Epilog

210 26 25
                                    

Di satu hari Minggu pagi yang cerah. Hyeraa tengah duduk di salah satu bangku di gazebo halaman depan rumahnya. Ditemani semilir angin musim gugur, Hyeraa tengah asik membaca buku sembari sesekali merekatkan cardigan tebalnya.

"Ciye yang bentar lagi jadi ibu.." goda Sungjae.

Sungjae yang hanya mengenakan celana olahraga hitam panjang serta kaos putih oblong, menghampiri dan duduk di samping sang istri.

"Tapi lumayan lho, buku panduan hamil dari Mama bantu aku banget.." ucap Hyeraa.

Yup, Hyeraa yang tengah hamil muda sedang giat-giatnya mempelajari semua tentang ibu hamil. Naeun dan sang mertua pun tak segan-segan memberinya masukan, apalagi kehamilan Hyeraa masih terhitung muda, yakni 4 minggu.

"Kalo cowok, kasih nama siapa ya, Yang?" Hyeraa mengusap perutnya yang sudah mulai membuncit.

"Hmm, siapa yaa.."

"Pokoknya harus ada 'Yook'nya!"

Sungjae menatap datar Hyeraa. "Ya iyalah, kan aku Ayahnya. Masa iya mau aku kasih nama Jung.."

"Ih apaan sih? Kenapa juga bawa-bawa nama itu.." sahut Hyeraa jutek.

Entah kenapa Sungjae tiba-tiba menyebut marga dari Ilhoon, Jung.

"Ciyee yang keingetan mantan.." goda Sungjae sambil menyenggol pundak istrinya.

"Sayang, aku lagi hamil ya, jangan sampe ngaruh ini ke perut aku." ancam Hyeraa.

"Hahahaha gitu aja marah ah.. Tapi beneran deh, kayanya semenjak kita mau acara annive kampus itu, aku nggak pernah liat dia lagi." kata Sungjae penasaran.

"Dia nonton kita duet lagunya Bang Hyunsik kok.." kata Hyeraa.

"Hah? Serius? Kok aku nggak liat? Kamu kenapa nggak bilang sama aku?" protes Sungjae.

"Dih ngapain bilang? Nggak ada faedahnya juga, lagian aku juga nggak ngobrol apa-apa sama dia. Cuma tau dia dari panggung doang, dia berdiri di belakangnya Seunghee sama Bang Peniel." jawab Hyeraa, lalu kembali membaca buku.

"Eh tapi ngomong-ngomong, dia ke mana sekarang?" tanya Sungjae penasaran.

Hyeraa menghela nafas.
"Kata Jisoo, Ilhoon pindah ke New York sama Jennie, nggak lama abis acara annive itu. Dan mereka ngadain pernikahan di sana.."

"Lho, kapan Jisoo ngasih tau kamu?" tanya Sungjae.

"Waktu acara kelulusan kita..."

"Ooh gitu.." Sungjae mengangguk paham.

"Ya udahlah ya, kita udah punya kehidupan masing-masing ini. Udah punya takdir masing-masing, tinggal jalanin aja apa yang jadi takdir kita, kan." kata Hyeraa.

"Ulululuh pikiran istriku sekarang udah mulai dewasa yaa.." puji Sungjae sambil mengusap lembut rambut Hyeraa.

Memang, sejak acara anniversary Universitas Hankook yang lalu, Hyeraa tidak pernah melihat Ilhoon lagi. Dan saat acara kelulusannya, Jisoo memberitahu Hyeraa kalau Ilhoon sudah pindah ke New York. Tidak hanya Ilhoon, bahkan seluruh Keluarga Jung pun turut pindah ke New York. Sementara perusahaan Keluarga Jung yang di Korea mereka titipkan pada orang kepercayaan Tn. Jung.

"Oh ya, tadi kamu bilang pengen makan salad buah kan, aku bikinin dulu yaa.."
Hyeraa beranjak hendak masuk rumah, namun Sungjae menahannya.

"Nggak ah, udah nggak pengen.." jawab Sungjae.

"Kok gitu?"

"Kan pengennya tadi, sekarang udah nggak..."

Hyeraa menutup bukunya lalu menatap tajam pada Sungjae.
"Tuh kan, kamu kebiasaan! Gini nih kalo..."

Cup.

Sebuah kecupan manis mendarat di bibir Hyeraa dari Sungjae. Membuat Hyeraa menghentikan kalimatnya.

"Aku maunya ini..."

