14. 06.30 a.m

1.8K 299 21
                                    

Sekarang hari Minggu. Hari Mager Sedunia menurut Jiwoo. Hari dimana mandi itu dilakukan cuma sekali sehari, atau gak dilakuin sama sekali. Hari dimana hidup cuma makan-hapean-makan-tidur-hapean-tidur-makan-tidur.

"Jiwoo! Ini ada Woojin, turun sini!"

Dan sialnya, Woojin dateng ke rumah gue jam setengah tujuh pagi ngajak gue ke car free day. Kemaren dia emang udah ngechat gue ngajak ke cfd, tapi, ya, gue nggak anggep itu hal yang serius.

Gue, masih dengan kaos lusuh dan celana pendek, turun tangga menuju ke ruang tamu. Gue ngelirik ke meja makan, ada pisang goreng. Ya, comot satu boleh, kan?

Woojin duduk dengan anteng di ruang tamu. Tangannya memegang ponsel yang sedang menampilkan video performance dari BLACKPINK. Iya, dia penggemarnya Jennie.

"Lu ngapain ke sini?" tanya gue, duduk di samping Woojin.

Woojin ngepause videonya. "Ngapel. Ya ngajak lu ke cfd, lah," jawabnya.

"Mager, Jin, Ya Tuhan. Masih jam setengah tujuh juga," balasku.

Dan dengan seenak jidat, Woojin menggigit pisang goreng yang gue pegang sampai habis separo. Aduh goblok.

"Lu kalo mau, ambil sendiri di meja makan, jangan asal gigit, anjir lu." gue menggigit lagi pisang gorengnya sampai habis.

Woojin mengusak rambutku. "Sekarang mandi, terus turun lagi, kita nggowes bareng. Lu ada sepeda, kan?"

Gue hanya bisa mengangguk. Yaudah, terima aja, daripada ngusir si Woojin.

Setelah beberapa saat, gue kembali turun menghampiri Woojin. Iya, gue udah wangi khas orang baru mandi, lengkap dengan jaket hoodie oversized warna hitam dan celana jeans pendek. Oh, jangan lupakan topi baseball yang terpasang rapi di kepala.

"Lu pake sandal apa sepatu, Jin?" tanya gue.

"Pake sepatu," jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel. Masih gara-gara BLACKPINK.

Gue hanya mengangguk, dan memakai kaos kaki dengan cepat.

"Anjir sepatu gue masih di jemur," gumam gue, "bentar, Jin. Gue ambil sepatu dulu." gue segera berlari kearah belakang tempat cucian, dan segera mengambil Puma putih yang sudah buluk. Gue langsung memakainya, dan berlari-tapi-jinjit ke arah depan.

"Ayo, Jin!"

Gue menoel pelan pundak Woojin. Woojin mematikan ponselnya, dan mendongak. Namun dia diem aja untuk sepersekian detik.

"Awas kerasukan."

"Cantik." Woojin senyum.

Gue menelengkan kepala, bingung.

"Ha? Apa? Siapa?"

"Kamu, Jiwoo, cantik."

Gue nggak bisa nahan senyum. Muka gue panas banget gatau kenapa.

Ya, bos, bayangin aja ada cogan di depan lu, apalagi hairstylenya tuh beda gak kayak biasanya (sialan, dia pamerin jidat), terus tiba-tiba dia muji 'lu cantik'.. Gimana caranya biar gak modar?

"Lu baperin gue?" tanya gue spontan.

"Gatau. Gue gak bermaksud baperin lu. Gue hanya bilang yang sesungguhnya, kalo lu hari ini lebih cantik dari biasanya."



pengennya double update, tapi draftnya belum jadi hehehe
tapi ini diusahain hari ini up lagi, kok
ya semoga otak ini mau diajak kompromi..

[✓] Les ㅡ Park WoojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang