s e c h s

1.6K 368 7
                                    

....

Ini keren sekali! Pergi ke hutan langka untuk memotret keadaan alam di sini. Yap! Aku memang nekat, pergi ke hutan belantara sendirian, karena teman-temanku tidak ada yang mau menemaniku. Mereka malah bercerita mengenai mitos-mitos tahayul hutan ini, ah, ini sudah jaman modern bung! Mana mungkin hal-hal seperti itu masih ada.

Hari sudah siang, aku memotret banyak hal di sini. Dari mulai pohon unik yang menjulang tinggi, binatang-binatang langka, bahkan aku menemukan seekor kelinci barusan, warna bulunya abu-abu dan kedua matanya berwarna hijau, lalu ada bunga berwarna putih dengan corak merah seperti darah di kelopaknya, benar-benar hutan yang unik!

Aku terus berjalan, menelususri hutan, sepertinya aku masuk semakin dalam karena pohon-pohon di sekitarku mulai terlihat begitu lebat. Banyak hewan melata yang melirik ke arahku dan tak ku sia-siakan momen itu bersama kameraku. Jika begini, aku yakin pameranku yang selanjutnya akan lebih ramai!

Hingga aku pun sampai di sebuah sungai kecil, yang seperti menjadi pembatas dengan hutan di seberang sana. Aku memilih beristirahat kali ini, rasa lapar dan haus menderaku. Segera kubuka kotak makanku dan botol minumku, saat ini aku sedang duduk di bawah pohon pinggir sungai yang airnya tampak tenang seperti tak memiliki arus.

Seusai makan, aku kembali berjalan. Menyeberangi sungai, hutan yang aku telusuri semakin gelap, bunga bercorak merah yang aku temukan kini semakin banyak. Tiba-tiba perasanku menjadi tidak enak, ada aura dingin yang meniup tengkukku saat ini. Aku pun tetap berjalan, kali ini sambil menyalakan senter yang aku bawa.

Bunga bercorak merah itu aku temukan lagi, selalu ada di bawah pohon besar. Kali ini aku menemukan bunga yang sama namun tanpa corak merah, aku pun tertarik padanya, mendekati bunga itu dan seketika aku merasakan ada tetesan yang jatuh dari atas.

Aku melihat bunga yang ada di pohon lain, bunga itu bercorak merah tapi aku yakin barusan bunga itu tertetesi noda merah. Buru-buru aku mendekati bunga tersebut, dan benar, ada tetesan merah lagi dan saat memperhatikannya, noda itu seperti darah ... kental dan berbau anyir.

Aku mendongak dengan perlahan, pohon kali ini tidak terlalu tinggi. Mendadak kedua mataku membulat, mulutku terbuka dengan lebar, menatap pemandangan mengerikan di atasku.

Mata kami bertemu, mata itu sangatlah kosong, dengan senyum yang dibuat secara paksa bahkan hingga sampai telinganya. Dari sanalah darah itu menetes, pertanda buruk, itu yang otakku berikan. Aku segera berlari namun sepertinya aku ceroboh, menginjak sebuah tali yang berupa perangkap.

Kakiku terikat dan tali itu menarikku dengan posisi terbalik, menarikku tinggi setinggi pohon-pohon itu. Aku panik setengah mati, tepat di bawahku, ada bunga putih yang tidak bercorak merah.

Apa jangan-jangan semua ini....

Aku ingin menjerit. Meminta bantuan tapi tubuhku seketika kaku, ada mata lain di hadapanku. Ia tersenyum dengan lebar, memperlihatkanku sebuah belati berkarat yang tampak mengerikan. Kedua matanya berwarna hijau.

"Ayo tersenyum selamanya."

....

Udara malam, adalah yang Taehyung butuhkan saat ini. Begitu tubuhnya sudah merasa lebih baik, nafsunya pada kantung darah di dalam kotak pun mulai sedikit berkurang. Dan lagi-lagi ia hanya bisa menegak air mineral untuk sekadar meredakan dahaganya yang mencekik. Seharian kemarin yang ia bisa lakukan hanya berbaring, ada ketakutan besar yang muncul membuat Taehyung tidak kuat untuk sekadar bangkit dari kasur.

Pergerakannya seperti diawasi dan itu membuatnya menjadi tidak nyaman. Belum lagi panggilan yang terus tertera di ponselnya yang semalaman tidak ia buka.

die Zeit fängt an✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang