29

206 22 33
                                    

"Hoonie... Aku hamil.... Aku hamil anak kita...."

Ilhoon melihat Jennie berjalan ke arahnya dengan senyum bahagia. Tangan kirinya mengelus perutnya yang sedikit membuncit, dan tangan kanan melambai ke arah Ilhoon.

Namun, Ilhoon tidak mau menerimanya. Tidak mau menerima kehamilan Jennie.

"Nggak, nggak mungkin. Bukan anak gue! Bukan!"

"BUKAAAAN!!!!"

Ilhoon terbangun dengan sekujur tubuhnya basah oleh keringat. Seperti baru saja berlari, ia terengah-engah.

Cuma mimpi....

Ilhoon keluar dari ruang kerja setelah melihat jam di meja kerjanya menunjukkan pukul delapan pagi. Ia memang sengaja tidak tidur di kamar, karena Hyeraa ada di sana. Ia tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi.

Di dapur.

"Iya, Jae, gue nggak kenapa-napa. Ini gue lagi di rumah Kak Naeun.."

Hyeraa menerima telepon dari Sungjae dan ia pun terpaksa berbohong agar Sungjae tidak berpikiran macam-macam padanya. Ia juga berusaha berbicara dengan suara sekecil mungkin agar Ilhoon tidak mendengarnya. Dia saat ini sedang berada di rumah Ilhoon, dan dia tidak mau membuat masalah karena Sungjae lagi.

"Iya, gue berangkat kuliah kok..."

....

"Iya, Jae, iya.. Udah ya, gue mau siap-siap berangkat. Ntar gue ceritain kalo gue udah sampe kampus."

Hyeraa mematikan telepon Sungjae begitu ia selesai berbicara.

"Siapa?"

Tiba-tiba sebuah suara sukses membuat Hyeraa menahan nafas.

"Sungjae, ya?" Ilhoon kembali bertanya, namun nada bicaranya terdengar tidak biasa.

"Anu... Sayang, aku bisa jelasin... tadi itu...."

"Nggak apa-apa, kamu ada urusan kan sama dia?" ucap Ilhoon dengan santainya.

Pria itu mengambil botol minum dari dalam kulkas dan menenggaknya. Hyeraa hanya bisa terpaku. Ilhoon tidak seperti biasanya. Dia akan marah-marah jika Hyeraa masih berhubungan dengan Sungjae. Dia akan menjadikannya sebuah masalah besar jika itu menyangkut Sungjae.

Tapi kali ini, Ilhoon bahkan terlihat biasa saja.

"Hoon?"

"Hmm?" Ilhoon melirik Hyeraa dari balik botolnya.

"Kamu nggak marah?" tanya Hyeraa hati-hati.

"Nggak kok, emang kenapa?" Ilhoon malah balik bertanya.

"Biasanya kamu...."

Ilhoon meletakkan botol minumnya di pantry dapur. "Mulai sekarang aku nggak akan larang-larang kamu deket lagi sama Sungjae, lagian dia kan sahabat kamu."

Wajah Hyeraa nampak sekali terkejut dengan ucapan Ilhoon.

"Aku mandi dulu ya..." ucap Ilhoon setelah mengusap puncak kepala Hyeraa.

Hoon... Ada apa? Kenapa kamu aneh banget?

Bukan tidak bahagia melihat perubahan sikap Ilhoon, tapi Hyeraa seperti merasakan sesuatu yang aneh. Perubahan sikap Ilhoon yang begitu cepat membuatnya sulit untuk percaya.

***

"Jae..."

Sungjae menoleh ke arah suara. "Oy, Bang Changsub!"

IF YOU, LIKE THAT DAY! [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang