z w o e l f

1.4K 332 34
                                    

Pukul delapan pagi, hari Minggu, dan hujan. Komposisi yang pas untuk bersantai di rumah, di bawah selimut hangat dan berpelukan bersama ranjang. Tapi itu bukanlah komposisi yang pas untuk berkencan.

Ranum merah muda itu mencebik, sangat imut, menandakan kalau sang pemilik tengah kesal. Kalau boleh berlebihan, mood-nya sedang sangat hancur saat ini. Jungkook menatap tetesan air hujan yang cukup deras turun dari atap halte bus. Memandang tetesan-tetesan air tersebut dengan pandangan menyalahkan.

"Padahal aku ingin ke taman wahana," keluhnya dengan suara yang jelas sekali bahwa ia sedang kesal.

Taehyung menarik senyum tipisnya. Sebelah tangannya tergerak untuk mengusak surai hitam milik Jungkook dengan lembut, terlampau lembut hingga membuat yang lebih muda terlena. Kedua matanya mendadak terkunci pada wajah pria itu, sedangkan jantungnya berdebar menyebarkan rasa hangat ke seluruh tubuh.

Buru-buru Jungkook memutuskan pandangannya saat bus yang menjemput datang. Mereka memasuki bus yang tidak teralu ramai itu, hari masih terbilang pagi untuk beraktivitas di luar bagi kebanyakan orang.

"Jadi, mau ke mana?"

Hujan masih turun di jalanan. Jungkook menatap jendela di sampingnya yang sudah berembun karena suhu udara. Pikirannya mulai berkelana, mencari tempat yang setidaknya pas di tengah cuaca saat hujan begini.

"Mall?"

[***]

Ada banyak orang di mall. Tentu saja. Dan Jungkook lupa, atau mungkin kurang peka bahwa Taehyung adalah orang yang membenci keramaian. Maka, sebisa mungkin pria itu menjaga sikapnya yang mulai tidak nyaman dengan suara orang-orang belum lagi arus lalu jalan manusia yang begitu banyak.

Mereka memilih menonton di bioskop. Bak kencan pada umumnya, sempat berdebat memilih film kemudian akhirnya mencapai kesepakatan. Jungkook yang banyak mengomentari sementara Taehyung lebih memilih diam, menikmati keseluruhan film yang pasti ada kurang dan lebihnya.

Tidak ada yang merasa terganggu satu sama lain. Seolah, mereka sudah lama kenal dan sudah lama bisa menerima sifat satu sama lain. Lumayan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, namun semuanya selalu mereka abaikan. Tak perlu repot menanggapi komentar orang, toh ini hidup mereka sendiri.

Ada satu toko es krim yang buka di mall ini. Sekalipun di luar, suhu sudah minus derajat. Jungkook mungkin orang yang terlalu banyak memproduksi panas, sehingga es krim tidak masalah di suasana yang dingin ini.

"Wae? Apa ada yang salah?" Jungkook terhenti menyendokkan es krimnya saat menyadari tatapan Taehyung yang sedari tadi tertuju padanya.

Ck, adakah yang salah?

Pria itu menggeleng pelan. Kedua pandangannya masih menyelami pemandangan di depannya yang begitu menarik baginya.

"Uh, kau sedikit berbicara ya, ahjussi," komen Jungkook yang masih belum terbiasa dengan sifat pria itu yang satu ini.

Sementara Taehyung hanya diam memandangnya. Sudah terlanjur bosan tiap mendengar orang-orang yang baru mengenalnya mengomentari demikian.

"Hei."

"Apa?"

"Berhenti memanggilku, ahjussi. Aku belum setua itu. Kau bisa memanggilku hyung."

"Tidak!"

"Ke--"

Jungkook tersenyum. Manis sekali. Dan seketika Taehyung merasa sudah tertarik ke sana, ke dalam pesona yang dimilik pemuda SMA itu.

die Zeit fängt an✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang