Jisoo mengedipkan matanya beberapa kali tatkala terkejut saat melihat semua barang barang sekolahnya; seperti alat tulis dan buku buku pelajaran, semuanya berantakan berceceran diatas meja maupun diatas lantai dan bahkan ada beberapa buku yang masuk kedalam tong sampah di belakang kelas.
"Siapa sih? Yang berantakin tas Jisoo?" Gumam Jisoo meremas roknya. Tangannya maupun bibirnya bergetar. ia berusaha biar gak nangis di sini. di depan semua orang.
"Soo, lo gak papa kan!?" Tanya Jennie saat melihat Jisoo sedang tertunduk di depan kelas.
"Jennie.. Siapa sih yang giniin Jisoo? Jisoo salah apa?" Jisoo menatap nanar Jennie yang masih terkejut akan kejadian yang menimpa sahabatnya ini.
"Udahlah, Soo... udah gausah nangis.."
"Jisoo, nggak nangis.. Jisoo nanya ke Jennie siapa yang giniin Jisoo?"
"Ya, mana gue tau, Soo?"
Jisoo menatap tas merah maroon milik nya yang yang sudah kempes akibat semua isi dari tas itu dikeluarkan. ia mengambil langkah untuk mendekat kearah mejanya dan mulai memunguti buku-buku maupun pensil-pensil nya yang berceceran.
Tentu saja, Jennie tidak tega sahabatnya melakukan itu sendiri. Ia berjalan mendekati Jisoo dan membantunya membereskan semua itu.
Beberapa detik kemudian, Lisa dan Rose datang dengan langsung menampilkan muka terkejut. Mereka yang baru saja datang dari kantin tentu saja, tidak tau apa yang terjadi.
"Woy! Lo semua! Siapa nih yang giniin Jisoo!? Ngaku gak!" Teriak Rose kepada semua murid yang sedang asik menonton Jisoo dan Jennie yang memunguti alat tulis dan buku-buku.
"Gue tadi liat, Taehyung kesini terus ke mejanya si Jisoo. Tapi, gue itu lagi buru-buru jadi gue gatau.." jawab salah satu murid dengan bibir bergetar takut kepada Rose.
"Taehyung?" Gerutu Jisoo.
Jennie yang mendengar gerutuan Jisoo menatap Jisoo dengan tatapan bingung, "napa, Soo?"
"Kamu apa apaan sih!? Nuduh nuduh Taehyung sembarangan!? Jisoo nggak suka!" Jisoo berdiri dari keadaan jongkoknya dan memandang murid itu dengan tatapan benci.
"Soo! Kan bisa aja dia beneran! Dia juga kelakuannya kayak gitu ke lo!" Sela Rose sembari berjalan mendekati Jisoo.
"Rose, kenapa malah belain dia? Jisoo gak sukaaa!" Jerit Jisoo tidak terima Taehyung dituduh.
Jennie, Rose maupun Lisa hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabat mereka yang satu ini. Memang jika sudah menyangkut dengan yang namanya "Taehyung", Jisoo tidak bisa dilawan.
"Udah-udah, makasih ya infonya.." lerai Lisa mengelus punggung Jisoo menenangkan.
"Dianya nuduh nuduh Taehyung!" kesal Jisoo kepada Lisa sambil menunjuk nunjuk murid yang tadi.
"Eh, anjir! Gue bilangnya Taehyung tadi ke meja lo! Bukannya gue nuduh!" Ujar murid itu mulai tidak terima di teriaki Jisoo.
"Tapikan—!"
"Woy-woy, ada rame apa nih? Seru amat. Sampe bawa bawa nama suci gue lagi." Keliatan dari suaranya, semua bisa menebak bahwa itu adalah suara milik sang Raja preman. Taehyung Janaka.
Suci-suci pala lo gepeng!!!! Batin Jennie menatap Taehyung dengan tatapan benci.
"Taehyung!" Seru Jisoo kegirangan.
