v i e r

1.8K 415 71
                                    

...

Aku ketakutan. Mendekam di dalam lemari kamarku yang kosong. Kupeluk kedua lututku yang ditekuk sembari menyembunyikan wajahku di celah yang ada di kedua lututku. Sungguh, kalau tahu begini seharusnya aku tidak main-main dengan orang itu.

Dua jam yang lalu seseorang mengajakku mengobrol di sosial media. Kupikir dia sama denganku yang sedang bosan saja. Aku sedang di rumah sendirian dan aku berada di dalam kamarku yang berada di lantai dua. Mulanya percakapan kami berlangsung normal, tidak ada yang aneh.

Sampai, entah siapa yang memulai sebuah drama. Kupikir akan drama soal percintaan, namun ternyata dia memiliki kesukaan yang unik. Yaitu soal riddle pembunuhan, aku menjalankan peranku dengan baik sebagai korban yang tengah berusaha kabur.

Hingga ....

Ketakutan itu muncul di diriku, dengan mula bulu kudukku yang merinding. Percakapan kami menjadi gelap dan terkesan horor, hingga apa yang dia ketikan seolah langsung terjadi padaku.

Stranger: aku memasuki rumahmu sekarang.

Stranger: aku berada di ruang tamu.

Sial! Kupikir itu hanyalah candaan, aku membalas dengan tawa meski diiringi dengan rasa takut.

Stranger: aku mengecek dapurmu

Stranger : kau di mana?

Apa ini? Tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki di lantai bawah. Jangan langsung menduga aku akan keluar dan mengecek, kedua mataku menatap nanar pada layar komputerku yang menyala terang.

Stanger: aku mengecek kamar tamu. Wow, ada patung kucing di sini?

Dari mana dia tahu? Apakah ini sungguhan? Lantas aku segera memasuki lemariku, lemari yang kupikir adalah teman paling aman saat ini. Aku tidak berani keluar, sekalipun bunyi notifikasi komputer terus berbunyi yang sudah seperti nada-nada kematianku.

Inikah akhir hidupku? Jika saja aku bisa kembali memutar waktu. Seharusnya aku tidak usah menanggapi orang asing, seperti kata ibu, "Jangan pedulikan orang asing. Jangan ingin terlibat dengan orang asing, karena tidak semua orang itu baik."

Dalam sekejap, semua seperti berputar kembali. Di mulai dari masa kecilku, saat aku memasuki TK. Bagaimana aku bermain dengan teman-teman lamaku, oh Tuhan. Apa ini benar-benar akhirnya?

Kudengar langkah kaki mendekati kamarku, berjalan dengan pelan dan seolah santai. Lalu, knop pintu kamarku dibuka namun sudah kukunci dari dalam. Lamban laun suara dobrakan kencang terdengar, ingin rasanya aku menangis dan berteriak tapi seluruh anggota tubuhku seolah lumpuh seketika.

Stranger: I found you.

Stranger: Come on, keluarlah.

Stanger: Aku menunggumu.

***

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, tapi begitu aku membuka mata yang kudapati adalah serpihan cahaya dari celah lemariku dan begitu aku sedikit memajukan wajahku. Wajah itu ada, dia dengan kedua matanya yang menatapku semalaman, yang bersabar menantiku keluar.

Apakah kau tahu cara berpikir psikopat? Ya, mereka akan membiarkan korbannya stres dan ketakutan sendiri dalam ruangan sempit seperti ini, lalu akhirnya menyerahkan diri pada sang algojo.

"Keluarlah."

....

"Kau tampak pucat, Taehyung."

die Zeit fängt an✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang