"JISOO ADA TAEK!" Teriak Jin dari arah lantai satu kepada Jisoo yang saat ini sedang dilantai dua.
"SURUH TUNGGU, BANG!" Balas Jisoo dengan suara yang tak kalah kencang.
Jin tidak membalas teriakan Jisoo dan memutuskan untuk menatap Taehyung. Dan mengisaratkan Taehyung untuk duduk terlebih dahulu.
"Cie, yang kemakan omongan sendiri." Sindir Jin sembari duduk disofa ruang tamu rumahnya.
"Berisik, nyet." Balas Taehyung dengan nada kesal. Ia jujur, sesungguhnya dia malu karena mengingat dirinya yang dulu membully Jisoo, sekarang malah menjadikan Jisoo pacarnya.
"Makanya, Tae. Karma itu ada." Ucap Jin dengan iseng iseng menatap Taehyung dengan tatapan jahilnya.
Taehyung memukul perut Jin dan itu membuat Jin setengah kesakitan dan setengah tertawa terbahak bahak. Taehyung duduk disebelah Jin dan mengeluarkan benda pipih yang sedaritadi ia simpan disaku celananya.
"Bang, jangan duduk deket deket. Nanti naksir lagi sama eneng." Goda Jin sambil mencolek lengan Taehyung.
Taehyung menatap Jin dengan tatapan tidak percaya. Terlintas ide jahil di otak Taehyung. Taehyung mendekat kearah Jin dan berujar,
"Aduh, neng. Abang kayaknya jatoh sayang sama eneng deh. Eneng sih, cantik banget." Taehyung bergantian mencolek lengan Jin.
Dengan langsung Jin berdiri dari posisi duduknya dan mengelus lengannya yang tadinya dicolek oleh Taehyung.
"Merinding sumpah gua, tadi sapa cobak yang nyolek?" Jin berlari keluar ruangan tamu dan masuk ke dapur.
Sedangkan Taehyung hanya cekikikan dan memasang muka jahilnya.
Jisoo turun dan terkaget saat melihat Jin berlari kearah dapur dengan wajah yang bisa dibilang menjijikkan. Jisoo menghiraukannya dan berlari kearah Taehyung.
Taehyung terkejut saat melihat Jisoo yang cantik memakai celana olahraga berwarna hijau dan kaos oblongan berwarna kuning dengan memakai kacamata putih.
Ya, saat ini jam 7 kurang 20 menit. Mereka merencanakan untuk jalan pagi bersama. Tidak, bukan berdua. Mereka bersama Suga dan Jennie yang minggu kemarin resmi menjadi sepasang kekasih.
Itulah yang membuat mood Taehyung agak buruk. Meskipun, Jisoo agak kesal tetapi, ia tetap senang bisa bersama Taehyung.
"Yuk, Tae!" Ajak Jisoo.
Sekedar informasi, dibalik sikap manjanya Jisoo juga bisa mengumpat. Jisoo juga manusia bukan?
"Kuy lah kuy!" Taehyung langsung menggenggam tangan Jisoo dengan erat dan mengajaknya untuk keluar rumah dan menuntunnya menuju kemobilnya.
"Taehyung, masa tadi malem bang Jin ngobrak abrik kosmetik nya Jis—" ucap Jisoo terpotong dengan ucapan Taehyung.
"Jisoo," timpal Taehyung.
"Ha? Iya apa, Taehyung?"
"Gak papa, nanti aja dimobil."
"Ohh, eh Taehyung, emang kita mau kemana?" Tanya Jisoo antusias.
"Mau ke lapangan deket pertigaan kompleks rumahnya si Jimin."
"Lah, jauh dong."
"Kok tau?"
"Pernah diajak abang kesitu."
"Ohh, terus makanya kita pake mobil."
"Fiuw fiuw, Taehyung bisa nyetir."
"Yaiyalah, kirain kamu selain bisa nyetir motor, aku bisa nyetir apa?"
"Becak, odong odong, apalagi ya?"
Dengan spontan Taehyung menggerakkan jarinya diperut Jisoo yang membuat Jisoo tertawa dan mendahului Taehyung menuju mobil Taehyung.
Sampai didalam mobil, Taehyung mendekat kearah Jisoo dan memakaikan sabuk pengaman kursi jok Jisoo. Dan memberhentikan wajahnya didepan wajah Jisoo.
"Cium dong," rayu Taehyung.
"Gamau, Taehyung bauk."
Taehyung memasang muka melas andalannya dan menegakkan tubuhnya. Ia menyalakan mesin mobilnya dan mulai melajukannya.
"Jis, gimana kalo sama aku, kamutu ngomongnya gak kayak gitu?" Tanya Taehyung sambil sesekali melirik Jisoo.
"Emang Jisoo ngomongnya gimana?"
"Nah jangan ngomong kayak gitu sama aku, pakeknya aku-kamu. Bukan Jisoo- Taehyung. Ngerti?"
"Ohh, oke Ji- aku coba deh. Ehehehe."
"Siap, sayang."
"Sebenernya, aku ngomongnya tu lo-gue gitu sama temen."
"Lah? Kenapa pas ngomong sama Tzuyu kamu ngomongnya Jisoo Jisoo gitu?"
"Karna, gak kebiasa aja kalo ngomong aku kamu sama orang yang belum deket deket banget."
Taehyung terkekeh, ia menggerakkan tangannya menaruh tangannya di atas pucuk kepala Jisoo dan mulai mengusak rambut Jisoo pelan. Setelahnya ia pun menurunkan tangannya dan mulai menjalankan mobil nya.
Beberapa menit, hening menjadi suasana mereka berdua yang sibuk dengan kegiatan sendiri sendiri. Jisoo yang membalas chattan dari grup sahabat sahabatnya dan Taehyung yang fokus menyetir.
"Jis, mau buat panggilan sayang gak?" Seru Taehyung memecahkan keheningan.
Jisoo mengalihkan pandangannya dari handphonenya ke Taehyung, "panggilan sayang apa, Tae?"
"Aku manggil kamu Jichu. Gimana?"
Jisoo berpikir sejenak, "berarti aku manggil kamu, Hyun."
Tanpa mereka sadari, mereka telah sampai dilapangan dekat pertigaan kompleks rumah Suga. Disana terlihat Suga dan Jennie yang sedang asik berfoto foto. Lebih tepatnya, Jennie yang berfoto dan Suga yang memfoto.
Taehyung memakirkan mobilnya di tempat parkiran dan mematikan mesin mobilnya. Dengan langsung Taehyung, turun dari mobilnya dan menutup kembali pintu mobilnya.
Jisoo yang mengira Taehyung akan membukakan pintu untuknya pun kecewa karena ternyata tidak seperti itu. Jisoo melepas sabuk pengamannya dan turun dari mobil Taehyung.
Ia membanting pintu mobil dengan agak kencang sampai membuat dentuman keras. Taehyung terkaget dan menatap Jisoo dengan tatapan bingung.
"Apa liat liat." Seru Jisoo mendahului Taehyung.
Sudah 2 minggu, Jisoo dan Taehyung resmi menjalin hubungan sepasang kekasih. Juga sudah satu minggu, Jisoo mengurangi sikap manjanya demi Taehyung dan malah bertambah galak.
Meskipun begitu, Taehyung tetap mencintai Jisoo dengan tulus dan akan selalu mencintainya.
Taehyung adalah tipe orang yang akan mencintai tulus jika sudah mencintai.
Dan
Jisoo adalah cinta pertamanya.
Sang Ratu lah yang memenangkan permainan ini.
Tidak.
Permainannya,
Baru saja dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen. ' ✓
Фанфик『 김태형 × 김지수 ' s Alternative Universe, Many Typo's, Uppercase and Lowercase. 』 ☾︎ Taehyung, Jisoo ☽︎ ▹▹ ↻❝ Hai, untukmu si pemilik senyum manis, namun sekaligus si pemilik kenangan pahit. ❞ ©haechanda , 2O17