"Woy! Udah! Lo juga ngapain kesini? eneg gue ngeliat muka lo! Ganteng ganteng najis!" Ujar Jennie berdiri dari posisi jongkoknya dan berjalan mendekat kearah Taehyung, bermaksud untuk mengusir Taehyung.
"Wey, santai. Eh, akhirnya juga lo ngaku kalo gue ganteng." Balas Taehyung dengan senyuman miring kearah Jennie.
"Taehyun—" lagi lagi, ucapan Jisoo terpotong karena seruan Taehyung.
"Udah lah! Gue pergi aja! Gue juga eneg juga ngeliat muka temen lo yang itu! Gue kesini cuma karna ngerasa kepanggil ae." Taehyung melirik Jisoo dengan tatapan tajam.
Membuat Jisoo mati kutu.
"gue ngaku, gue yang berantakin tas lo!" Ujar Taehyung dengan muka tanpa dosa.
Deg!
"Tuhkan! Bener apa kata gue! Malah marahin gue!" Teriak murid yang tadi berkata bahwa Taehyung layak di jadikan suspect dari semua ini.
Jisoo menatap Taehyung dengan tatapan kosong. Dirinya dipermalukan didepan orang-orang ini, "Jisoo...."
Taehyung menatap Jisoo dengan tatapan menantang, "apa lo? Mau benci gue!? Silahkan! malah seneng guenya!"
"Ada salah sama Taehyung..?" Lanjut Jisoo dengan bibir sedikit bergetar.
"Ha!? Setelah semua yang lo lakuin!? Lo masih nanya lo ada salah ato engga!?"
"Jisoo, minta maaf... Taehyung jangan marah.."
Ah... semua harga dirinya sudah habis dihadapan Taehyung dan para siswa yang sedang menonton dirinya di permalukan. Jisoo menatap kakinya dengan tatapan nanar. Ia berusaha tegar dihadapan semua orang ini.
"Nggak! Gue gak akan maafin lo kalo lo masih aja ganggu gue!"
Dengan cepat Jisoo menatap Taehyung dengan tatapan kaget, "Jisoo gak bisa! Yaudah, Jisoo berhenti ngejar Taehyung! Tapi, Taehyung yang gantian ngejar Jisoo!"
Ujaran Jisoo membuat semua murid yang sedang menonton melotot tidak percaya. Semua membuka mulutnya sehingga berbentuk O tidak terkecuali, Jennie, Lisa, dan Rose.
"BANGSAT! TAI! BUKAN GITU MAKSUD GUE!! ANJING!" Umpat Taehyung kehabisan kata. Ia tidak tau jalan pikiran Jisoo. Benar Benar tidak tau!
"Terus maksud Taehyung gimana?"
"Maksud gue—" Taehyung menggantungkan perkataannya "udah, capek gue ngurusin elo! Serah elo! Sampe buyut elu bangkit kembali dari kuburannya gue kaga bakal suka sama cewe yang manjanya dan egoisnya kayak elo!"
Jisoo tidak menggagas ucapan tajam Taehyung tadi. Ia tidak peduli. Yang penting ia yakin bahwa Taehyung akan jatuh cinta kepadanya. Ia yakin.
Taehyung berjalan keluar kelas dengan muka merah dan hentakan kaki yang kasar. Tidak mau berlamaan berhadapan dengan Jisoo.
Sedangkan, Lisa, Jennie, dan Rose sedang sibuk menahan malu dihadapan semua orang akibat kelakuan tak tau malu Jisoo.
🌑🌒🌓🌔
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen. ' ✓
Fanfiction『 김태형 × 김지수 ' s Alternative Universe, Many Typo's, Uppercase and Lowercase. 』 ☾︎ Taehyung, Jisoo ☽︎ ▹▹ ↻❝ Hai, untukmu si pemilik senyum manis, namun sekaligus si pemilik kenangan pahit. ❞ ©haechanda , 2O17