Gracia

3.2K 273 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Dan center untuk tim K3 yang baru adalah... Shania Gracia.. "

Hasil pengumuman yang mau tidak mau menimbulkan ketakutan tersendiri dihatiku. Sebelum pengumuman memang ada sedikit ketakutan kalau aku akan terpisah dengan ci Shani, tapi ketakutan itu hilang saat pengumuman member yang di shufle selesei. Tapi ternyata tidak hanya sampe disitu, ketakutan yang lain justru muncul saat namaku disebutkan untuk menjadi center tim K3 yang baru menggantikan ci Yupi yang dipindahkan ke tim J.

Seneng ?

Tidak !

Aku merasa masih belum pantas mendapatkan tanggung jawab sebesar ini, masih banyak kekurangan yang aku miliki. Tim K3 terkenal sebagai tim dengan performer terbaik, dan aku sadar aku masih jauh dari kata baik.

Huft... Aku harus gimana? Ini benar-benar beban tersendiri buatku.

"Gre... "

"Kak Yona.." Aku sedikit mendongakkan kepalaku untuk menatap orang memanggilku, karna posisiku yang sedang duduk di lantai dengan melipat kedua kakiku dan menjadikan kedua tanganku tumpuan daguku.

"Kamu kenapa mojok sendirian disini?" Kak Yona duduk dihadapanku sambil bertanya. Aku hanya menggelengkan kepala dengan memainkan jari-jari tanganku, menundukkan kepalaku untuk menghindari tatapannya.

"Mikirin pengumuman yang tadi?" Kak Yona menangkup wajahku dengan kedua tangannya, memaksaku untuk menatapnya. Aku hanya diam, tidak menjawab pertanyaan tapi aku tau dia sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaannya dengan melihat mataku yang sudah tergenang air mata. Yang tanpa bisa ku cegah mengalir begitu saja. Kak Yona langsung memelukku, membiarkanku terisak dipelukannya. Satu tangannya mengusap punggungku dengan lembut.

"A..aku takut kak.. A..akku takut ngga bisa jadi seperti yang diharapkan.. " aku terisak di pelukan Kak Yona.

"Sttttt... Udah yaa.. " Kak Yona melepaskan pelukannya, kedua tangannya terulur membersihkan air mata yang masih mengalir di kedua pipiku.

"Utuk.. Utuk.. Utuk.. Dedeq Gege kok cengeng sich.. Ngga asiuqe nanti ngga luvcu lagi loch.. " ucapnya dengan kedua tangan menekan pipiku membuat bibirku mengerucut.

"Kkkaakkk leeappaessiiinnn.." aku bicara dengan suara yang tidak jelas, yang justru membuatnya tertawa.

"Hahahhaa.. Kamu ngomong apa Gre ? Ngga jelas.. " bukannya melepaskan tangannya dari wajahku, dia justru makin menekan wajahku dan tertawa puas melihatku yang kesulitan bicara, membuat beberapa member menoleh memperhatikan kami.

Aku menarik paksa kedua tangannya dari wajahku, mengusap kedua pipiku yang sedikit sakit karna ulah Kak Yona.

"Nah gini dong.. Kan cantik kalau ngga nangis" ucapnya tersenyum mengusap puncak kepalaku lembut. Aku bahkan tidak sadar kapan aku berhenti menangis.

All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang