43

153 20 34
                                    

Hari perayaan ulang tahun Universitas Hankook telah tiba...

Bertempat di aula kampus, para mahasiswa memenuhi aula yang mampu menampung seribu orang tersebut. Di beberapa lokasi, seperti halaman kampus, atau lapangan telah berjejer tenda-tenda bazar. Berbagai mahasiswa di beberapa jurusan menampilkan karya ilmiah milik mereka untuk di lombakan. Acara di mulai dari pagi hari hingga malam hari sebagai acara puncak.

Malam puncak akan di isi dengan berbagai acara seperti musikal hingga dance cover.

Saat ini musikal tengah berlangsung. Dengan iringan musik dari tim orkesta milik Hyunsik, dialog perdialog sang aktor terdengar sampai di tempat Hyeraa berias saat ini.

"Jangan menor-menor, Hee.." ucap Hyeraa mengingatkan.

"Iya, iya, aman.."

Hyeraa akhirnya meminta bantuan Seunghee yang meriasnya. Alasannya, karena jika make up-nya jelek, Hyeraa bisa langsung marah padanya. Itu karena Hyeraa tidak terlalu suka untuk bermake up. Gadis itu memilih berdandan ala kadarnya untuk kegiatan sehari-hari.

"Selesai!"

Mata Hyeraa yang sejak tadi tertutup perlahan terbuka. Ia mendapati wajahnya penuh dengan tata rias yang tak terduga. Membuat gadis itu shoock namun akhirnya takjub karena ia menyukainya.

"Gimana? Lo suka nggak?" tanya Seunghee.

Hyeraa bisa melihat Seunghee dari kaca besar di hadapannya dan mengangguk tanda ia setuju.

"Makasih yaaa.." Hyeraa mendongak menatap Seunghee.

Hyeraa mencoba berdiri begitu Sungjae masuk ke ruang make up.

"Gimana? Udah...."

Kalimat Sungjae terhenti begitu ia melihat Hyeraa. Matanya tak lepas memandangi penampilan gadis itu malam ini. Dengan balutan dress sifon selutut berwarna soft-blue, serta rambut pirangnya dibiarkan tergerai ke bagian pundak kanan. Tak lupa pula Seunghee memberi hiasan jepit kupu-kupu di bagian kiri kepala Hyeraa, menjadikan gadis mungil itu bak putri yang siap menunggu sang Pangeran menjemputnya. Siapa Pangeran itu? Tentu saja, Yook Sungjae yang saat ini tengah terpaku karena kecantikan Lee Hyeraa.

Hyeraa melambai-lambaikan tangan di hadapan Sungjae. Namun pemuda itu masih tak bergeming. Hyeraa menoleh ke Seunghee mencoba meminta bantuan untuk menyadarkan laki-laki ini.

Seunghee berdehem. "Ya udah gue keluar dulu ya, Raa, mau nemuin Peniel."

"Eh, mau ke mana lo, Hee?"

Terlambat. Seunghee dengan cepat berlari meninggalkan Hyeraa dan Sungjae di ruang make up saat ini. Sungjae masih saja terpaku. Pemuda itu belum juga usai mengagumi kecantikan gadis yang sudah menjadi sahabatnya bertahun-tahun. Tampak sekali wajah Hyeraa memerah karena malu.

"Jae, udah ih jangan liatin gue kaya gitu mulu.." Hyeraa meninju pelan dada Sungjae.

Sungjae akhirnya tertawa lalu tanpa sadar memeluk Hyeraa. Membuat gadis itu kaget dan langsung menahan nafas.

"Lo cantik banget malem ini..."

Sejak 'adegan' berpelukan malam itu, hubungan Hyeraa dan Sungjae semakin dekat. Bukan hanya sebagai sahabat, namun sudah seperti sepasang kekasih. Hanya saja tidak ada kesepakatan di antara mereka berdua untuk memutuskan berpacaran. Keduanya hanya menjalani hubungan seperti biasa. Seperti yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun. Sungjae dan Hyeraa sepertinya tidak membutuhkan kata 'pacaran' lagi dalam hubungan mereka. Selama mereka saling mengerti perasaan masing-masing dan saling nyaman satu sama lain.

"Eh, kalian ngapain berduaan?"

Suara Chorong membuat Sungjae dan Hyeraa sontak melepas pelukannya. Tampak pipi Hyeraa memerah karena malu, sementara Sungjae hanya meringis. Terlihat Chorong dan Changsub tengah berdiri di depan pintu ruang make up.

IF YOU, LIKE THAT DAY! [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang