Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ughhh….
Ngantuk..
Pegel…
Itu yang aku rasain saat mulai membuka mata. Rasa lelah setelah konser semalam masih sangat terasa. Tapi dibalik itu semua rasa bahagia juga sangat aku rasakan.
Memejamkan mata sebentar lagi sepertinya tidak ada salahnya, toh ini hari minggu. Waktuku untuk bermalas-malasan walau cuma sebentar.
Aku hampir terpejam saat sekelebat bayangan membuatku kembali membuka mata. Mau tidak mau deretan moment sejak kemarin dan tadi malam pun kembali terlintas di fikiranku layaknya tayangan slide film. Memaksaku memikirkannya.
Apa dia udah bangun ?
Lagi apa dia ?
Huft.. Gre 😖
Aku meraih ponsel dari atas nakas di samping ranjangku. Membuka notifikasi berharap ada notif darinya. Tapi nihil, tidak ada notif darinya. Setelah sedikit mengecek notif twitter ku letakkan kembali ponselku di atas nakas, berbaring menatap langit-langit kamar.
Haaaahhhhh…..
Aku harus gimana?
Apa aku harus mengatakannya?
Kedekatannya dengan banyak member membuatku merasa takut. Takut dia menjauh dariku, dia memang terlalu mudah untuk disayang. Sulit untuk mengabaikan pesonanya sekalipun dia selalu bersikap konyol.
Harus ku akui tingkahnya kemarin yang terlalu dekat member lain membakar kecemburuan dihatiku. Sampai saat aku menampilkan unit song, aku dengan sengaja melakukan adegan yang tidak seperti biasanya. Berharap dia akan menunjukan reaksi seperti yang aku harapkan. Tapi kenyataan bahwa dia bersikap biasa saja, membuatku merasakan sakit.
Apa dia memiliki perasaan yang sama denganku?
Apa perlakuannya yang selama ini selalu mengutamakanku hanya semu?
Atau cuma aku selama ini yang merasakannya?
Lalu apa arti semua perlakuan dan perhatiannya selama ini?
Ingin rasanya berteriak untuk melepaskan semua perasaanku. Tapi itu tidak mungkin aku lakukan di dalam rumah, aku bisa membuat Mama dan Kokoh yang sedang menjengukku histeris.
Huft…
Aku bahkan hampir melupakan keberadaan mereka. Ada baiknya aku mencoba tidur lagi sebentar, aku butuh istirahat. Setidaknya dengan tidur aku tidak perlu mengingat Gracia alay.
