Minggu depan udah mulai penilaian akhir semester. Durasi belajar les pun ditambah menjadi dua jam. Tante Yooa selalu memberi kami latihan soal di pertemuan kedua dalam satu minggu. Satu jam untuk mengerjakan, dan satu jam yang lain untuk pembahasan.
Cukup efektif, nilai juga mulai meningkat, tapi otak gue jadi cepat panas.
Guanlin, yang paling ambisius. Dia selalu berusaha mendapat nilai diatas 90 setiap kali Tante Yooa memberikan latihan soal. Bahkan dia mengeluh saat mendapat nilai 88 di soal fisika pada les minggu lalu.
"What the... Nilai gue jelek banget. Kesalahannya juga tipis," racau Guanlin saat melihat nilai fisikanya.
"Emang dapet berapa, Lin?" tanya gue penasaran.
"Dapet 88. Gila jelek banget."
"Bodo amat, Lin. Sini yang dapet 78 cuma diem."
Lain halnya dengan Daehwi. Semakin kesini dia sangat pasrah. Namun nilainya cukup stabil, berada di kisaran 85 sampai 90. Dia paling bagus di pelajaran Bahasa Inggris.
Jennie? Dia diam. Tidak pernah debat. Tidak pernah bertanya. Kalem. Tapi nilainya selalu diatas 90. Tidak ada yang jelek.
"Lu ngapain aja Jen, nilai lu bisa sempurna gitu?" tanya Woojin.
"Banyakin makan ramen, minum susu pisang, main game waktu pelajaran.. gitu doang, sih?" jawab Jennie.
"Udahlah, Jin. Dia kan emang terlahir pinter. Gausah usaha juga matematika dapet 95," bales gue sembari menepuk pelan pundak Woojin.
Hanya gue dan Woojin disini yang nilainya labil.
Di pertemuan pertama akan paham, dan bisa mengerjakan contoh soal dengan cepat. Mengerjakan 10 soal matematika bisa diselesaikan dalam 15 menit.
Dan keadaan berbalik di pertemuan kedua.
"Mampus ini kenapa soalnya belibet begini," Woojin memijat pelan pangkal hidungnya.
"Ini yang dikali yang mana, Jin?" tanya gue.
"Plis jangan tanya ke gue. Gue aja dari tadi baru nulis nama."
Dan itu semua berakhir dengan gue yang mengerjakan hanya separuh soal dengan tenaga otak sendiri. Sisanya hanya capcipcup.
Woojin? Dia ngawur semua. Mungkin otaknya ketinggalan di rumah.
"Jin, lu ga ngantuk apa? Tadi malem begadang main ML sampe jam dua, sekolah lanjut les sampe jam delapan begini?" tanya gue dengan suara yang sedikit teredam karena gue menaruh kepala di atas meja.
"Ngantuk banget, lah," Woojin ikutan naruh kepalanya di atas meja. Matanya menatap mata gue, "nanti bangunin ya." matanya mulai merem.
Baru 5 detik, gue iseng ngomong, "Jin bangun Jin." gue terkikik.
"Ya gak gini juga Jiwoo, astaga."
Gue membiarkannya dia tertidur. Mumpung ada jeda istirahat juga. Untuk mengisi kekosongan waktu ini, gue memutuskan untuk push rank.
Push rank di Superstar SM.
Btw gue udah Platinum III. Susah anjir buat naik rank ke Master.
Saat asik-asiknya gue main lagu Lightsaber, Woojin menyenggol lengan gue. Entah sengaja atau enggak, dAN ITU BIKIN MISS GUE TAMBAH BANYAK.
"JIN RIBUT YUK DI LAPANGAN???"
"SORRY JI SORRY GUE GATAU LU MAIN GITUAN."
Gue menghela nafas kesal. Layar udah berganti jadi tulisan 'try again', dan gue gak mau buang-buang headphone lagi buat lagu ini.
"Lu kayaknya ada dendam gitu ye Jin ke gue. Gue diem, lu gangguin," ucap gue.
"Bilangin gue baru bangun, gara-gara 'light la la light light uwoo uwoo' mata ini langsung melek." Woojin duduk dan merapikan rambutnya sekilas.
"Alibi."
"YAUDAH TERSERAH DEH KALO GAK PERCAYA."
Gue ngakak. "Santuy, gosa ngegas."
Keadaan menjadi hening sesaat. Hanya ada suara dari Superstar SM dan Mobile Legend yang terdengar. Gue sibuk upgrade kartu, sedangkan Woojin sibuk push rank.
"Ji. Sabtu, jam 9 pagi, McD?"
"Ngaps?"
"Ngelamar pekerjaan. Ya makan, lah."
"Oh. Iya.... bayarin aja, sih, pokoknya."
"Iya sayang iya."
Gue terdiam. Dengan sekuat tenaga berusaha menampik pikiran yang berkeliaran di otak.
wah
lama nggak update
aDA YANG KANGEN NGGAKKK???
"nggaakkk!!!"
yawda d.
btw mingdep jadi pejuang ukk nih... mana ukk online.... paket soal beda-beda.... ga bisa tanya² pas IPA..
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Les ㅡ Park Woojin
FanficWhen your emak nyuruh lu buat les, padahal lu sendiri males buat les. Tapi mayan, ada moodboosternya. started : 16 November 2017 ended : 05 Juni 2018 Highest Rank: #89 in Short Story (210418) #129 in Short Story (150418) #209 in Short Story (200418)...