Sekali lagi, Sungjae mengecup manis bibir mungil Hyeraa. Wanita yang tengah hamil muda itu tak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Kamu ah..."
Hyeraa memukul pelan dada Sungjae.

"Lagi, ah.."

Sungjae meraih dagu Hyeraa dan mendekatkan bibirnya dengan bibir Hyeraa. Sungjae perlahan melumat bibir mungil Hyeraa, sementara Hyeraa hanya bisa memejamkan mata. Keduanya tenggelam dalam perasaan masing-masing.

"Astaga! Mama ganggu ya.."

Tiba-tiba Hyeraa dan Sungjae dikejutkan dengan kedatangan Ny. Yook. Wanita paruh baya itu berdiri di depan pintu pagar sambil menutup matanya. Hyeraa dan Sungjae hanya bisa tertawa malu.

"Maaf, maaf, ya udah Mama pulang deh ya. Kalian terusin aja.." ucap Ny. Yook hendak pergi.

"Eh, Ma, nggak kok. Hahaha.." kata Sungjae.

Pemuda itu menghampiri sang ibu dan mengajaknya gabung bersama Hyeraa. Ny. Yook pun duduk di samping sang menantu.

"Maaf yaa, Mama nggak tau kalian..."

"Ih apa sih, Ma. Nggak apa-apa kali.." sahut Hyeraa sambil ketawa.

"Oh, ya, ini Mama bawain bubur kacang ijo buat kalian sarapan.."

Ny. Yook membuka rantang yang ia bawa dari rumah.

"Mama tau aja, Jae lagi pengen bubur.." celetuk Sungjae.

"Lah tadi katanya pengen salad buah, sekarang bubur, gimana sih?" tanya Hyeraa bingung.

"Namanya juga orang ngidam, Sayang.." sahut Sungjae sambil meringis.

"Gini nih, kalo istri yang hamil tapi yang ngidam suami.." ujar Ny. Yook.

"Tapi nggak apa-apa aku yang ngidam, Ma, untungnya juga ngidamnya nggak yang aneh-aneh. Coba kalo Hyeraa yang ngidam, pasti ribet.." ucap Sungjae.

"Oh, jadi aku ngeribetin kamu? Oke, mulai sekarang aku bakalan ngapa-ngapain sendiri!" kata Hyeraa sambil cemberut.

"Yeuh sewot aja ibu hamil. Bukan gitu, maksud aku, nanti kalo misal kamu ngidam tapi aku nggak di rumah kan repot, Sayang, kasian calon jagoan ayah kalo bundanya pengen tapi nggak kesampaian.." ujar Sungjae sembari mengelus perut Hyeraa.

"Udah udah kalian ah berantem mulu pagi-pagi. Nih.."

Hyeraa dan Sungjae menerima mangkuk berisi bubur dari Mamanya.

"Aunty Hyeraa!!!"

Tiga orang yang tengah asik makan bubur pun menoleh ke arah sumber suara.

"Minwoo!!" panggil Hyeraa.

Anak laki-laki berusia dua tahun itu berlari menghampiri Sungjae dan langsung menggendongnya.

"Duh jagoan Om Jae udah besar yaa.."

"Om, ayo maen game sama aku.." ajak anak kecil itu.

"Ayo, siapa takut!" jawab Sungjae.

"Minwoo, Ayah sama Bunda kamu mana?" tanya Hyeraa.

"Itu!"

Naeun dan Minhyuk melambaikan tangan setelah menutup pintu gerbang.

"Wah kebetulan nih lagi pada ngumpul yaa.." ucap Naeun.

Rumah Hyeraa setiap hari biasa memang sepi, hanya sang mertua yang selalu datang menengoknya. Tapi kali ini keluarga kecil Minhyuk datang membawa jagoan kecilnya, Minwoo. Bocah laki-laki itu sedang lincah-lincahnya berlari dan berbicara. Minwoo sangat dekat dengan Sungjae, dan kali ini pun ia tidak mau pisah dari Om tampannya.

Hyeraa bahagia memiliki keluarga yang selalu sayang padanya. Suami yang selalu menjaganya, mertua yang selalu perhatian padanya, juga sang kakak yang tak pernah lupa menanyakan keadaan dirinya. Hidupnya pun sebentar lagi akan lengkap dengan kehadiran sang buah hati hasil cintanya dengan Sungjae. Laki-laki atau pun perempuan tak masalah baginya, asalkan sang anak dan ibunya sehat semua. Well, semoga dilancarkan sampai hari persalinan ya, Lee Hyeraa :')

IF YOU, LIKE THAT DAY! [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang