Keramaian latihan gabungan kali ini disponsori oleh Gracia. Dia dengan penampilan cueknya dan sendal jepit andalannya. Menuai beragam komentar dari kalangan member. Sedang yang dikomentari hanya menunjukkan cengiran bodohnya menanggapi komentar mereka.Melihatnya dikelilingi oleh member senior maupun junior, menggelitik sedikit rasa tidak suka dihatiku.
“Gre lucu yaa ci”
Aku menoleh kesamping, mengernyit memperhatikan Michelle yang baru saja bicara. Matanya menatap ke depan, dimana Gracia tengah bercanda dengan member lain.
“Ngeselin kayak gitu, tapi diem-diem banyak member yang berharap bisa dapetin hatinya” Michelle menatapku tersenyum penuh arti.
Memang harus kuakui banyak yang diam-diam ataupun terang-terangan berusaha mendekati Gracia. Dan itu sedikit banyak menimbulkan kekhawatiran sendiri untukku.
“Ci Des balikin!”
Aku menoleh kearah suara yang tak lagi asing ditelingaku. Gracia mengejar ci Desy di tengah ruangan. Berusaha meraih sepatu yang diangkat tinggi oleh ci Desy. Yang bisa ku simpulkan itu adalah sepatu Gre karna Gre juga memegang salah satu sepatunya. Tapi tinggi badan yang tidak seimbang membuat Gre kesulitan meraihnya.
“Oi Des.. Lempar sini!”
Kak Lidya ikut ambil bagian mempermainkan Gre. Ci Desy pun melempar sepatu Gre ke arah Kak Lydia, membuat Gre harus mengejar Kak Lydia.
“Lyd… lempar ke Acha sini”
Kak Acha juga bersiap menangkap sepatu Gre.
“Liat kan? Jangan lama” dibiarin tanpa kepastian ci , Nanti keburu diambil orang” Michelle berlalu entah kemana setelah mengatakan itu, membuatku sedikit tertegun.
Aku beranjak ke tengah ruangan yang masih ramai dengan keberadaan member.
Tap.
Menangkap sepatu yang dilempar Kak Lidya ke arah Acha. Menatap mereka tajam.
“Guys udahan, ada bidadari turun dari khayangan, Acha cyantik takut kena kutuk”
Gracia menghampiriku dengan wajah bodohnya.
“Hehehe.. makasih ci Shani”
“Duduk”
Aku duduk didepannya yang baru saja duduk karna perintahku. Meraih salah satu sepatu yang dipegangnya dan memakaikan sepatunya.
“Alig guys.. cuma Gre yang bisa bikin bidadari makein sepatu buat dia” celetuk ci Desy. Dan beberapa member tukang tubir lainnya.
Aku memilih mengabaikan mereka dan menyeleseikan memasang sepatu Gre.
“Makanya kalau bawa sepatu itu di pake, bukannya malah pake sendal jepit!”
“Kan biar di pakein sama ci Shani” dengan cengiran konyol di wajahnya.
Manja.