Problem 3

533 32 0
                                    

Doyeon sedang berjalan di koridor dengan sedikit terburu-buru.bel istirahat sudah berdentang dari lima menit yang lalu dan teman-teman nya sudah pergi ke kantin duluan.dia harus terlambat karena tadi di panggil ke ruang guru sebentar.

Di saat itu banyak siswa yang menyapa nya dan dia balas dengan senyuman ramah walaupun sebenar nya dia tak tau siapa saja mereka.ketika itu mata nya menangkap Jihoon yang sedang berjalan sambil menunduk bahkan saat berpapasan dengan nya dan dia mencoba untuk menyapa dengan tersenyum malahan tidak dapat respon Jihoon jalan terus tidak merasa kenal dengan nya.dan jujur itu membuat Doyeon mengerutkan dahi nya.bingung

"Jihoon....."panggil Doyeon keras membuat semua siswa yang berada di koridor menatap nya bingung.tapi bukan nya menengok atau berhenti Jihoon malahan semakin mempercepat langkah nya.mencoba tak peduli.

"Jihoon..."teriak Doyeon lagi sambil berlari ke arah Jihoon. Beruntung saat di koridor yang lebih sepi Jihoon berhenti membuat Doyeon tak perlu mengerahkan tenaga lebih untuk mengejar.
"Ada apa?"tanya Jihoon to the point.dia gak suka berurusan dengan orang populer dan Doyeon termasuk orang yang populer.
"Kamu tadi kenapa gak balas sapa an aku dan tadi saat di panggil kenapa enggak berhenti?"tanya Doyeon setelah sebelum nya mengatur nafas nya yang tidak beraturan setelah berlari.
"Gak liat"kata Jihoon singkat bahkan mata nya tidak mau menatap Doyeon lalu langsung berjalan kembali meninggal kan Doyeon yang masih syok mendapat sikap Jihoon yang berbeda.

At Canteen
Doyeon duduk di samping Yoojung dengan muka di tekuk bahkan makanan nya hanya di aduk-aduk tidak di makan.
"Doy....kenapa?"tanya Nayeong yang menangkap kejanggalan pada sikap Doyeon.dan hanya di jawab gelengan.
"Doyeon kamu kan bisa cerita kalo punya masalah"kali ini Chungha yang berbicara.

Sejenak Doyeon menghentikan aktifitas nya.dia memandang sahabat-sahabat nya lalu menghembuskan nafas nya.
"Tadi...pas di koridor aku ketemu sama Jihoon"kata Doyeon mengawali sesi curhat nya.belum ada yang bersuara karena mereka masih menunggu Doyeon melanjutkan cerita nya.
"Terus aku nyapa dia dengan senyuman tapi dia malah tetep lewat kayak gak kenal sama aku gitu pas di kelas juga dia langsung hadap ke depan seolah gak liat aku sebelum nya"lanjut Doyeon.semua mengangguk sebagai respon bahwa mereka mendengarkan.
"Saat aku manggil dia.dia malahan gak nengok dan tetep jalan bahkan kayak lari gitu.akhirnya aku kejar karena bingung kok dia malah ketakutan gitu"tambah Doyeon
"Dan....saat di belokan koridor Jihoon berenti terus aku tanya sama dia tapi...jawaban nya bikin aku syok"kata Doyeon sekali lagi nafas panjang keluar dari mulut nya.
"Emang Jihoon jawab apa?"tanya Yoojung sambil mengusap punggung Doyeon.
"Gak liat.dia ngomong gitu aku syok banget soal nya dia beda banget sikap nya sama di kelas.Yoojung kamu tau kan gimana Jihoon?.dan dia itu natap aku kayak risih gitu kayak aku itu adalah orang yang ngeganggu dia"kata Doyeon tatapan mata Jihoon masih dapat dia inget.
"Sabar ya Doyeon mungkin Jihoon cuma lagi badmood aja"kata Yoojung menghibur Doyeon.
"Udah Doyeon gausah nangis nanti kan bisa di omongin baik-baik"kata Nayeong dia memang yang paling dewasa di antara yang lain nya.
"Sekarang mending kamu makan dulu kan tadi pagi belum sarapan"kata Chaeyeon sambil mengelus rambut Doyeon.

Sedangkan di sisi lain Jihoon masih melamun memikirkan kejadian tadi. Sebenar nya Jihoon gak bermaksud bersikap kasar tapi...bayangan masa lalu nya membuat nya harus melakukan nya.dia harus membangun tembok.dia gak mau kejadian yang lalu terulang kembali.dia masih belum siap.

WANNA ONE  X   I.O.ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang