*Jangan diplay kalo nggak mau makin baper 😶
Hyeraa duduk pada sebuah bangku panjang yang ada di sekitar Namsan Tower. Ia mengeratkan jaketnya karena udara semakin dingin.
Aku bakalan tetep di sini sampe kamu dateng, Hoon!
Iya, akhirnya Hyeraa memutuskan untuk menunggu Ilhoon di Namsan Tower. Alasan kenapa ia menunggu di sini, adalah karena ini tempat di mana hubungan mereka di mulai.
Ilhoon menyatakan perasaannya, dan Hyeraa menerimanya, di sini. Semua masih teringat jelas oleh Hyeraa, membuat hatinya semakin sakit. Gadis itu kembali meneteskan air matanya.
"Raa..."
Hyeraa seketika menoleh ke suara tersebut. Seorang pria yang ia tunggu selama berjam-jam, sudah ada di depan matanya kini. Membuat Hyeraa tersenyum penuh arti di sela-sela tangisnya.
"Akhirnya kamu dateng juga." ucap Hyeraa.
"Sorry, tadi aku...."
"Nggak apa," Hyeraa memotong kalimat Ilhoon. "Toh aku bakalan nunggu di sini sampe kamu dateng."
Ilhoon terdiam. Kini keduanya tengah berdiri saling berhadapan. Ilhoon melihat jelas wajah bengkak Hyeraa akibat menangis.
"Ngomong langsung!" pinta Hyeraa.
"Apa?" Ilhoon tidak mengerti maksud Hyeraa.
"Yang kamu chat tadi pagi ke aku!" tegas Hyeraa.
Ilhoon terdiam. Ia tidak menyangka Hyeraa akan meminta mengucapkannya langsung. Padahal ia sengaja meminta putus lewat pesan agar ia tidak melihat langsung keadaan Hyeraa. Tapi sekarang, gadis itu malah memintanya mengatakan langsung di hadapannya saat ini.
"Raa, tapi..."
"Kenapa? Nggak berani?"
Hembusan angin membuat udara semakin dingin malam ini.
"Bukan.. maksudku, kamu nyuruh aku ke sini cuma mau ngomong ginian?" tanya Ilhoon masih belum mengerti.
"Kamu nggak malu, tah, Hoon? Kamu cowok lho! Kamu minta aku jadi pacar kamu, kamu ngomong langsung. Terus sekarang kamu minta putus cuma lewat chat doang? Kamu cewek apa cowok sih?" Hyeraa tidak bisa menahan diri lagi.
Ilhoon tersentak. Kata-kata Hyeraa seolah menusuk jantungnya.
"Ngomong!" pinta Hyeraa lagi.
Ilhoon menghela nafas berat. Ia benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Sesungguhnya ini adalah hal yang paling berat untuknya. Melihat bekas air mata di wajah Hyeraa saja ia sudah merasa tersayat, dan sekarang ia harus memutuskan langsung hubungan dengan gadis ini.
"Raa..." ucap Ilhoon lirih.
"Aku mau kamu ngomong langsung, Hoon!"
Ilhoon benar-benar frustasi. Ia menangkupkan kedua tangannya ke wajahnya. Ia menghela nafas lagi.
"Aku.... mau kita.... putus..."
Akhirnya Ilhoon beranikan diri untuk mengatakannya.Hyeraa tersenyum getir, "kenapa?"
Ilhoon terbelalak, ia tidak menyangka harus mengutarakan alasan itu.
Apa lagi yang kamu mau, Raa?
"Kenapa kamu minta kita putus?" tanya Hyeraa lagi.
"Apa lagi yang kamu mau dari aku, Raa?" tanya Ilhoon frustasi.
"Karena Jennie?"
"Raa!"
Hyeraa tertawa, tawanya terdengar semakin menyayat hati Ilhoon.
"Jadi, bener karena Jennie? Oh, Tuhan, kenapa aku nggak sadar ini dari kemarin-kemarin?" Hyeraa mengutuk dirinya sendiri. "Harusnya aku tau kalo selama ini kamu udah banyak bohong sama aku, Hoon!"
"Kamu alasan nggak bisa nemenin aku karena ada kerjaan, dan ternyata itu karena Jennie? Kamu akhir-akhir ini jadi sering marah-marah nggak jelas cuma biar aku nurutin kemauan kamu dan nggak curiga? Iya, Hoon?" Suara Hyeraa bergetar.
"Tapi kamu ada apa-apa sama Sungjae, kan?" Kali ini Ilhoon yang menuduh Hyeraa.
"Nggak usah memutarbalikkan fakta, Jung Ilhoon!" Mata Hyeraa tajam menatap Ilhoon. "Kamu tau aku sama Sungjae emang udah sahabat dari kecil, dan aku juga udah berkali-kali tegasin sama kamu kalo aku sama Sungjae nggak lebih dari sekedar sahabat!"
