Shani Indira Natio, atau biasa ku panggil ci Shani. Gadis manis yang memiliki sejuta pesona ini entah bagaimana selalu bisa membuatku nyaman dan selalu ingin berada didekatnya. Dan aku takkan rela jika dia dekat dengan member lain. Aku tak tau bagaimana awalnya, tapi perasaan sayang dan peduliku pada ci Shani yang sudah seperti ciciku sendiri ini mulai bergeser menjadi perasaan yang tak aku mengerti.
Perasaan tidak suka selalu muncul disaat member” lain berusaha menggoda atau pun menarik perhatian ci Shani.
“ Gre kamu kenapa? Kok diem aja dari tadi? Sakit?” ci Shani menghampiriku yang tengah duduk di salah satu sudut ruang teather. Show baru saja selesei, dan sepertinya ci Shani juga baru selesei twoshoot.
“Gre? “ ci Shani kembali memanggilku yang masih terdiam memperhatikannya.
“Kamu beneran sakit?” menempelkan punggung tangannya ke kening dan leherku. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran.
Aku meraih tangan yang digunakannya untuk memeriksa keadaanku. Memeluknya di dadaku dan menatapnya lembut.
"Aku ngga sakit, cuma merindukan seseorang"