38

197 22 29
                                    

"Ini bagus nggak, Hoon?"

Ny. Jung sedang memilih-milih kemeja untuk Ilhoon kenakan saat acara pertunangannya nanti. Karena terus dipaksa, akhirnya Ilhoon mengikuti permintaan ibunya untuk memilih baju. Sementara Jennie tengah mencoba beberapa gaun yang cocok untuknya.

"Apa ajalah, Ma..." sahut Ilhoon malas.

Pada sebuah butik yang terkenal di Seoul, Jennie dengan wajah bahagia tengah beberapa kali melihat ke arah kaca, untuk memastikan apakah gaun itu akan cocok untuknya.

Ia memilih gaun tanpa lengan hingga memperlihatkan bahunya yang cantik. Dengan ornamen yang bling-bling serta warna biru muda, membuat gadis itu semakin cantik.

Jennie keluar dari ruang ganti. "Hoonie, gimana?" tanya Jennie berharap Ilhoon juga seantusias dirinya.

Namun, ternyata kecantikan Jennie tak mampu membuat Ilhoon berpaling sedikitpun. Pemuda itu masih saja enggan menanggapi apapun yang berhubungan dengan pertunangannya.

"Bagus nggak, Hoon?" tanya Jennie kembali.

"Eoh, bagus kok.." jawab Ilhoon singkat.

"Ih kok cuma gitu sih?" ucap Jennie sedikit kesal.

"Woah, kamu cantik sekali sayang..." puji Ny. Jung yang terpana dengan kecantikan calon menantunya itu.

Di saat ia tengah berkeliling pada sudut butik tersebut, melalui kaca butik, Ilhoon tidak sengaja melihat Sungjae tengah melintas di depan butik. Dengan sepedanya, tampak sebuah bungkusan tergantung pada bagian depan sepeda.

Mau ke mana tuh bocah..?

Ilhoon mulai penasaran, ia pun segera keluar dari butik dan mengejar Sungjae setelah berpamitan pada ibu dan Jennie dengan alasan ada urusan mendadak.

Ilhoon mengikuti Sungjae dengan mobilnya. Ternyata Sungjae baru dari apotik untuk mengambil obat.

Ilhoon paham betul jalan yang ia lalu saat ini, yaitu jalan menuju rumah Hyeraa.

Ia menghentikan mobilnya tidak jauh dari rumah Hyeraa, di mana Sungjae memarkirkan sepedenya tepat di depan gerbang.

Sungjae membuka gerbang, tampak Hyeraa juga keluar hanya mengenakan pakaian rumahnya. Ilhoon masih memperhatikan gerak-gerik keduanya.

"Ngapain keluar? Di luar dingin, nanti lo tambah sakit, Raa.." kata Sungjae.

"Gue bosen di dalem terus, temenin gue jalan-jalan ya.." ajak Hyeraa.

"Sekitar sini aja, jangan jauh-jauh."

"Iyaa..."

"Eh, bentar!"
Sungjae berlari masuk ke rumah Hyeraa. Tak lama keluar dengan membawa jaket.

"Lo masih sakit, pake ini.."
Sungjae mengenakan jaket pada Hyeraa.

Gadis itupun hanya bisa menerima setiap perhatian dari sahabatnya.

Matahari pagi itu bersinar cerah namun cuaca terasa dingin. Sesekali Hyeraa mengusap-usap kedua tangannya agar terasa hangat. Terkadang Sungjae juga menggenggam tangan Hyeraa memastikan gadis itu tidak kedinginan.

Rasa cemburu mulai menyelimuti perasaan Ilhoon. Pemuda itu masih belum bisa merelakan Hyeraa dengan pria manapun, apalagi Sungjae.

Perlakuan manis Sungjae membuat Ilhoon semakin emosi. Terlebih Hyeraa juga terlihat sangat bergantung pada Sungjae.

***

"Kamu kenapa, Sayang?" tanya Jennie yang sejak tadi hanya berdiam saja.

IF YOU, LIKE THAT DAY! [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang