan emosi yang sangat bergejolak.

"mereka kenapa bisa ada di sini? " tanya Akando dengan nada marah.

"gue kurang tau. Tadi gue ketemu sama mereka di restoran gak jauh dari sekolah. Awalnya gue kira Gretha sama lo. Eh ternyata Gretha sama Arthur. Gue mutusin buat ngabarin Dariel sama Kenn. Karna gue pikir semua bakal baik baik aja. Eh ternyata Arthur ngajak Gretha ke tempat ini. " jelas Jose panjang lebar.

"Do! Mereka masuk." ucap Kenn sambil menepuk pundak Akando.

"kita ikutin mereka aja. Tapi jangan sampai ketahuan." ajak Dariel.

Akando, kenn, Dariel, dan Jose pun mengikuti Arthur dan Gretha dengan langkah lambat dan penuh hati hati. Mereka semua membuntuti Gretha dan Arthur masuk ke dalam Club malam tersebut.

Setelah masuk,mereka semua dikejutkan oleh Adry yang tiba tiba memberi bogem mentah kepada Arthur. Akando dan teman temannya terkejut. Kenapa bisa ada Adry di sini? Jose hanya menghubungi Kenn, Dariel, dan Akando. Lalu siapa yang mengajak Adry?

Buggg!!!

Bugg!!!

Pukulan demi pukulan di layangkan ke wajah dan perut Arthur. Perkelahian pun tak bisa terelakkan. Tak mau kalah, Arthur pun ikut membalas pukulan Adry. Mereka beradu jotos di hadapan orang banyak termasuk Gretha. Gretha hanya bisa mematung dan menutup mulutnya melihat dua orang sedang berkelahi di hadapannya.
Karna khawatir, Akando pun menghampiri Gertha dan menarik Gertha dari sana. Sementara temannya yang lain membantu Adry yang mulai lemas karna Arthur memukulinya bertubi tubi. Setelah memastikan bahwa Gretha sudah aman, Akando ikut membantu teman temannya.

Ketika Gretha mulai mendekat dan berniat memisahkan mereka semua, Adry tidak sengaja mendorong Gretha hingga terjatuh cukup keras. Melihat Gretha terjatuh, mereka pun menghentikan perkelahian mereka dan Adry mencoba membangunkan Gretha.

"maaf. Gue gak sengaja! " ucap Adry kepada Gretha sambil mencoba membantu Gretha berdiri. Tapi Gretha menepis tangan Adry dan berdiri dengan pelan. Gretha langsung menghampiri Arthur yang sudah lemas tak berdaya di atas lantai.

"lo gak papa kan? " tanya Gretha kepada Arthur sambil memegang kepala Arthur. sementara Arthur hanya meringis kesakitan karna kroyokan dari Akando dan teman temannya.

"lo liat ini!. Gue kira lo semua bukan pengecut. Ternyata dugaan gue salah. Lo semua pengecut yang bisanya cuma main keroyokan. Lo juga Do! Gue kira lo udah cukup dewasa buat ngehadapin masalah sekecil ini. Tapi ternyata semua salah. Gue kecewa sama kalian semua!" ucap Gretha dengan nada marah sementara Akando dan yang lain hanya bisa diam melihat Gretha yang membela Arhur.

Gretha mencoba membantu Arthur untuk berdiri dan membawa Arthur ke dalam mobil. Gretha mengambil kendali mobil dan mencari klinik di daerah sekitar.

GrethaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang