36

157 23 6
                                    

Mata Hyeraa enggan terpejam. Ia masih memikirkan kata-kata Sungjae sore tadi. Apalagi Sungjae tidak kembali ke kamar Hyeraa lagi bahkan sampai Shinwon dan Namjoo pulang dari rumah sakit.

Sementara Minhyuk dan Naeun hanya datang pagi hari dan pulang pada siang hari. Minhyuk juga sudah berkata pada Hyeraa bahwa besok ia tidak bisa menjemput Hyeraa dari rumah sakit. Jadi mau tidak mau Hyeraa harus pulang dengan Sungjae.

"Sungjae kemana lagi, ih!" Hyeraa menggerutu.

Tunggu! Apa sekarang gadis itu mulai ketergantungan pada sahabatnya?

Jam dinding di kamarnya menunjukan pukul sebelas malam dan suasana rumah sakit itu pun sudah sepi.

Karena infus di tangannya sudah dilepas sejak pagi, Hyeraa pun keluar kamar sembari melihat sekitar koridor di depan kamarnya. Baru beberapa langkah dari pintu kamarnya, ia menangkap sosok pria yang sejak tadi ia cari, Sungjae.

"Jae..."

Hyeraa semakin terenyuh kala melihat Sungjae yang sedang tertidur di kursi tunggu yang ada di koridor rumah sakit. Hanya berbantalkan tas kuliah, Sungjae meringkuk merapatkan badannya karena AC rumah sakit yang dingin.

Sungjae rupanya masih menunggu Hyeraa meskipun hanya dari luar. Hyeraa lalu kembali ke kamarnya dan mengambil selimut tebal dari dalam lemari yang ada di kamarnya.

Hyeraa menyelimuti tubuh Sungjae dengan selimut. Begitu selimut ia rapatkan pada dada Sungjae, gadis itu tidak sengaja menatap wajah terlelap Sungjae. Begitu tenang, masih terlihat lebam pada sebagian wajah tampan Sungjae. Tanpa disadari tangan kanan Hyeraa perlahan mengusap pipi Sungjae.

"Makasih, Jae.. Maafin gue selalu ngerepotin elo..." ucap Hyeraa lirih.

Seketika jantung Hyeraa mendadak berdebar hebat. Ia menyadari perbuatannya.

Gue ngapain dah????

Sungjae merasakan sesatu di tubuhnya. Pemuda itu terbangun dan mendapati Hyeraa yang tengah tertidur dengan posisi duduk di kursi di dekatnya.

Ia melihat selimut yang tadi menutupi tubuhnya, lalu tersenyum. Sungjae merasa bahwa itu selimut dari Hyeraa.

"Raa..." Sungjae membangunkan Hyeraa.

"Heuh..." Gadis itu perlahan membuka matanya.

"Lo ngapain tidur di sini? Di sini dingin." kata Sungjae.

Hyeraa mengucek matanya. "Gue nggak bisa tidur di kamar sendiri."

Sungjae tertawa kecil. Gemas dengan sikap manja sahabatnya itu.

"Lo sendiri ngapain tidur di sini? Kan gue jadi sendirian!" gerutu Hyeraa.

"Ya udah ya udah masuk gih ke kamar, iya gue temenin lo deh." ucap Sungjae.

Sungjae menuntun Hyeraa berjalan kembali ke kamar dan membantunya berbaring.

"Jae..."

"Hem?" Sungjae menyelimuti tubuh Hyeraa.

"Maafin gue..."

"Buat apaan?"

"Nyusahin lo mulu.. dan... makasih yaa..."

"Apa lagi?"

"Udah jadi orang paling baik yang pernah gue kenal..."

"Sejak kapan lo jadi sok mellow gini sama gue?" ledek Sungjae.

"Yeh tuyul! Nyesel gue ngomong begitu!" Hyeraa memalingkan wajahnya dengan cemberut.

Sungjae tertawa lalu meraih tangan Hyeraa. "Ini semua karena janji gue sama orang tua lo..."

IF YOU, LIKE THAT DAY! [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang