Jisoo kembali tersedu sedu didalam pelukan Rose. Mengingat kejadian tadi pagi membuat Jisoo kembali menangis. Saat ini, jam 7 malam dan tiba tiba Jisoo datang kerumah Rose dengan muka merah.
Dan langsung menangis dengan kencang. Beruntung saat ini, hanya tinggalah Rose dan adiknya karena orang tua mereka sedang berada diluar kota.
"Taehyu—taehyung—jahat..." ujar Jisoo dengan terbata bata.
"Jisoo..." gumam Rose ikut sedih melihat sahabatnya sedih. Tanpa ia sadari ia ikut meneteskan air matanya "dia gak pantes buat lo, lo pantes bahagia, Soo.."
"Ta—tapi—" Jisoo masih terbata bata
"Dengerin gua, jis.." seru Rose mendorong pelan Jisoo untuk melepaskan pelukannya.
"Lo pantas buat bahagia, emang cinta pertama itu ga gampang dilupain tapi bukan berarti tanpa cinta pertama lo itu lo gabisa bahagia." ujar Rose dengan nada lembut dan halus.
"Lo bener, gue pantes bahagia.".
"Jisoo?"
"Gue nyerah.. gue gakuat buat merjuangin seseorang yang gamau gue ada." lanjut Jisoo dengan suara serak akibat tangisannya yang tadi agak lama.
🌑🌒🌓🌔
Taehyung menatap ponselnya yang terletak diatas meja belajarnya. Ia seperti menunggu seseorang mengirim line kepada dirinya. Ya, dia menunggu notifikasi dari Jisoo.
LINE!
Suara notifikasi line Taehyung berbunyi. Dengan cepat Taehyung, mengambil handphonennya. Dan yak! Notifikasi line itu dari Jisoo.
Jisoo Arsyita
|Taehyung, maaf
|Bolehkah kt brtemu bsk diatap?Terserah.|
Seketika mood taehyung menjadi baik.
Taehyung kembali menyesal telah melempar hape jisoo. Akibat tindakannya jisoo harus membeli hape baru lagi. Ia tidak berpikir sampai situ.
🌑🌒🌓🌔
Keesokan harinya, taehyung memenuhi keinginan jisoo. Yaitu datang ke rooftop. Taehyung masih tidak mengetahui tujuan mengapa jisoo memanggilnya kesini.
"Taehyung," panggil jisoo
"Hm"
"Maaf jisoo—"
"Langsung aja"
Jisoo tersenyum kecut dan melanjutkan perkataannya, "Jisoo.."
"Apa"
"Ji-jisoo..."
Teng tong! Tanda bel istirahat pertama selesai.
Taehyung berdecak kesal dan mengambil langkah meninggalkan jisoo. Sedangkan, jisoo masih diam menatap lantai rooftop.
Saat mendengar suara pintu tertutup, dan merasa taehyung sudah pergi. Jisoo kembali membuka mulutnya.
"Maafin jisoo udah ganggu Taehyung selama ini. Jisoo gamaksud untuk buat Taehyung risih, susah. Maafin Jisoo.. Jisoo egois. Gak mikirin perasaan Taehyung. Padahal Taehyung udah bilang kalo Taehyung risih sama Jisoo. Tapi Jisoo tetep bersikeras buat dapetin cinta Taehyung dengan cara yang salah."
"Jisoo beneran gamaksud. Maafin Jisoo. Maaf... tapi, Taehyung tenang aja. Jisoo sekarang gabakal ganggu Taehyung lagi. Jisoo nyerah. Tapi jisoo nyerah bukan karena gakuat merjuangin Taehyung dan ngehadepin tingkah laku Taehyung."
"Tapi, Jisoo takut Taehyung bakal benci sama Jisoo lebih jauh dari ini. Jisoo gamau.. gaharus jadi pacar, sahabat, temen. Jadi musuh pun gapapa, asalkan Jisoo bisa liat muka ketawa taehyung, bahagia taehyung, Jisoo udah senengnya bukan main"
"Jisoo udah nyerah. Jisoo gabakal ganggu taehyung lagi. Jisoo mulai sekarang bakalan mandang taehyung dari jauh. Jisoo akan selalu sadar bahwa jisoo ga sederajat sama taehyung."
"Goodbye Taehyung Janaka, and love you."
Jisoo sengaja berkata seperti itu setelah, taehyung pergi. Agar Taehyung tidak berpikir yang aneh aneh. Berpikir kenapa jisoo menyampaikan ini kepadanya. Jisoo memanggil Taehyung ke rooftop karna ia berpikir ini akan menjadi terakhir kalinya Jisoo melihat Taehyung dalam jarak dekat.
Lalu jisoo, mengambil langkah kearah pintu rooftop. Ia terkejut pintunya masih terbuka. Dan tanpa Jisoo sadari,
Taehyung telah mendengar semuanya dari balik dinding besar dirooftop. Tempat, taehyung bersembunyi sedari tadi.
"Apa....?" Gumam taehyung.
🌑🌒🌓🌔
Hewloo maapkeun, slow apdet:((
BANYAK TUGAS HEHE
Soksokkan sibuk xixi
Buat smua yg stia azek
Nunggu apdetan queen makasiii
Queen gabakal hiatusss! Amin!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen. ' ✓
Fanfiction『 김태형 × 김지수 ' s Alternative Universe, Many Typo's, Uppercase and Lowercase. 』 ☾︎ Taehyung, Jisoo ☽︎ ▹▹ ↻❝ Hai, untukmu si pemilik senyum manis, namun sekaligus si pemilik kenangan pahit. ❞ ©haechanda , 2O17