"Alah, itu kan alasan kamu aja. Aku tau Sungjae suka sama kamu!" Ilhoon mendengus.
"Liat! Kamu bahkan masih aja nuduh aku kaya gitu. Terus, gimana kamu sama Jennie? Kapan tanggal tunangan kalian ditentukan?" Hyeraa kembali membuat Ilhoon kaget bukan main.
"Raa... Kamu...."
"Kenapa? Kaget karena aku tau? Bukannya kamu udah setuju sama perjodohan kalian, makanya kamu minta putus sama aku?"
Kali ini Ilhoon sudah tidak bisa melawan lagi. Hyeraa sudah tahu semuanya.
"Apa yang udah kalian lakuin selama kamu di New York?" tanya Hyeraa.
"Raa, aku nggak..."
Hyeraa tersenyum, "aku nggak tau apa yang udah terjadi sama kalian di sana. Tapi asal kamu tau, selama ini aku selalu berusaha jujur sama kamu. Aku berusaha buat nggak bohong sama kamu." Hyeraa mengatur nafas. "Aku bahkan lebih milih kamu marahin aku karena aku jalan sama Sungjae daripada aku harus bohong sama kamu!"
Air mata Hyeraa semakin deras membuat dada Ilhoon semakin sesak.
"Kamu tau? Aku justru lebih banyak bohong sama keluargaku sendiri daripada kamu. Bang Minhyuk sering marahin aku karena aku selalu belain kamu. Aku mati-matian belain kamu, aku mohon-mohon supaya Bang Minhyuk restuin hubungan kita..."
"Raa...." Ilhoon tidak sanggup meneruskan kalimatnya.
"Dan ternyata selama ini perjuangan aku sia-sia? Usahaku percuma? Kamu bahkan nggak pernah bisa jujur sama aku, kamu bahkan khianatin aku sama cewek lain!" Tangis Hyeraa semakin pecah.
"Raa, aku minta maaf...."
"Nggak, harusnya aku yang minta maaf. Aku nggak sepadan dengan keluargamu. Aku bukan orang kaya..."
"Raa...."
"Aku cuma yatim piatu, aku cuma adik seorang Abang yang cuma kerja di perusahaan kecil." Hyeraa tersenyum miris. "Aku bahkan nggak cantik, jauhlah sama Jennie yang punya semuanya. Ah, bodoh banget aku jadi cewek, masih aja ngarep yang mungkin bukan buat aku."
Hyeraa kembali menyalahkan dirinya.
"Cukup, Raa! Aku cinta kamu apa adanya!" Tanpa sadar Ilhoon meninggikan suaranya.
"Cinta? Nggak salah ngomong? Ini yang namanya cinta? Omong kosong!" Hyeraa menghapus air matanya.
"Aku.... nggak bisa.... ngelawan orang tuaku, Raa..." ucap Ilhoon lirih.
"Aku tau, aku juga nggak minta kamu buat ngelawan orang tuamu. Lagipula aku minta kamu ke sini bukan untuk mengemis-ngemis supaya kita balikan. Aku cuma mau kamu nggak jadi cowok pengecut mutusin cewek cuma lewat hape."
Ilhoon merasa terkejut, ia mengira Hyeraa akan memohon agar dia tidak mengakhiri hubungan mereka. Namun nyatanya, Hyeraa hanya ingin mendengar ucapan itu langsung dari bibir Ilhoon.
Hyeraa meraih tasnya bersiap untuk pergi dari tempat itu.
"Hyeraa..." Ilhoon meraih kedua tangan Hyeraa. "Sampai kapanpun, hatiku cuma buat kamu, aku minta maaf.."
"Udahlah, Hoon!" Hyeraa melepaskan tangannya dari genggaman Ilhoon. "Kita udah nggak ada apa-apa mulai sekarang. Jangan pernah ucap kalimat itu lagi, dan.... aku harap... kita nggak akan ketemu lagi."
Hyeraa pergi meninggalkan Ilhoon yang terpaku di tempatnya dengan sejuta rasa bersalah.
Maafin aku, Raa....
—★—
#TBCSumpah aku emosional banget nulis ini 😭💔
Sengaja part ini ahir dari hubungan Ilhoon dan Hyeraa, asli beneran patah hati 😢💔 Hyeraa kuat yaaa ({})Eros
KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU, LIKE THAT DAY! [COMPLETE]
Fanfiction[TAHAP REVISI] Tidak ada persahabatan yang murni antara lelaki dan perempuan, yang ada hanya cinta dalam diam... Cast: °Lee Hyeraa (OC) °Yook Sungjae °Jung Ilhoon °Kim Jennie And another cast... #14 - sungjaebtob #561 - btob #60 - jennieblackpink #...